Berita Pendidikan
Mengintip Pengabdian Bu Tun, Guru SD Gelar Belajar Home Visit di Kendal, Sebentar Lagi Purna Tugas
Meski di usianya yang memasuki tahun ke-60, perempuan yang akrab disapa Bu Tun ini mengajar dengan cara mendatangi rumah siswa di tengah pandemi.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
Selagi mematuhi protokol kesehatan dan tidak lebih dari 5 siswa.
Baginya, pembelajaran tatap muka langsung oleh guru dan siswa akan berdampak pada peningkatan daya tangkap siswa.
Hal tersebut lantaran metode pembelajaran tidak hanya berupa materi namun disertai praktik.
"Kalau daring anak kadang males, yang belajar jadi orangtuanya."
"Dengan tatap muka langsung mengunjungi siswa, kesulitan anak dalam memahami materi bisa diuraikan guru."
"Anak-anak bisa lebih tanggap dengan cepat," terangnya.

• Satu Tugas Semua Mapel, Cara Lain Disdikbudpora Kabupaten Semarang Atasi Kejenuhan Siswa
• Laporan Bank Indonesia: Deflasi Purwokerto dan Cilacap Terendah di Jawa Tengah
Disdikbud Apresiasi Semangat Jumarotun
Secara terpisah, Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengapresiasi semangat guru SD Negeri 01 Galih Kecamatan Gemuh, Jumarotun untuk mengajari siswanya.
Ia juga berterima kasih kepada Jumarotun atas inovasinya dalam mengajar dengan menyediakan alat ajar sendiri.
"Yang perlu diketahui, bahwa Bu Tun (nama panggilan Jumarotun) dalam satu tahun ke depan purna tugas sebagai tenaga pendidik."
"Tetapi di usianya 59 tahun ia masih semangat dan mau berjuang lebih untuk mengajar."
"Juga inovasinya dengan menyediakan bahan ajar serta mengunjungi rumah masing-masing siswa," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (5/8/2020).
Kata Wahyu, Bu Tun mulai mengajar dengan mendatangi rumah siswanya mulai awal pekan ini.
Dia juga menyiapkan bahan ajar meliputi sabun mandi, pasta dan sikat gigi, hingga sampo sebagaimana contoh gambar pada pelajaran matematika.
Melihat langsung bagaimana cara mengajar Bu Tun, Wahyu menyebutnya inovasi yang istimewa.