Berita Kriminal

Depresi Dipecat Karena Pandemi Covid-19, Seorang Pria Bunuh Istri dan Anaknya

Seorang ayah yang depresi karena dipecat dari pekerjaannya yang terdampak pandemi Covid-19 tega membunuh istri dan anaknya.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SUMSEL - Seorang ayah yang depresi karena dipecat dari pekerjaannya yang terdampak pandemi Covid-19 tega membunuh istri dan anaknya.

Ia memukul istrinya dan anaknya yang tengah tertidur pulas dengan tabung gas.

Seusai menghabisi keduanya ia mencoba bunuh diri namun gagal.

Pria tersebut adalah Rendy Arisa (34), kini ia tengah mendapat perawatan intensif karena menenggak racun.

Jadwal Acara TV Hari Ini Selasa 28 Juli 2020 di Trans TV, GTV, Trans 7, MNC TV, RCTI, dan Lainnya

Barcelona vs Napoli Leg Dua Liga Champion, Jelang Duel Hidup-Mati Stok Bek Blaugrana Menipis

Wakil Wali Kota Solo Purnomo Sedang Senang, Hasil Tes Swab Ketiga Negatif Covid-19

Pemerintah Berencana Beri Insentif Industri Media, Ketua MPR Bambang Soestayo: Saya Dukung

Pria itu ternyata juga sempat menjalani dua kali rehabilitasi karena ketergantungan narkoba.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Ginanjar berdasarkan hasil dari keterangan para saksi, Senin (27/7/2020).

Ginanjar mengatakan, Rendy telah menjadi pecandu narkoba sejak tiga tahun terakhir.

Selama itu, ia ternyata juga sering terlibat cek-cok dengan korban Yuti Kontesa (30) yang tak lain adalah istrinya sendiri karena anak.

"Pelaku ini tidak mengakui anak ketiganya itu ketika baru saja selesai rehab kedua."

"Sehingga mereka sering ribut gara-gara anak," kata Ginanjar melalui sambungan telepon, Senin.

Ia menjelaskan, keributan antara pelaku dan istrinya itu mencapai puncak saat Rendy mengalami depresi berat usai dipecat dari tempatnya bekerja karena pandemi Covid-19.

Di sana, pelaku nekat menganiaya istrinya serta anak ketiga mereka Rajata Baikal (3) hingga tewas dengan menggunakan tabung gas saat tertidur pulas di rumah.

Setelah kedua korban tewas, pelaku langsung mencoba gantung diri dua kali namun gagal.

"Sehingga percobaan ketiga pelaku akhirnya meminum racun dan saat ini kondisinya sedang kritis," ujar Ginanjar.

Terpisah, Kepala Desa Tajamulya Supandi mengatakan, pelaku Rendy dalam kesehariannya dikenal sebagai orang yang kerap berulah.

Bahkan, di lokasi tempat tinggal mereka semuanya telah mengetahui jika ia sering mengkonsumsi narkoba.

"Bahkan sudah dua kali direhab, kalau ribut sama istrinya ini sering."

"Pelaku juga cemburuan,"kata Supandi.

Soal keributan anak antara korban dan pelaku memang kerap terjadi.

Hal itu karena Rendy menuduh istrinya main belakang ketika dirinya sedang menjalani rehabilitasi kedua di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan.

Istri dituduh selingkuh "Padahal kami tahu istrinya ini orang baik dan ramah."

Prostitusi Online di Semarang - Solo Kian Marak saat Pandemi Corona, Berapa Tarifnya?

Kabar Gembira, Gaji ke-13 PNS Cair Agustus 2020, Tjahjo: Kira-kira 4,1 Juta ASN yang Terima

Mucikari Prostitusi Online di Jombang Terima Rp100.000 Tiap Transaksi PSK: Ucapan Terima Kasih

Chelsea Incar Pemain Buangan Barcelona yang Kini Bela Getafe, Ini Dia Sosokanya

"Berebeda dengan pelaku yang sering buat onar di sini dan ringan tangan,"ujarnya.

Supandi menjelaskan, jenazah istri dan anak Rendy saat ini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Pagar Raya 1, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sementara untuk Rendy telah ditangkap petugas dan kini menjalani perawatan di RSUD Banyuasin, karena menenggak racun.

"Kami juga terkejut pelaku ini nekat membunuh anak dan istrinya. Kalau istrinya itu orang baik," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Bantai Anak dan Istri dengan Tabung Gas Kecanduan Narkoba, Sering Cekcok Soal Anak Ketiga", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved