Berita Banjarnegara
Temuan Ondo Budho Ungkap Bagaimana Warga Zaman Dulu Mengakses Gunung Dieng
Temuan situs diduga Ondo Budho di perbatasan Desa Kepakisan Kabupaten Banjarnegara dan Desa Pranten Kabupaten Batang masih menyisakan misteri.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Temuan situs diduga Ondo Budho di perbatasan Desa Kepakisan Kabupaten Banjarnegara dan Desa Pranten Kabupaten Batang masih menyisakan misteri.
Susunan batu memanjang itu memang mirip bagian bangunan tangga pada posisi kemiringan 30 sampai 40 derajat.
Ternyata keberadaan situs ini, menurut Arkeolog Banjarnegara Aryadi Darwanto, pernah disebut dalam laporan Belanda.
Sumber tertulis itu menyebut ada dua jenis Ondo Budho di Dieng, yakni yang memiliki anak tangga dan tidak.
• Wisata Karaoke Bandungan Semarang Sudah Dibuka Lagi
• Pelatih Persib Bandung Terkena Serangan Jantung, Ini Gejala Awal yang Dirasakan Robert Rene Alberts
• Viral APD Warna-warni Dokter Gigi di Malang, Pasien Merasa Nyaman dan Senang
• GOR Satria Purwokerto Dibuka untuk Umum Tapi Terbatas, Belum Diizinkan Gelar Event Besar
Ondo Budho dengan anak tangga disinyalir untuk jalur pejalan kaki yang ingin mencapai Dieng dari daerah bawah.
Situs diduga Ondo Budho di bukit Sipandu untuk diduga sebagai jalur untuk mengakses Dieng dari arah utara atau Kabupaten Batang.
Selain di bukit Sipandu, situs Ondo Budho jauh sebelumnya lebih dulu ditemukan di wilayah Siterus Desa Sikunang Kejajar Wonosobo.
Situs Ondo Budho di Sikunang ini disinyalir sebagai jalur akses bagi peziarah menuju Dieng dari arah Wonosobo.
Adapun Ondo Budho tanpa anak tangga dipakai untuk jalur transportasi gerobak.
"Tapi gak tahu gerobak itu untuk mengangkut batu untuk material candi atau bahan pangan,"katanya
Aryadi mengatakan, sebelum ini, juga ditemukan banyak batuan purba di area camp gunung Sipandu, atau di atas lokasi situs diduga Ondo Budho.
Karenanya, ada dugaan, tangga kuno itu dipakai warga untuk mencapai situs atau candi di puncak gunung Sipandu.
Tetapi bisa juga tangga itu sebagai jalur untuk mempermudah warga dari daerah utara atau Batang mengakses pusat keagamaan di komplek candi Dieng.
Temuan ini menjadi petunjuk baru untuk menyingkap peradaban Dieng di masa silam.
• Persebaya Surabaya Belum Sepakat Liga 1 Digelar Oktober, PSSI Coba Merayu Gunakan Cara Ini
• Ini Dua Amunisi Baru Bali United, Yabes Tanuri: Pemain Muda yang Kami Beri Kontrak Profesional
• Pemain Muda PSIS Semarang Ini Dapat Wejangan Khusus, Trik Pikat Hati Shin Tae-yong
• Jelang Libur Idul Adha Warga Jateng Diminta Tidak Liburan atau Berkunjung ke Zona Merah Virus Corona
Sebelumnya, kata dia, warga juga menemukan arca Wisnu di lereng bukit Sipandu. Benda purbakala itu kini disimpan di Pokdarwis Dusun Bitingan Desa Kepakisan.
Temuan ini juga tidak jauh dari temuan lain sebelumnya.
Beberapa tahun lalu, warga menemukan batuan purba di lahan dekat jalan yang menghubungkan Kabupaten Banjarnegara dan Batang, Dusun Bitingan Desa Kepakisan.
Batu-batu yang diduga material candi itu tersingkap usai terjadi erosi di lahan atas curug Sirawe itu.
"Belum ditemukan anak tangganya. Besok akan diteliti lagi oleh Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) lagi,"katanya. (Aqy)