Berita Pendidikan

Di Kendal, Guru Boleh Gelar Pembelajaran Home Visit, Syaratnya Tiap Kelompok Maksimal 5 Siswa

Disdikbud Kabupaten Kendal mengizinkan pihak sekolah menggelar pembelajaran di luar jaringan melalui metode home visit atau guru berkunjung ke rumah.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal mengizinkan pihak sekolah menggelar pembelajaran di luar jaringan melalui metode home visit atau guru berkunjung ke rumah siswa.

Hal tersebut disampaikan Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi melalui Tribunbanyumas.com, Rabu (22/7/2020).

Akan tetapi dalam penerapannya, guru yang hendak memberikan bahan ajaran melalui metode itu, harus menggunakan alat pelindung diri (APD).

Sekolah Swasta Kekurangan Siswa di Kendal, Faktor Minim Sosialisasi Hingga Sistem Zonasi

Hajatan Pernikahan Boleh Digelar, Bupati Kendal: Asal Mau Terapkan Protokol Kesehatan

Resmi, Dua Perusahaan Daerah di Kendal Ini Berubah Nama dan Status

Mantan PPK Pegandon Gantikan Catur Riris, Akhmad Zaenutolibin Jabat PAW Komisioner KPU Kendal

Seperti menggunakan masker, sarung tangan, hingga membekali diri dengan membawa hand sanitizer.

Akan lebih bagus juga diberi tambahan face shield, baik untuk guru maupun peserta didiknya.

Wahyu juga membatasi jumlah siswa dalam satu kelompok maksimal 5 orang.

Hal tersebut agar proses pembelajaran tetap mematuhi protokol jaga jarak.

"Kami juga mendorong pihak sekolah agar kesulitan anak-anak harus diberikan pelayanan."

"Kalau perlu home visit atau luring bisa dilakukan terutama siswa SD."

"Dengan catatan maksimal 5 orang pengajaran langsung," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (22/7/2020).

Dorongan pembelajaran metode home visit dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan fasilitas kepada siswa yang terkendala metode dalam jaringan (daring).

Semisal tidak punya handphone ataupun kuota internet.

Termasuk juga melayani siswa yang membutuhkan bimbingan secara langsung maupun khusus seperti di sekolah luar biasa (SLB).

"Perlu diketahui bersama, tidak semua siswa punya fasilitasnya."

"Tidak semua siswa cepat tanggap melalui daring."

"Kami dorong tenaga pendidik untuk tetap memberikan pelayanan yang sama pada siswa yang tidak bisa daring."

"Namun tentunya dengan protokol kesehatan yang ada, sesuai anjuran pemerintah," terangnya.

Sementara itu, Wahyu menjelaskan, rata-rata sekolah di Kabupaten Kendal sudah menerapkan pembelajaran daring mulai Senin (20/7/2020).

Pihaknya juga telah memberikan arahan kepada beberapa SMP yang sebelumnya memanggil beberapa siswanya untuk datang ke sekolah.

Wahyu menegaskan hingga saat ini, pembelajaran secara tatap muka langsung di sekolah di Kabupaten Kendal masih ditunda.

Terlebih saat kasus positif Covid-19 di Kendal menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

Ia berharap para tenaga pendidik maupun siswa dan orangtua siswa tetap semangat serta bersabar mengikuti metode pembelajaran yang ada saat ini.

Setidaknya hingga pandemi Covid-19 di Kabupaten Kendal benar-benar mereda.

"Memang ada beberapa sekolah yang sempat mendatangkan siswa."

"Alasannya memberikan buku paket atau pengenalan awal singkat, namun sudah kami berikan pembinaan." 

"Kami coba jalin terus komitmen bersama pembelajaran jarak jauh supaya efektif."

"Sekolah menyusun review KTSP sedangkan pendidik senantiasa meningkatkan kapasitas dirinya dalam mengajar," tutur Wahyu. (Saiful Ma'sum)

Arak Bali Disebut Bisa Percepat Penyembuhan Pasien Covid-19, Ini Kata Gubernur Koster

Pemain Ipswich Town Ini Dipanggil Shin Tae-yong, Masuk Skuad Timnas U-19, Berikut Sosoknya

53 Kasus Kekerasan Terjadi Selama 7 Bulan di Kabupaten Semarang, Romlah: Akibat Rusaknya Komitmen

Aset Pasar Sore Bakal Diambil Paksa Pemkot Tegal, Dedy Yon: Delapan Tahun Kami Sudah Dirugikan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved