Berita Banyumas

Ketahuan Pergi Tak Gunakan Masker, Warga Diwajibkan Ikuti Tes Swab di Banyumas

Langsung di swab ketika razia dan memang ingin tahu mana yang ndableg (ngeyel) tidak pernah pakai masker di Kabupaten Banyumas.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
PEMKAB BANYUMAS
Petugas medis saat melakukan tes usap (swab) kepada masyarakat umum yang tidak mengenakan masker di Purwokerto, Jumat (10/7/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bupati Banyumas, Achmad Husein beserta tim Gugus Tugas Covid-19 melaksanakan razia masker secara serentak di Banyumas, Jumat (10/7/2020).

Razia masker kali ini dilakukan di sekitaran Jalan HR Boenyamin, kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Bukan hanya melakukan razia bagi para warga yang tidak bermasker, petugas juga melakukan swab tes massal secara langsung.

Swab tes dilakukan langsung kepada warga yang terjaring razia tidak menggunakan masker.

Kolam Renang Belum Boleh Dibuka, Dinporabudpar Banyumas Sebut Rentan Penularan Covid-19

Sekolah Terlanjur Tarik Pungutan, Bupati Banyumas: Harus Dikembalikan ke Orangtua Siswa

Sekolah Negeri Maupun Swasta Terapkan Pembelajaran Daring, Ini Pertimbangan Bupati Banyumas

Delapan Tenaga Kesehatan Positif Corona di Banyumas, Bupati Achmad Husein: Hasil Tes Swab Massal

"Langsung di swab ketika razia dan memang ingin tahu mana yang ndableg (ngeyel) tidak pernah pakai masker."

"Sekaligus kami ingin tahu orang tidak pakai masker positif Covid-19 atau tidak," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/7/2020).

Dalam razia masker tersebut ada 11 orang yang langsung menjalani tes swab.

Sementara itu terkait hasil tes swab dari para ASN, Sadiyanto mengatakan belum ada hasilnya.

Hingga saat ini sudah ada sekira 1.064 sampel swab yang sudah diambil dari target awal 4.000 sampel swab.

"Hasil swab ASN belum keluar, karena memang sampel dikirim ke beberapa tempat."

"Ada yang di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, ada pula yang di Yogyakarta," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Banyumas melakukan swab tes massal hingga 24 ribu sampel.

Saat ini Pemkab Banyumas tengah menyelesaikan terlebih dahulu 4.000 swab tes massal.

Tes swab massal sudah dilakukan kepada ASN di Lingkungan Pemkab Banyumas dan pasar tradisional.

Saat ini satu hari paling tidak 200 sampel swab bisa diambil.

Swab massal sudah merambah ke masyarakat, masjid-masjid, dan yang terpenting ada perwakilan sampling secara acak.

Tujuannya dilakukannya tes massal ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata perkembangan Covid-19 di Banyumas.

Namun demikian, Bupati Banyumas Achmad Husein akan mentargetkan swab massal di Banyumas bisa mencapai total 24 ribu sampel.

Revitalisasi Terminal Bulupitu Purwokerto Dimulai, Ada Eskalator dan Hall Transit Layaknya Bandara

KA Bima Kembali Beroperasi, Tiap Akhir Pekan, Lintasi Purwokerto Relasi Gambir-Malang

Rasanya Geli-geli Gimana Gitu, Nurhayati Ikut Tes Swab Massal di Pasar Manis Purwokerto

Pedagang Pasar Manis Purwokerto sedang mengikuti uji swab massal yang dilaksanakan Dinkes Kabupaten Banyumas, Selasa (7/7/2020).
Pedagang Pasar Manis Purwokerto sedang mengikuti uji swab massal yang dilaksanakan Dinkes Kabupaten Banyumas, Selasa (7/7/2020). (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Jam Malam Belum Diperlonggar

Seiring itu juga, pemberlakuan jam malam di Kabupaten Banyumas akan kembali dievaluasi.

Penyekatan di jalan-jalan dan razia masih terus dilakukan untuk mengurangi adanya keramaian.

Tujuannya adalah mengedukasi agar masyarakat terus waspada terhadap penyebaran Covid-19.

"Malam-malam masih suka ada yang berkumpul dan berkerumun." 

"Mungkin dikira new normal, virus sudah hilang, padahal belum," ujar Dandim 0701 Banyumas, Letkol Inf Candra kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (2/7/2020).

Pihaknya mengatakan, kelonggaran jam malam akan melihat terlebih dahulu bagaimana hasil swab massal yang sedang dilakukan.

"Kami sedang melaksanakan swab massal dan nanti akan menjadi pertimbangan," imbuhnya.

Dandim mengatakan, jika kondisi keramaian di Banyumas sudah kondusif, akan memungkinkan adanya pembukaan jam malam.

Menurutnya, kondisi masyarakat Banyumas sudah cenderung kondusif dimana 97 persen masyarakat Banyumas tertib menggunakan masker.

"Tempat-tempat seperti keagamaan, pariwisata dan perbelanjaan sudah dibuka, tetapi jika ada yang positif corona, harus siap tutup lagi," tandasnya. 

Namun demikian, Dandim menggambarkan masih adanya keramaian di pusat perbelanjaan, terkadang di simpangan.

Banyak pula aktivitas pesepeda yang berkumpul dan tidak menjaga jarak. 

Sehingga untuk nantinya perlu pengaturan terutama supaya masyarakat patuh dengan protokol Covid-19.

"Pesepeda ini kami awasi sambil dicek, tidak dilarang tapi membatasi," pungkasnya.

Dandim menambahkan, ada 665 personel TNI yang dikerahkan dalam upaya menjaga ketertiban dan kondusivitas di masa pandemi virus corona ini.

Terkait jam malam pihaknya akan melonggarkan tetapi secara bertahap, dan akan terus berkomunikasi dengan Forkominda Kabupaten Banyumas.

Sehingga hasil swab massal nantinya bisa menjadi indikator. 

Wana Wisata Baturraden Dibuka Akhir Pekan Ini, Termasuk Bila Mau Kunjungi Telaga Sunyi

Begini Keseruan Dedy Yon Saat Ajak Kepala BNNP Jateng Naik Motor Keliling Kota Tegal

SMPN 5 Ambarawa Tarik Pungutan Rp 725 Ribu, Orangtua Siswa Keberatan, Disdikbudpora: Mungkin Saja

Ekspresi meringis Bupati Banyumas, Achmad Husein saat ikut swab tes oleh petugas medis di Pendopo Sipanji, Purwokerto, pada Kamis (2/7/2020).
Ekspresi meringis Bupati Banyumas, Achmad Husein saat ikut swab tes oleh petugas medis di Pendopo Sipanji, Purwokerto, pada Kamis (2/7/2020). (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI)

Razia Tim Gabungan Tiap Malam Sabtu dan Minggu

Sebelumnya juga, tiga tim yang terdiri dari Satpol PP, Polresta, Kodim, dan Denpom Banyumas diturunkan setiap malam Sabtu dan Minggu.

Itu diterjunkan untuk laksanakan operasi terhadap masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Kepala Satpol PP Kabupaten Banyumas, Imam Pamungkas menghimbau masyarakat agar tidak berkerumun.

Selain itu tetap memakai masker, kemudian warung yang sudah lewat jam malam supaya tutup.

"Supaya masyarakat taat aturan dan kami tidak lakukan tindakan yustisi, tetapi hanya pembinaan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (30/6/2020).

Pihaknya menjelaskan, jika ada 3 tim gabungan yang mulai diturunkan setiap 2 pekan terakhir.

Hal itu dikarenakan adanya titik-titik kerumunan yang makin ramai di kota Purwokerto.

"Masyarakat harus memahami, Satpol PP tidak akan mampu mengawasi semua."

"Apalagi banyak sekali titik-titik tempat orang berkerumun," katanya.

Imam mencontohkan, pada malam hari, di wilayah Baturraden Kabupaten Banyumas ada beberapa titik.

Seperti di terminal tengah, terminal atas, terminal bawah, kadang juga di daerah hutan pinus.

"Bahkan kadang di dekat gerbang Lokawisata Baturraden itu ada yang menggelar tikar," terangnya.

Selain itu terkait ramainya pesepeda yang tiap malam ramai di Alun-alun Kota Purwokerto, juga menjadi perhatian Satpol PP Kabupaten Banyumas.

Pecinta sepeda semakin meningkat terutama kawula muda yang tidak mengenal waktu yang kadang pada malam hari juga bersepeda beramai-ramai.

Imam meminta agar pesepeda tetap memperhatikan keselamatan, dan ketika berhenti beristirahat juga tetap harus jaga jarak.

Ketiga tim gabungan tiap malam Sabtu dan Minggu akan dibagi ke beberapa titik.

Satu tim diarahkan ke Purwokerto Utara dan Baturraden.

Satu tim berikutnya ke arah Purwokerto Timur dan Purwokerto Barat.

Sementara tim ketiga ke arah Purwokerto Selatan dan Sokaraja.

Sebetulnya setiap malam ada operasi gabungan tetapi hanya satu tim dan tidak menjangkau semua tempat, karena paling hanya dalam kota.

"Tetapi ketika malam Sabtu dan Minggu mulai dua minggu terakhir ini, kami 3 tim turun sebagai tim gabungan," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)

Ibu Kandung Dianiaya Hingga Meninggal, Pelaku Minta Ubah Surat Penjanjian Keluarga Soal Warisan

Sopir Taksi Online Nyambi Kurir Narkoba, Rutin Transaksi di Ungaran Kabupaten Semarang

Kolam Renang Belum Boleh Dibuka, Dinporabudpar Banyumas Sebut Rentan Penularan Covid-19

Satpam Kawasan Kota Lama Semarang Ditangkap Polisi, Hajar dan Rampas Barang Milik Pengunjung

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved