Teror Virus Corona
Dokter Ahmadi, Tenaga Medis Juga Pengasuh Ponpes di Kota Semarang Itu Meninggal karena Covid-19
Dokter Ahmadi, Tenaga Medis Juga Pengasuh Ponpes di Kota Semarang Itu Meninggal karena Covid-19
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: yayan isro roziki
Dokter Ahmadi, mantan Ketua PC GP Ansor Kota Semarang, yang merupakan tenaga medis untuk penanganan virus corona di RSUD KRMT Wongsonegoro, meninggal dunia karena Covid-19, Jumat (10/7/2020). Dokter Ahmadi juga dikenal sebagai pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Manbaul Barokah, Penggaron Kidul, Pedurungan, Kota Semarang.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kabar duka kembali menghinggapi dunia medis Kota Semarang. Seorang dokter yang turut berjuang menangani pasien Covid-19 di RSUD KRMT Wongsonegoro, meninggal dunia pada Jumat (10/7/2020).
Adalah dokter Ahmadi Nur Huda, tenaga medis yang meninggal karena berjuanga melawan pandemi Covid-19 itu.
Selain berjuang menangani pasien Covid-19, dokter Ahmadi diketahui juga turut mengasuh pondok pesantren (Ponpes) Tahfidzul Quran Manbaul Barokah, Kelurahan Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Dokter Ahmadi, disebut juga pernah menjabat sebagai Ketua PC GP Ansor Kota Semarang.
• Kisah Dokter Kakak-Adik di Semarang Meninggal karena Covid-19, Terasa Sakit Setelah Pemakaman Ayah
• Ombudsman Jateng Ungkap Rapid Test Jadi Lahan Bisnis untuk Keuntungan Segelintir Oknum
• Semakin Banyak Tenaga Kesehatan Jadi Korban Covid-19, IDI Kota Semarang Minta Fasilitas Tes Berkala
• Kisah Pilu Dokter di Madura, Sekeluarga Meninggal karena Covid-19, Sisakan Istri dan Anak Tunggal
Kabar duka ini disampaikan oleh Said Muhtar, yang merupakan adik ipar dr. Ahmadi, melalui akun media sosial (medsos) Facebook: Said Muhtar.
Berikut postingan Said Muhtar:
"Hari Jumat, Kakaku gugur karena berjuang lawan Covid
Mas Madi biasa aku memanggilnya. Seorang dokter yang juga pengasuh pesantren Tahfidzul quran Manbaul Barokah, Penggaron Kidul, Kota Semarang. Telah gugur karena merawat orang yang terkena Covid.
Meskipun seorang dokter kaka juga pernah menjadi Ketua GP. ANSOR Kota Semarang...bangga mempunyai kakak seperti dia..
Alfatikhah."
Said menambahkan, saat ini jenazah dokter Ahmadi sudah disemayamkan di Pemakaman Kuncen, Pintu Air Blancir, Semarang.
"Iya, beliau sudah dimakamkan," kata Said, yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Semarang (IKA Unnes) ini.
Kabar terkait meninggalnya dr. Ahmadi dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Elang Sumambar, saat dikonfirmasi TribunBanyumas.com.
"Betul, tadi pukul 06.45 dokter Ahmadi meninggal, dan saat ini sudah disemayamkan," kata Elang, Jumat (10/7/2020).
Elang mengatakan, dr. Ahmadi meninggal dengan status positif Covid-19, dengan penyakit penyerta atau komorbid yaitu sakit gula.
Dengan demikian saat ini, sudah ada tiga dokter di Kota Semarang yang meninggal karena positif Covid-19.
Sebelumnya, dua dokter anggota IDI Kota Semarang yang meninggal karena positif Covid-19 yaitu dr Sang Aji Aneswara yang bekerja di Puskesmas Karanganyar Tugu.
Beberapa waktu sebelumnya, saudara dr Sang Aji, yaitu dr Elliana Widiastuti juga meninggal karena positif Covid-19.
Dokter Elliana berstatus sebagai dokter di Puskesmas Halmahera Semarang.
Untuk itu, Elang berharap kepada pemerintah adanya jaminan perlindungan pemeriksaan berskala dengan cara dilakukan pemeriksaan berskala.
"Ini sangat penting. Ini sudah kuncinya. Artinya ada perlindungan melalui pemeriksaan berskala bagi teman-teman nakes. Yang kedua adalah ikuti protokolernya," tegas Elang.
Mantan dokter tim PSIS Semarang ini menambahkan, dengan melihat kasus yang ada saat ini ia mengjimbau agar dokter yang usianya sudah memasuki usia 55 tahun ke atas untuk tidak memaksakan diri.
Termasuk juga dokter muda yang memiliki riwayat komorbid.
"Harapan saya ke depan, kepada para dokter yang usianya 55 tahun ke atas dengan adanya komorbid, seperti jantung, hipertensi, gula, dan lain-lainnya itu sebaiknya cooling down dulu."
"Ini kan menyangkut kebijakan yang luas, dan dampaknya seperti apa," katanya.
Ganjar minta tenaga medis rutin cek kesehatan
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh tenaga medis yang menangani Covid-19 untuk rutin memeriksakan kesehatan.
Hal ini menjadi perhatian Ganjar, menyusul empat dokter meninggal dunia karena Covid-19 di Semarang Raya dalam rentang waktu sepekan terakhir.
Menurutnya, perlindungan diri bagi para tenaga medis dilakukan agar mencegah risiko penularan Covid-19.
"Wajib mestinya di instansinya rutin dilakukan pemeriksaan."
"Saya saja rutin kok, saya kan jalan keliling ke sana kemari sampai diingetin Pak harus periksa lagi, rapid dan swab test lagi," jelas Ganjar usai acara penyerahan bantuan Pertani di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (9/7/2020).
Dirinya juga meminta agar dilakukan penelusuran kepada penderita yang memiliki riwayat penyakit penyerta sebagai acuan pelaksanaan pemeriksaan berkala baik swab maupun rapid test.
"Jadi itu (pemeriksaan rutin) kira cara yang paling baik."
"Tapi hati-hati yang punya penyakit penyerta (komorbid), maka kemarin saya minta cari data warga Jateng yang punya penyakit gula tinggi, hipertensi, ginjal, jantung, dan kanker."
"Lalu dijadikan target untuk PCR test karena itu kelompok rentan yang jadi perhatian kita," tegasnya.
Selain tenaga medis, Ganjar mengimbau kepada semua profesi untuk selalu waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan tidak hanya saat bertugas.
"Siapapun dan profesi apapun kita mesti hati-hati karena kemarin evaluasi hari Senin banyak penularan tidak dari rumah sakit justru dari luar. Maka disiplin kita diluar itu juga penting dilakukan," tandasnya. (*)
• Santri Ponpes Gontor Positif Covid-19 Kembali Bertambah, Bupati Ponorogo: Ada 2 Sub Klaster
• Ratusan Anggota TNI Positif Covid-19, Siswa Secapa Angkatan Darat di Bandung
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Ajudan Jenderal Soedirman Ingin Bagikan Buku Karyanya di Ultah ke-100, Abu Arifin: Saya Undang SBY
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/dokter-ahmadi-rsud-krmt-wongsonegoro.jpg)