Teror Virus Corona

Ibu dan Adik Pengantin Meninggal Positif Covid-19, Berikut Fakta Klaster Pernikahan di Semarang

Ibu dan Adik Pengantin Meninggal karena Covid-19, Berikut Fakta Klaster Pernikahan di Semarang

vectorstock.com
ILUSTRASI resepsi pernikahan di tengah wabah virus corona - Wali Kota Semarang, Hendrar 'Hendi' Prihadi, menyebut ada klaster baru penularan Covid-19. Yakni klaster pernikaha, di mana ibu dan adik pengantin meninggal dan dinyatakan positif Covid-19 beberapa saat setelah resepsi pernikahan tersebut. 

"Acara pernikahan yang digelar itu prosesi ijab kabul. Nah, tamu yang hadir lebih dari 30 orang, tidak sesuai ketentuan pembatasan," kata Abdul Hakam, Minggu (21/6/2020).

Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran kontak, dan kembali menemukan lima orang terinfeksi Covid-19.

Kemudian, pihaknya kembali melakukan tes kepada 25 orang yang diduga kontak erat dengan pasien positif Covid-19 di prosesi pernikahan.

Sebelumnya, sudah ada beberapa klaster penularan Covid-19 di Semarang, di antaranya pasar tradisional, rusunawa, perbankan, toko swalayan, hingga klaster Balai Kota Semarang atau Pemkot Semarang.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang melakukan penelusuran atau tracing terhadap orang yang sempat datang di pesta pernikahan yang digelar warga Semarang pada pertengahan Juni 2020.

Dari hasil penelusuran, Kepala Dinkes Kota Semarang, M Abdul Hakam menyebutkan, ada 10 yang dinyatakan positif Covid-19.

Dimana dua di antaranya telah meninggal dunia.

"Memang ada acara ijab kabul di pertengahan Juni 2020."

"Acaranya bukan di masjid, tetapi di rumah, di daerah Tambakrejo, dekat Masjid Terboyo Semarang," kata Hakam kepada Tribunbanyumas.com, Senin (22/6/2020).

Hakam menceritakan, awalnya adik dari pengantin perempuan mengeluh sakit demam dan sesak napas.

Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan diketahui ternyata positif Covid-19 hasil tes swab.

Kemudian, menyusul ibu dan ayah pengantin tersebut dinyatakan positif corona.

"Yang pertama sakit (adiknya) meninggal, ibunya meninggal, dan bapaknya sempat kondisinya berat," jelas Hakam.

Lebih lanjut, Dinkes Kota Semarang hingga saat ini akan terus melakukan penelusuran. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Klaster Penikahan di Semarang, Dihadiri 20 Orang, Ibu dan Adik Pengantin Meninggal Positif Covid-19

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Gowes Ngetren, Pasar Sepeda Bekas di Cilongok Banyumas Ramai Pembeli: Biasanya Jual 1, Kini Bisa10

Pilot Asyik Bahas Covid-19, Pesawat Terbang Hantam Permukiman di Pakistan, 97 Orang Tewas

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved