Teror Virus Corona
Target Capai Lima Persen, Total Warga Jalani Rapid Test Massal di Kota Semarang
20 persen berasal dari PDP yang dirawat di rumah sakit, sedangkan 80 persen berada di komunitas dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
Kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (24/6/2020), Hendi berkata, tenaga medis yang sebelumnya dikerahkan untuk melakukan tes massal di area publik digeser penugasannya.
Dimana kini mereka melakukan tracking ke klaster-klaster penularannya.
Begitu penelusuran telah rampung, Pemkot Semarang akan melanjutkan tes massal secara masif.
Dalam melakukan penelusuran klaster-klaster lama, Pemkot Semarang melakukan kombinasi antara rapid test dan swab test.
Tenaga medis akan melakukan rapid test terlebih dahulu.
Apabila hasil rapid test menunjukan reaktif, ditindaklanjuti dengan swab test.
Pasalnya, alat uji sampel swab di Semarang masih cukup terbatas yakni hanya mampu menampung 300 sampel.
"Nanti kalau sudah normal lagi, alatnya sudah mampu melayani sampel lagi, kami lakukan semuanya dengan swab lagi," sambungnya.
Dia memastikan, ketersediaan alat rapid test masih banyak.
Stok reagen atau cairan untuk uji laboratorium juga masih banyak.
Pihaknya sudah membelanjakan keperluan penanganan Covid-19 untuk kepentingan masyarakat Kota Semarang. (Eka Yulianti Fajlin)
• Ruang Gerak Jaksa Terbatas dalam Sidang Online, Sulit Gali Keterangan Saksi Apalagi Periksa Bukti
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Warga Semarang Bisa Cek Terima Bansos Tidaknya Melalui Ini