Berita Jateng
Cerita Emak-emak Mantan Napi Teroris di Semarang, Ingin Hidup Normal Diterima Masyarakat
Dia semakin aktif mengikuti berbagai macam kegiatan kemasyarakatan dan pelatihan Pemerintah Kota Semarang
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG-Ummu Iffah mantan narapidana terorisme (napiter) kini telah kembali bermasyarakat.
Dia semakin aktif mengikuti berbagai macam kegiatan kemasyarakatan dan pelatihan Pemerintah Kota Semarang setelah bergabung menjadi anggota Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) .
Pelatihan yang baru saja diikutinya adalah Edukasi Pangan Lokal dan Lomba Srikandi Pangan digelar Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang di Hotel Pandanaran, Kamis (6/11/025). Dia terlihat berbaur bersama anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Semarang.
"Alhamduliah pelatihan dari DInas Ketahanan Pangan ini bisa menambah wawasan kami agar bisa mengelola sisa makanan untuk menjadi produk makanan. Bisa juga untuk bisnis agar dapat membantu keuangan keluarga," ujarnya.
Dia pada pelatihan itu diajarkan membuat mie dari bahan baku kentang. Selain dia, istri dari anggota Persadani ikut pelatihan itu.
"Tadi ibu-ibunya ada tujuh orang dan bapak-bapaknya ada 12 orang," tuturnya.
Ia bersyukur bisa kembali diterima di masyarakat. Namun hal itu melalui proses panjang setelah menjadi pelaku terorisme. Dirinya bersyukur bisa kembali dirangkul masyarakat dan diajak berkegiatan dengan institusi.
"Setelah kembali ke masyarakat kami berusaha agar menjadi masyarakat yang baik dan memberikan manfaat ke masyarakat sekitar," tuturnya.
Pembina Yayasan Persadani, Bripka Purnomo Budi Setiawan mengapreasiasi Pemerintah Kota Semarang yang memberikan kesempatan mantan napiter beserta istrinya untuk ikut berperan andil dalam hal pelatihan ekonomi kreatif.
"Nantinya kegiatan ini untuk memberikan sumbangsih atau kemampuan dalam hal pengolahan pangan agar bisa berdikari," tuturnya.
Baca juga: Buruh Menuntut! UMK Kota Semarang Terendah Ketimbang Kota Metropolitan Lain
Ia berharap melalui kegiatan itu stigma negatif terhadap mantan Napiter. Melalui kegiatan itu merupakan bukti nyata mantan napiter bisa diterima masyarakat.
"Pembauran terhadap tim penggerak PKK tingkat kecamatan maupun kelurahan merupakan bukti mereka diterima masyarakat," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kota Semarang,Listiyati Purnama Rusdiana mengatakan kegiatan itu juga diikuti mantan napiter. Mereka dilatih pemanfaatan pangan lokal dan limbah pangan.
"Mudah-mudah kehadiran para napiter bisa menambah ilmu keterampilan dan eksis di masyarakat," imbuhnya.
Sebelumnya Ummu mempunyai jejak kelam sebagai mantan anggota ISIS. Dia juga menjadi bagian dalang penusukan mantan Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto saat kunjungan kerja di Pandeglang Banten, Kamis (10/10/2019).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Mantan-ISIS-semarang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.