Teror Virus Corona

Istri Sopir Truk Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pemkab Kendal Segera Datangkan Alat Swab

Dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, Pemkab Kendal juga berencana mendatangkan sebuah alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Kendal tembus di angka 35 orang.

Rinciannya, 12 pasien dinyatakan sembuh, 2 meninggal, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Dengan pertumbuhan kasus positif corona itu, Pemkab Kendal perketat penerapan protokol kesehatan hingga pembatasan kegiatan.

Giliran Pasar Kangkung Kendal Ditutup Sementara, Subaedi: Mulai Selasa Pagi Selama Tiga Hari

Viral Denda Minimal Rp 250 Ribu Jika Tak Gunakan Masker, Sekda Kendal: Itu Dipastikan Hoaks

Ini Sanksi Sosial Pelanggar Aturan PKM Kendal, Efektif Diterapkan Mulai Sabtu 20 Juni

Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto Jadi Relawan Covid-19, Ini Tugas Mereka di Banyumas

Termasuk menutup 3 pasar tradisional sebagai klaster penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, kasus positif terbaru berjumlah 2 orang.

Dia adalah warga Kendal yang bekerja di Kota Semarang dan istri dari seorang sopir truk.

Kata Ferinando, satu pasien positif corona tambahan yang terkena di Kota Semarang itu setelah menjalani tes swab lantaran teman kantornya meninggal berstatus positif Covid-19.

Sedangkan satu pasien lagi dinyatakan positif corona setelah dilakukan tes swab lantaran keluhan sakit.

"Jadi total ada 35 pasien sekarang. Dimana 12 sembuh, 2 meninggal, sisanya masih menjalani perawatan."

"Yang istri sopir truk ini dimungkinkan tertular dari suami yang bekerja sebagai sopir."

"Dia ternyata juga sering ke Jakarta dan daerah lainnya," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (23/6/2020).

Terkait dua pasien positif yang meninggal, Ferinando menjelaskan, keduanya dalam status pasien dalam pengawasan (PDP).

Hanya saja, hasil tes swab yang keluar menunjukkan keduanya positif Covid-19.

"Untuk penyebaran klaster pasar terus kami upayakan pencegahannya."

"Hari ini Pasar Kangkung Kendal."

"Di pasar ini satu pedagang yaitu pedagang daging dinyatakan positif corona setelah yang bersangkutan sakit dan tes swab mandiri."

'Itu menyusul pasien positif corona lain, pengusaha bawang merah namun yang bersangkutan sudah sembuh," terangnya.

Koordinator Bidang Pencegahan Tim Gugus Tugas Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pedagang tersebut dinyatakan positif corona bukan hasil dari rapid test.

Pihaknya pun belum melakukan upaya pengambilan sampel rapid test kepada pedagang maupun pembeli di Pasar Kangkung Kendal.

"Memang kami belum melakukan sejumlah rapid test di pasar itu."

"Pedagang yang terkonfirmasi Covid-19 itu awalnya sakit," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (23/6/2020).

Terungkap, Heboh Temuan Bayi di Prambanan, Polisi: Mereka Sepasang Kekasih Berstatus Mahasiswa

Satu KK Dapat Dua BST di Pedurungan Semarang, Ketua RT Tanya Kelurahan: Karena Istrinya Kader PKK

Tak Tega Melihat Korban Menangis, Perampok Ini Memeluk dan Kembalikan Semua Barang Jarahannya

Sengketa Lahan di Kompleks Bisnis Kebondalem Purwokerto, Pedagang: Semoga Cepat Selesai

Selain itu, dari 44 warga yang diketahui kontak langsung dengan pasien Covid-19, 10 orang di antaranya akan menjalani rapid test tahap pertama.

Hal ini guna mengetahui kemungkinan penularan yang bisa saja terjadi dari pasien positif corona yang bersangkutan.

"Dari 44 orang yang terdata melakukan kontak kepada pasien Covid-19 merupakan pedagang pasar dan pembeli."

"Seperti biasa, kami tutup hingga 3 hari ke depan dan dilakukan penataan dan sterilisasi," terangnya. 

Pemkab Kendal Segera Datangkan Alat Swab

Dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, Pemkab Kendal juga berencana mendatangkan sebuah alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Sekda Kabupaten Kendal, Moh Toha mengatakan, pihaknya bersama Dinkes Kabupaten Kendal masih melakukan pemesanan alat tersebut agar segera bisa didatangkan.

Kata Toha, alat PCR yang dipesan nantinya bisa saja berupa alat tes swab dalam ruangan atau dimasukkan ke dalam mobil.

Alat ini akan digunakan untuk mengetes warga Kendal yang disinyalir terdapat indikasi penularan dari pasien positif Covid-19.

Ia berharap, hasil tracking tim gugus serta warga yang berada di lingkungan sekitar pasien positif corona bisa dilakukan tes swab tanpa melalui rapid test lagi.

"Sementara masih kami pesan, apakah dikonsep dalam mobil atau dalam ruangan."

"Kami harap yang tercepat dan terbaik agar lebih cepat mengindentifikasi masyarakat, tidak lagi menggunakan rapid test," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (23/6/2020).

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pihaknya masih mencari alat PCR yang terbaik untuk kebutuhan masyarakat Kendal.

Katanya, proses pengadaan bisa saja terealisasi 15 hingga 30 hari ke depan.

"Untuk prediksi harganya bermiliaran Rupiah."

"Maka kami masih cari mana yang terbaik."

"Rencananya dengan alat PCR nanti hasil tes swab bisa muncul dalam hitungan jam, dan tidak perlu menunggu beberapa lagi," terangnya. (Saiful Ma'sum)

Gubernur Ganjar Pranowo Ancam Seret ke Ranah Hukum, Oknum Pemalsu Data PPDB Jateng

Partai Demokrat Resmi Usung Hendi-Ita dalam Pilwakot Semarang, AHY Serahkan Rekomendasi di Jakarta

Menyoal Bukti Pelanggaran Netralitas Sekda Kabupaten Semarang, Bupati: Kami Sanksi Secara Bertahap

Pelapor Kini Tambah Tiga Orang, Pegawai BMT Insan Mandiri yang Gelapkan Dana Nasabah di Banyumas

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved