Berita Viral
Viral Pria Berpayung Biru Terobos Masuk Markas Brimob Sultra, Sambil Bertakbir: Tembak Saya!
Viral Pria Berpayung Biru Terobos Masuk Markas Brimob Sultra, Sambil Bertakbir: Tembak Saya!
Dalam video berdurasi satu menit tersebut terlihat seorang pria yang mengenakan baju gamis berjalan masuk ke dalam markas Brimob. Pria yang membawa payung biru itu terus berjalan sembari meneriakkan takbir dan juga menantang petugas: 'tembak saya!'.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang pria berpayung biru, sembari memeikkan takbir menerobos masuk markas brigade mobil (Brimob) Sulawesi Tengga (Sultra)
Di sela pekik takbir, orang tak dikenal (OTK) itu menantang personel Brimob untuk menembak dirinya.
"Tembak saya, tembak saya!" tantangnya.
Video aksi pria berpayung biru tersebut viral di media sosial (medsos).
Sejumlah akun Twitter terpantau mengunggah video tersebut. Di antaranya adalah akun Twitter @BiLLRaY2019.
• Wakapolres Karanganyar Diserang Pria Bercelurit di Lawu, Pelaku Tewas Ditembak Polisi
• 1,5 Kendaraan Bermotor di Jateng Nunggak Pajak, Bapenda: Nilainya Mencapai Rp450 MIliar
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Wanita Ini Alami Pelecehan Seksual saat Gowes di Tengah Kota Semarang: Pantat Diremas, Saya Syok
"Diduga teroris, orang tak dikenal masuk ke Markas Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara."
Dalam video berdurasi satu menit tersebut terlihat seorang pria yang mengenakan baju gamis berjalan masuk ke dalam markas Brimob.
Terdengar suara tembakan ke atas yang dilakukan oleh seorang anggota Brimob untuk menghalau pria tersbeut.
Namun pria yang membawa payung biru itu terus berjalan sembari meneriakkan takbir.
Sejumlah anggota Brimob terus mundur dan berteriak kepada pria itu berhenti.
Tembakan ke atas pun terus dilepaskan oleh sejumlah anggota.
Namun pria tersebut malah berteriak untuk minta ditembak.
"Tembak saya, tembak saya" ucap pria itu.
Tak butuh waktu lama, petugas berhasil menyergap pria itu dari belakang.
Unggahan ini pun langsung mengundnag banyak reaksi dari para netizen.
@Adi_8002 "Kl udah d kasih tembakan peringatan, aparat harusnya bs ambil tindakan terukur. Gimana kl ada bom d dalam bajunya?."
@OlangMedan "Ngk efek kalau ginian bro. Tembakan peringatan 3x ngk d gubris. Itu sdh pertanda harus d eksekusi. Bila ada yg protes. Artinya itu kaki tangan nya"
@Fritz_Mng88 "Mereka itu Ingin mengcopy paste seperti di Amerika, kalau ditembak nanti didengungkan polisi rasis, melanggar HAM BLA BLA, sebagai evaluasi sebenanya polisi harus mempersiapkan senjata listrik atau softgun , membuat nyeri pada tubuh,bukan peluru tajam,"
@widyandaru3 "Untung polisi bisa melumpuhkan, tdk terlanjur ditembak"
Dilansir dari Tribunnews.com, insiden ini terjadi pada Sabtu (20/6/2020) sekitar 16.20 WITA.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Fery.
Menurutnya, ada satu orang yang diamankan oleh kepolisian dalam peristiwa tersebut.
"Iya benar, merangsek masuk. jumlah OTK (Orang Tak Dikenal) satu orang seperti yang ada di video beredar itu," kata Fery kepada wartawan, Minggu (21/6/2020).
Sejumlah sumber juga menuliskan jika pria tersebut mengalami gangguan jiwa.
Pihak keluarga mengonfirmasi jika pria tersebut mengalami kelainan jiwa dengan bukti kartu pasien dari salah RSJ di Kendari.
Pria tersebut terakhir berobat di rumah sakit jiwa pada Mei 2020 lalu.
Namun, pihak kepolisian hingga kini masih mendalami motif dan latar belakang itu memaksa masuk ke dalam markas Brimob.
Wakapolres Karanganyar diserang OTK
Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni, diserang pria bersenjata celurit, saat berada di Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang Desa Gondosuli Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (21/6), sekira pukul 10.45.
Beruntung, Kompol Busroni tak menderita luka serius. Ia berhasil menangkis serangan pria bercelurit itu menggunakan tongkat.
Sementara pelakku, tewas kehabisan darah setelah ditembak oleh anggota kepolisian.
Aksi penyerangan itu terjadi bertepatan dengan acara Susur Gunung dalam rangkaian peringatan HUT ke-74 Bhayangkara, sekaligus persiapan membuka jalur pendakian Gunung Lawu.
Selain Wakapolres, sopir Wakapolres, Bripda Arif Hariyono serta relawan Jarot Broto Sarwono juga menjadi korban dalam peristiwa itu.
Mereka mengalami luka pada bagian punggung dan tangan.
Wakapolres Karanganyar, Kompol Busroni menyampaikan, penyerangan secara tiba-tiba itu terjadi saat dirinya duduk di musala dekat basecamp Cemoro Kandang.
Dia sedang memindahkan barang dari tas carrier atau gunung ke tas kecil.
"Saya tangkis serangannya dengan tongkat, terkena (celurit) bagian tangan. Alhamdulillah, baik-baik saja," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (21/6).
Kompol Busroni menjalani rawat jalan lantaran mengalami luka pada bagian tangannya.
Sedangkan sopirnya, Bripda Arif Hariyono mendapatkan luka pada bagian leher kanan dan punggung.
Pascakejadian itu, dirinya beserta sopir dan relawan langsung dibawa ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan.
Saat ini relawan sudah diperbolehkan pulang, sedangkan sopir masih berada di rumah sakit.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan, pelaku berhasil diamankan setelah dilumpuhkan oleh anggota dengan tembakan senjata api pada bagian kakinya.
Kapolda menjelaskan sampai saat ini belum mengetahui pasti identitas pelaku penyerangan beserta motif penyerangan.
"Pelaku ditembak dan terjatuh. Dibawa ke rumah sakit (RSUD Karanganyar), kehabisan darah dan meninggal dunia."
"Sejauh ini belum diketahui identitas dan dugaan motif pelaku," katanya saat ditemui di RSUD Karanganyar. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Viral Pria Tak Dikenal Masuk Markas Brimob Kendari Tantang Minta Ditembak
• Mengenal Deksametason Obat Pasar yang Diklaim Efektif Sembuhkan Covid-19, Bagaimana Penggunaannya?
• Kontroversi Putusan Wasit Antar Kemenangan Real Madrid, Kudeta Barcelona dari Puncak Klasmen
• Gowes Pakai Masker, 2 Orang Warga Semarang Meninggal Dunia, Begini Kata Wali Kota Hendi
• Video Detik-detik Merapi Meletus Pada Hari Ini, Minggu 21 Juni 2020 Pukul 09.00