Teror Virus Corona
Kita Harus Bermasker 2-3 Tahun Lagi, Kata Khofifah Menirukan Jusuf Kalla
Kita Harus Bermasker 2-3 Tahun Lagi, Kata Khofifah Menirukan Jusuf Kalla
“Kami tadi kedatangan Pak Jusuf Kalla di kantor gubernur. Menurut Pak JK, kemungkinan kita pakai masker dua sampai tiga tahun ke depan." Hitungannya, percepatan penyebaran Covid-19 di dunia yang awalnya 90 hari satu juta kasus. Terakhir, delapan hari tambah satu juta kasus. Cepat sekali.... "
TRIBUNBANYUMAS.COM - Pemakaian masker saat ini diyakini bisa meminimalisir penyebaran dan penularan virus corona.
Lalu, harus sampai kapan warga terus-terusan harus mengenakan masker saat berada di area publik?
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kemungkian warga Indonesia harus memakai masker dua hingga tiga tahun lagi.
Dituturkan Khofifah, ini merujuk pada perkataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Ratusan Orang Jemput Paksa Belasan Pasien Covid-19 di Blora, Ganjar Minta Pemkab Pastikan Ini
• Istana Akhirnya Buka Suara soal Penyerang Novel Dituntut Ringan, Donny: Presiden Tak Bisa . . .
“Kami tadi kedatangan Pak Jusuf Kalla di kantor gubernur."
"Menurut Pak JK, kemungkinan kita pakai masker dua sampai tiga tahun ke depan."
"Hitungannya, percepatan penyebaran Covid-19 di dunia yang awalnya 90 hari satu juta kasus."
"Terakhir, delapan hari tambah satu juta kasus. Cepat sekali bertambahnya jumlah mereka yang positif."
"Di Indonesia, kelipatan 10.000 di Indonesia. Terakhir, dalam 10 hari terjadi 10.000 kasus."
"Cepat sekali. Kita harus disiplin,” kata Khofifah, kepada Kompas.com, saat meresmikan 30 kampung tangguh di Kota Probolinggo, Rabu (17/6/2020).
Khofifah menuturkan, kampung tangguh tak sekadar ada karena Covid-19, tapi harus menjadi pusat ketangguhan ekonomi, sosial dan ketangguhan nasional dari paling bawah.
“Ini bisa menjadi sentra ekonomoi baru. Kota Probolinggo hari ini oranye, risikonya sedang."
"Melihat keseriusan upaya penanganan dan semua pihak, sepertinya warnanya akan ke kuning, yaitu risiko rendah,” ujar Khofifah.
Gubernur menambahkan, Kota Probolinggo memang daerah perlintasan, sehingga risikonya besar terhadap penyebaran Covid-19.
Yang peting ada semangat memagari diri sendiri dan tetangga.
“Pastikan kita aman. Pakai masker, bisa memutus mata rantai penularan hingga 60 persen."
"Ditambah cuci tangan maka, memutus rantainya mencapai 80 persen. Maka kembali kepada kedisiplinan masing-masing,” imbuh Khofifah.
Terkait anggaran penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo, Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengatakan, sejauh ini penanganan di bidang kesehatan mencapai Rp74 miliar, penanganan dampak ekonomi Rp5,7 miliar, dan jaring pengaman sosial Rp52,5 miliar.
Sehingga total anggarannya Rp132 miliar lebih.
“Ada juga kepedulian dari perusahaan, perbankan, dan sekolah dalam penangan Covid-19."
"Berupa paket sembako, alat kesehatan dan uang,” ujar Hadi.