Berita Banyumas

Celeng Aneh di Banyumas Dipindahkan ke Tempat Rahasia, Kades Pekuncen: Tak Perlu ke Sini Lagi

Celeng Aneh yang suka makan nasi hangat, roti dan minum kopi di Banyumas Dipindahkan ke Tempat Rahasia, Kades Pekuncen: Tak Perlu ke Sini Lagi

TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati
Keluarga pemilik celeng aneh dengan kelainan fisik, saat memegang babi hutan miliknya, Senin (15/6/2020). Celeng aneh yang suka makan nasi hangat, roti dan suka minum kopi ini menjadi tontonan warga Jatilawang, Banyumas. Juga menjadi perbincangan hangat warganet, yang beberapa di antaranya menyebut bahwa itu merupakan celeng jadi-jadian. Kini, karena sering menimbulkan kerumunan saat pandemi Covid-19, babi hutan aneh itu dievakuasi pemiliknya, dpindahkan ke tempat yang dirahasikan. 

"Pemilik responnya positif, artinya bersedia memindahkan sendiri babi hutan yang punya bentuk fisik aneh itu, tidak dievakuasi oleh petugas. (Warga) tak perlu ke sini lagi. Sebab babi hutan aneh itu sudah tidak ada di Desa Pekuncen." 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Babi hutan atau celeng aneh milik Tukiran alias Bawor (55), --yang suka makan nasi hangat, roti dan minum kopi-- dipindahkan ke sebuah tempat rahasia yang aman, agar tak lagi menimbulkan kerumunan.

Celeng aneh tersebut dievakuasi dari kandangnya semula di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, pada Rabu (17/6/2020).

Kades Pekuncen, Karso, mengatakan babi hutan aka celeng aneh tersebut dipindahkan dari tempat semula, agar tak lagi menimbulkan kerumunan di masa pandemi corona ini.

"Babi hutan tersebut dievakuasi, dipindahkan ke suatu tempat yang dirahasiakan, agar tidak menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19," ujar Karso kepada TribunBanyumas.com, Rabu.

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang

Gubernur Sebut Kota Semarang Masih Berzona Merah, Hendi: Apa Benar Cuma Tiga Daerah di Jateng?

Penonton Celeng Aneh di Banyumas Dibubarkan Gugus Tugas Covid-19, Nekat Berkerumun Tak Bermasker

Menurut dia, celeng aneh itu dievakuasi oleh pemiliknya sendiri, Tukiran alias Bawor, atas permintaan dari Camat Jatilawang.

Hal itu dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Pemilik responnya positif, artinya bersedia memindahkan sendiri babi hutan yang punya bentuk fisik aneh itu, tidak dievakuasi oleh petugas," imbuhnya.

Dituturkan Karso, sebelum dipindah ke tempat yang dirahasikan, babi hutan telah diperiksa oleh dokter hewan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, celeng aneh tersebut memiliki kelainan fisik pada bagian kaki.

Ditambahkan, karena babi hutan aneh itu sudah dipindahkan dari tempat semula, warga luar Pekuncen tak perlu datang lagi ke tempat Bawor.

"(Warga) tak perlu ke sini lagi. Sebab babi hutan aneh itu sudah tidak ada di Desa Pekuncen," tandasnya.

Belum lama ini, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Jatilawang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah Tukiran alias Bawor (55) pemilik babi hutan atau celeng dengan kelainan fisik di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, pada Senin (15/6/2020).

Hal itu karena banyak masyarakat yang berkerumun dan berbondong-bondong melihat keberadaan babi hutan dengan kelainan genetik tersebut.

Tak sedikit masyarakat yang berbondong-bondong menyaksikan celeng aneh tersebut, nekat mengabaikan protokol kesehatan, dengan berkerumun tak menjaga jarak, juga tak bermasker.

Gugus Tugas tak segan membubarkan kerumunan masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

Forkompincam Jatilawang yang terdiri dari Polsek, Koramil dan Gugus Tugas Covid-19 memantau adanya keramaian tersebut.

Adanya babi hutan aneh itu memang memancing rasa penasaran banyak orang.

Karena situasi pandemi Covid-19, petugas Satgas Covid-19 Kecamatan Jatilawang datang langsung ke lokasi dan memberitahu pemilik babi agar dapat mengatur jarak aman.

Hal itu disampaikan, Kordinator lapangan Satgas Covid-19 tingkat kecamatan Jatilawang, Wahyu Widodo yang mengatakan jika supaya mengindari kerumunan dan kumpul-kumpul masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun.

"Acara hajatan saja sering kita ingatkan apalagi ada ramai seperti ini dan kami mengimbau kepada pemilik babi hutan dan pihak desa," katanya kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas dihebohkan dengan keberadaan seekor babi hutan atau celeng yang memiliki keanehan secara fisik.

Tak hanya secara fisik, sifat celeng tersebut juga aneh. Binatang itu hanya mau makan makanan yang sudah matang.

Bahkan, suka makan nasi hangat, roti dan juga minum kopi.

Kontan, celeng yang punya ciri fisik dan perangai yang aneh itu menjadi tontonan warga dan juga pergunjingan warganet.

Tak sedikit warganet yang menyebut bahwa babi hutan aneh itu merupakan celeng jadi-jadian.

Pengamatan TribunBanyumas.com, babi hutan yang biasa warga menyebutnya sebagai celeng itu terlihat tidak biasa karena kaki-kakinya yang tampak mirip seperti jari-jari. 

Celeng tersebut adalah milik Tukiran atau Bawor (55), warga RT 8 RW 3 Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.

Bawor mendapatkan celeng tersebut sekitar tiga bulan yang lalu sewaktu berburu di daerah Karangnini, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Bukan hanya dari segi fisik yang tampak aneh, tetapi kebiasaan makannya juga dikatakannya berbeda dibanding dengan babi pada umumnya.

Babi hutan itu hanya mau makan makanan yang matang saja.

"Saya kasih pepaya mentah dan singkong mentah tidak mau, tetapi begitu dikasih nasi hangat, roti, sampai rica-rica daging celeng, sampai minum kopi dia mau. Sukanya makanan dan minuman matang," ujar Bawor kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).

Selama berburu celeng 10 tahun, baru kali ini Bawor mendapatkan jenis babi seperti itu.

Jari atau kuku-kukunya tampak panjang-panjang masing-masing ada empat, dengan bobot sekitar 12 kilogram.

Bawor mengaku sudah biasa memburu babi ke hutan ke beberapa wilayah seperti di Pangandaran, Ciamis, Lumbir, Ajibarang hingga Bumiayu.

Bawor memburu babi dibawa pulang untuk konsumsi sendiri.

Bukan hanya babi hutan, Bawor sendiri juga memiliki hewan lain, seperti beberapa ekor anjing, dan babi kecil lainnya.

Babhinkamtibmas, Desa Pekuncen, Aipda Eko Suroso mengatakan jika banyak warga desa yang penasaran dengan keberadaan babi celeng aneh tersebut.

"Sudah sekitar satu minggu ini ramai dikunjungi warga yang penasaran.

Tapi saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbondong-bondong dan berkerumun karena itu hanya babi biasa yang mempunyai kelainan genetik," katanya. (*)

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

Tiga Daerah Masih Berzona Merah di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Kirim Surat Khusus

Kisah Guru SD Cari Anak yang Mau Sekolah, Tiap Hari Telusuri Gang Kompleks Makam Bergota Semarang

Anggaran Penanganan Corona Diduga Dikorupsi Gugus Tugas Covid-19, Kejaksaaan Lakukan Penyelidikan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved