Berita Kriminal
Jateng Terbanyak Napi Asimilasi Berulah Lagi, Kemenkumham: Kriminalitas Bukan Faktor Tunggal
Polisi mengiformasikan narapidana asimiliasi yang melakukan kejahatan lagi terbanyak di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
"Ini akan mengurangi tensi kriminalitas tersebut," terangnya.
Sebelumnya diinformasikan Kemenkumhan menggalakkan program asimilasi dan integrasi.
Program itu digalakkan untuk mengantisipasi penularan virus corona di lapas dan rutan yang kelebihan kapasitas penghuni.
Beberapa narapidana yang menjalani program asimilasi dan integrasi tersebut melakukan aksi kejahatan lagi.
Mabes Polri mencatat terdapat 140 narapidana asimilasi yang ditangkap karena melakukan kejahatan.
Jumlah narapidana asimilasi yang kembali berulah terbanyak berasal Jawa Tengah dan Sumatera Utara.
"Jangan lupa narapidana asimilasi dan integrasi bukan bebas, itu yang harus kami jelaskan."
"Mereka sedang menjalani program asimilasi dan integrasi."
"Ketika melanggar, maka dia harus dikembalikan ke lapas. Itu ketentuannya," ujar Priyadi.
Justru sebaliknya, kata dia, kalau tidak diberikan asimilasi dan integrasi situasi akan sangat berbahaya.
"Tidak boleh berdekat-dekatan, di Lapas itu berdesak-desakan."
"Tolong diinfokan kepada masyarakat agar mereka tahu," katanya. (Muhammad Yunan Setiawan)
• DPRD Tuding Pemkab Semarang Lalai, Hilangnya Rp 10 Miliar Bansos Pemprov Jateng, Sekda Jawab Begini
• Pejabat Baru Lapas Cilacap dan Nusakambangan Dilantik, Berikut Daftar Lengkapnya
• Tak Cuma Hukum Push Up, Tidak Pakai Masker Pengendara Juga Bisa Ditilang Polisi di Banyumas
• Masuk Jakarta Tanpa SIKM, 20 Pekerja Bangunan Asal Tegal dan Banyumas Terancam Bayar Rp 1,2 Juta