Berita Kriminal
Jateng Terbanyak Napi Asimilasi Berulah Lagi, Kemenkumham: Kriminalitas Bukan Faktor Tunggal
Polisi mengiformasikan narapidana asimiliasi yang melakukan kejahatan lagi terbanyak di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Polisi mengiformasikan narapidana asimiliasi yang melakukan kejahatan lagi terbanyak di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Masing-masing di dua provinsi tersebut tercatat ada sekira 17 narapidana asimilasi yang melakukan kejahatan lagi.
Atas informasi tersebut, Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Priyadi telah melakukan evaluasi.
Dia mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi karena banyak faktor.
• Fatwa MUI Jateng Diterbitkan Pekan Ini, KH Ahmad Darodji: Umat Sudah Rindu Jumatan di Masjid
• Diduga Langgar Kode Etik, ASN Pemkab Purbalingga Laporkan Bawaslu ke DKPP
• Warga Tiga RT Kelurahan Bobosan Purwokerto Diduga Terserang Chikungunya
• Pencabulan Anak Bawah Umur di Banyumas, Organ Vital Mereka Diraba-raba Pelaku Saat Mandi di Sungai
"Masalah kriminalitas itu bukan faktor tunggal."
"Setelah 17 narapidana asimilasi melakukan kejahatan lagi itu, kami lakukan evaluasi."
"Sebagian besar karena faktor ekonomi."
"Rata-rata kasusnya pencurian, penggelapan, penipuan, hingga narkoba."
"Kami realistis dan rasional saja, kejahatan bukan faktor tunggal."
"Kalau itu disalahkan kepada Kemenkumhan tentu itu tidak bijak."
"Karena kejahatan terjadi karena interaksi, interelasi, dan interkoneksi dari banyak faktor," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya, setelah melakukan evaluasi, diketahui alasan mereka melakukan kejahatan lagi selain faktor ekonomi, juga situasi.
Saat mereka menjalani program asimilasi dan integrasi, situasi di masyarakat sedang memasuki bulan puasa, menjelang Lebaran, juga dilanda pandemi virus corona.
Mereka yang baru bebas tapi belum mendapat pekerjaan dan terdesak kebutuhan ekonomi akhirnga berulah lagi.