New Normal Jateng
Pekan Depan, Objek Wisata Kabupaten Batang Dibuka Kembali, Contohnya Batang Dolphin Center
Bupati Batang Wihaji bersama jajaran Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang meninjau kesiapan tempat wisata.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Pemkab Batang perlahan mulai menggencarkan kebijakan penerapan new normal.
Beberapa wisata pun akan mulai dibuka secara bertahap pada pekan depan.
Bupati Batang Wihaji bersama jajaran Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang meninjau kesiapan tempat wisata sebelum dibuka.
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Kemenag Jateng Batal Berangkatkan 30.091 Calon Jamaah Haji, Digeser Tahun Depan
• Bukti Pasien Sembuh Kembali Positif Covid-19, Bupati Banjarnegara: Sekeluarga Masuk Klaster Gowa
• Dikarantina 24 Jam di Gedung Korpri, Bagi Warga Purbalingga Tidak Gunakan Masker
"Ini persiapan untuk new normal. Karena memang pandemi virus corona ini sebabnya tidak tahu."
"Sehingga jika berlarut, ekonomi juga tidak jalan."
"Maka perlahan wisata akan kami uji coba untuk dibuka," tutur Bupati Batang Wihaji saat meninjau wisata Batang Dolphin Center, Selasa (2/6/2020).
Namun demikian, dengan dibukanya tempat wisata, pasar modern, tempat ibadah semua pihak pengelola harus menaati dan menjalankan protokol kesehatan.
"Untuk itu kami cek kesiapannya dan memberikan catatan penting bahwa harus mengedepankan protokol kesehatan."
"Seperti wajib masker, menyediakan tempat cuci tangan, serta pengaturan jaga jarak," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (2/6/2020).
Dikatakannya, baru sebagaan wisata yang perbolehkan untuk dibuka.
Pasalnya tetap harus melihat kondisi wisata.
"Batang Dolphin Center menjadi satu di antara wisata yang bisa dibuka karena tempatnya mendukung bisa diterapkan pengaturan jaga jarak."
"Untuk sementara wisata yang dibuka adalah wisata alam dengan tempat yang cukup luas," jelasnya.
Selain itu, Pemkab Batang juga akan menyediakan posko kesehatan dan ambulans serta petugas kesehatan di tempat wisata.
"Jadi Pemkab Batang tetap melakukan pengawasan."
"Kami sediakan posko kesehatan dan ambulans serta petugas kesehatan untuk mengecek pengunjung wisata," tambahnya.
• Di Salatiga, Pembelajaran Jarak Jauh Diperpanjang Hingga 11 Juni
• Lima Tahanan Polsek Pageruyung Selesai Putusan, Bakal Dimasukkan Ruang Isolasi Lapas Kendal
• Korban Kedua Tragedi Susur Sungai Luk Ulo Juga Tak Bernyawa, Ditemukan di Pantai Tegalretno Kebumen
• Tugu Gada Rujakpolo Purwokerto Ditargetkan Selesai Enam Bulan
Sementara Humas Batang Dolphin Center, Sutejo menyambut baik atas kebijakan new normal dengan bisa dibukanya kembali tempat wisata.
Pasalnya selama ini pihaknya sudah cukup terdampak dengan ditutupnya wisata selama dua bulan.
"Sudah dua bulan ini tutup cukup kewalahan."
"Tidak ada pemasukan, pengeluaran tetap karena satwa harus diberi makan."
"Setiap bulan biaya yang harus dikeluarkan sekira Rp 250 juta."
"Terpaksa pula sekira 40 karyawan kami juga dirumahkan," ujarnya.
Dengan diperbolehkannya dibuka kembali tempat wisata di tengah pandemi virus corona, pihaknya akan mentaati semua protokol kesehatan.
Pengawasan terhadap pengunjung Batang Dolphin Center juga akan dilakukan secara ketat.
"Akan diatur jarak antar pengunjung dan satwa, wajib masker, pengecekan suhu badan di pintu masuk."
"Jika ada pengunjung yang di atas 38 derajat Celcius, tidak diperbolehkan masuk," pungkasnya.
Buka Tiga Kategori
Sebelumnya diinformasikan, Bupati Batang, Wihaji akan mulai mencoba menerapkan new normal atau tatanan kehidupan baru untuk tempat ibadah, wisata, serta lingkungan kantor Pemkab Batang.
"Untuk new normal Batang masih warming up."
"Pekan depan mulai kami uji coba di lingkungan Pemkab Batang, tempat wisata, dan tempat beribadah dengan penerapan protokol kesehatan."
"Seperti penggunaan masker, physical distancing, dan cuci tangan," tutur Bupati Wihaji kepada Tribunbanyumas.com, Senin (1/6/2020).
Dalam masa menuju new normal, Wihaji berharap semua pihak bisa saling membantu, gotong royong untuk mengatasi persoalan bersama.
"Semua harus saling bergotong royong, dari pemerintah, aparat dan masyarakat agar bisa menjalankan aktivitas seperti biasa."
"Namun tetap waspada terhadap ancaman wabah virus corona (Covid-19)," tambahnya. (Dina Indriani)
• Mujahidin Ditemukan Tak Bernyawa, Korban Hanyut Susur Sungai Luk Ulo Kebumen
• Begini Kondisi Masyarakat Desa Tipar Kidul Banyumas, Pasca Pemudik Dinyatakan Positif Covid-19
• Silakan Akses Link Ini, Jika Belum Dapat Bantuan Sembako, Warga Jateng Tinggal di Jabodetabek
• Gegerkan Warga Dua Kecamatan, Polres Purbalingga Buru Penyebar Isu Pocong