Berita Kendal

KKN MB UIN Walisongo Semarang Posko 41 Hadirkan Karya Kreatif Ecobrick di Desa Karangayu

Program ini menjadi wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekaligus upaya mengurangi permasalahan sampah plastik

Editor: Rustam Aji
dok. mahasiswa kkn posko 41 UIN WS
FOTO BERSAMA - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN MB) UIN Walisongo Semarang Posko 41 melaksanakan program Ecobrick di Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, 27 Agustus 2025.  

TRIBUNBANYUMAS.COM, Kendal – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama (KKN MB) UIN Walisongo Semarang Posko 41 melaksanakan program Ecobrick di Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, 27 Agustus 2025. 

Program ini menjadi wujud nyata kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekaligus upaya mengurangi permasalahan sampah plastik di masyarakat.

Program Ecobrick merupakan inovasi pemanfaatan limbah plastik dengan cara memasukkan sampah plastik yang sudah dipotong kecil ke dalam botol plastik hingga padat. Hasilnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan, seperti kursi, meja, hingga media taman.

Koordinator Desa KKN MB Posko 41, Faldin Fahza Alfaizi, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada praktik pembuatan Ecobrick, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga.

“Melalui Ecobrick, kami ingin mengajak warga Desa Karangayu untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Sampah plastik yang biasanya terbuang percuma, ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung meriah ini diikuti oleh perangkat desa, warga, serta anak-anak. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka dalam mencoba langsung membuat Ecobrick.

Baca juga: Mendikdasmen Abdul Muti Kunjungi Cilacap, Tinjau Relokasi SDN 04 Boja yang Rusak karena Longsor

Hasil karya Ecobrick kemudian dipasang dengan megah dan penuh warna di depan Lapangan Splangen Sari, tepat di atas Kantor BUMDes. Deretan botol plastik yang tersusun rapi itu menjelma menjadi instalasi kreatif yang indah dipandang, seolah menjadi simbol baru kepedulian lingkungan di jantung Desa Karangayu.

Warna-warni plastik yang dulu dianggap sampah kini berubah menjadi karya seni yang cantik, memikat mata setiap orang yang melintas.

Kepala Desa Karangayu, H. Akhmad Riyadi, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN MB UIN Walisongo Semarang.

“Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain membantu mengurangi sampah, juga menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan desa kita,” tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh salah satu warga, Pak Muhammad, yang turut mengikuti kegiatan.

“Kami jadi lebih tahu cara mengelola sampah plastik. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut di desa kami,” katanya.

Baca juga: Bukan Liver, Sule Ungkap Penyakitnya yang Sebenarnya

Dengan adanya program Ecobrick ini, Desa Karangayu bukan hanya bergerak menuju lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga menghadirkan keindahan baru lewat kreativitas warganya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved