Berita Jateng
Peluang Bisnis Bikin Yoghurt dari Susu Murni, dari Rp 8 Ribu Jadi Rp 30 Ribu per Liter
Pengolahan susu sapi menjadi yoghurt diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi peternak.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Universitas Dian Nuswantoro menggelar pelatihan pembuatan yoghurt dan pengoperasian alat pasturisasi kepada warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat pemberdayaan wilayah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2025.
Pelatihan yang diikuti puluhan warga dari kelompok Tani Sumber Widodo 1 ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Udinus, Prof. Kusmiyati.
Kusmiyati menyampaikan, Desa Banyuanyar merupakan mitra dalam pengabdian masyarakat. Potensi susu sapinya sangat besar.
Pengolahan susu sapi menjadi yoghurt diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi peternak.
"Jika susu sapi murni dijual hanya Rp 8.000 per liter, setelah diolah menjadi yoghurt nilainya bisa mencapai Rp30.000 per liter. Potensi ini sangat besar untuk meningkatkan pendapatan warga," ungkap Prof Kusmiyati, Rabu (10/9/2025).
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Semarang Turun, Rabu 10 September 2025
Dalam pelatihan tersebut, warga diajarkan teknik dasar pembuatan yoghurt, mulai dari penyiapan bahan, pencampuran biang, hingga proses pengemasan.
Mereka juga mendapatkan pendampingan langsung dari produsen yoghurt skala besar serta pembekalan terkait strategi pemasaran agar produk lebih kompetitif di pasaran.
Antusiasme warga terlihat jelas sepanjang kegiatan.
Peserta atau warga Desa Banyuanyar, Sulistyaningsih mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.
"Sekarang, kami bisa membuat yoghurt sendiri. Harapannya, ke depan produksi lebih banyak, pemasarannya lebih bagus, dan bisa menambah penghasilan ibu-ibu di sini," ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Sumber Widodo 1, Parmono menyampaikan apresiasinya kepada Udinus dan Kemendikbudristek atas bantuan berupa peralatan, pelatihan, serta pendampingan yang diberikan.
"Dengan adanya program ini, kami berhasil meningkatkan produksi dan pemasaran olahan susu, khususnya yoghurt. Harapan kami, produk yoghurt dari Banyuanyar bisa berkembang lebih luas hingga tingkat nasional, sekaligus menyerap susu dari peternak dalam jumlah lebih besar," tuturnya.
Selain aspek produksi, warga juga dibekali keterampilan dalam teknik pemasaran, baik untuk yoghurt maupun susu sapi segar. Melalui program ini, diharapkan Desa Banyuanyar dapat berkembang menjadi sentra olahan susu yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (eyf)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.