Bisnis dan Keuangan
Hotel di Jateng Siap Beroperasi Terapkan New Normal, Simak Protokol Kesehatan untuk Tamu
Pelaku industri pariwisata, terutama perhotelan mengalami kondisi cukup parah dampak pandemi virus corona Covid-19.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM,SEMARANG - Pelaku industri pariwisata, terutama perhotelan mengalami kondisi cukup parah dampak pandemi virus corona Covid-19.
Kendati wabah belum sepenuhnya hilang, dunia perhotelan bersiap menghadapi tatanan hidup baru atau new normal di tengah pandemi.
New normal pun disambut gembira para hotelier. Minimal, pil pahit selama wabah kemarin, berangsur bisa terobati meski pun tidak kembali pulih seratus persen.
Belum usainya wabah pun mengharuskan warga mengubah cara hidup atau perilaku manusia di dunia ke arah yang baru.
• Permasalahan yang Membuat Ratusan Pilot Garuda Jadi Korban PHK
• Bertambah Lagi, 2 PDP Corona di Kabupaten Tegal Meninggal Dunia, Berasal Dari Pangkah dan Margasari
• Patroli New Normal di Pasar Kota Tegal, Pengunjung dan Pedagang Tak Kenakan Masker Dihukum
• Pembicaraan Via Video Call Wakapolres Purbalingga Dengan Kakak Kandungnya Sejam Sebelum Meninggal
Perhotelan pun mengubah aturan pada new normal ini. Protokol kesehatan dan keselamatan secara ketat harus diterapkan pelaku bisnis hotel.
"Pembaharuan SOP (standar operasional prosedur) hotel sesuai aturan pemerintah dilakukan untuk beradaptasi dengan norma dan ekspektasi baru," kata General Manager Grasia Hotel, Noor Faiq, dalam diskusi di web seminar, Selasa (2/6/2020).
Karenanya, ia fokus ke empat hal, yakni produk, peralatan, human atau SDM, dan layanan.
Untuk SDM, kata dia, karyawan hotel diberikan penjelasan terkait melaksanakan pekerjaan dengan mekanisme yang baru. Setiap kali masuk ke kawasan hotel, mereka juga harus melewati pengecekan suhu tubuh dengan thermogun, tanpa terkecuali.
Pengecekan suhu tubuh juga diperuntukan tamu hotel. Begitu juga dengan pemakaian masker dan penyediaan hand sanitizer. Sebelumnya, mereka akan diberikan penjelasan bahwa hotel tengah menerapkan new normal.
"Suhu badan tidak boleh lebih dari 37,3 derajat celcius. Kalau lebih akan di treatment dulu. Jika setelah treatment masih lebih, maka akan diliburkan untuk cek kesehatan di rumah sakit. Jika tak memenuhi protokol akan menjadi catatan manejemen. Ini memang harus satu suara," jelasnya.
Pria yang juga menjabat Humas International Hotel General Manager (IHGM) Jawa Tengah itu menuturkan untuk produk juga ada perbedaan dibandingkan sebelum wabah.
Fasilitas MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) seperti meeting room dan lain sebagainya hanya menerima 50 persen tamu dari total kapasitas.
Selain itu, secara berkala dilakukan pembersihan menggunakan cairan disinfektan atau chemical khusus di area publik di hotel.
Pembersihan menggunakan disinfektan juga selalu dilakukan di setiap kamar hotel setelah tamu check-out untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kesehatan para tamu.
Semua staf hotel juga wajib menjaga kebersihan dan area tempat bekerja.
"Meskipun, sebelumnya juga budaya hidup bersih selalu dijalankan oleh seluruh karyawan dengan jadwal dan prosedur yang telah ditentukan dengan ketat," imbuhnya.
Terkait food and beverage (F&B), fasilitas breakfast buffet tidak akan diterapkan lantaran rawan potensi penularan. Tamu akan berkumpul dan tidak menerapkan social atau pun physical distancing jika menggunakan sistem buffet.
Penularan melalui peralatan makanan juga bisa terjadi jika sistem ini diterapkan.
Noor Faiq menerangkan penyajian makanan bisa dilakukan dengan pondokan atau food stall. Itu pun harus dengan protokol kesehatan ketat, misalnya garpu dan sendok dibungkus.
Selain itu ada opsi penyajian secara individu atau makanan dikirim ke kamar bakal jadi protokol baru.
"Pengantaran ke kamar bisa saja dilakukan. Untuk memberikan kenyamanan, ada timing arangement atau jadwal yang disepakati kapan makanan diantar ke kamar. Ini tentu harus menambah karyawan hotel. Tapi jika tamunya banyak bisa dengan pondokan," ujarnya.
Makanan yang diantarkan ke kamar pun akan ditinggalkan di luar pintu untuk diambil sendiri oleh tamu.
• Curi Sepeda Motor di Sebuah Gudang Desa, Warga Sokaraja Banyumas Dibekuk Polisi
• WHO Sebut Ebola Kembali Mewabah di Kongo, Bagaimana Penyebarannya dan Gejalanya?
• Dalam Sehari PDP Virus Corona di Banyumas Meningkat 19 Orang, Begini Penjelasan Bupati
• Belasan Karangan Bunga Penuhi Halaman Rumah Mendiang Wakapolres Purbalingga
Sementara, General Manager Hotel Atria Magelang, Chandra Irawan menambahkan, penerapan protokol kesehatan memang merepotkan, namun hal tersebut yang bisa dilakukan di tengah pandemi ini.
"Manajemen hotel diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan ini. Seperti fasilitas MICE dengan kapasitas 50 persen juga harus diperhatikan betul," katanya.
Untuk breakfast tamu, dia juga mempunyai ide dengan mengadopsi penyajian makanan pada acara pernikahan di Jateng, yakni piring terbang. Dimana staf hotel akan menyajikan makanan ke meja tamu sesuai menu makanan yang dipilih.
Namun, tentunya ini mengharuskan pihak hotel menyediakan tempat makan luas dan karyawan banyak.
Yang paling penting, kata dia, karyawan hotel harus benar-benar menjaga kesehatan dan kebersihan.(mam)