Berita Jabar

Di Sumedang Kasus DBD Masih Lebih Tinggi Dari Kasus Covid-19

Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, lebih tinggi dari kasus virus corona atau Covid-19.

Editor: Rival Almanaf
Welcome to all and thank you for your visit ! ? dari Pixabay
Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SUMEDANG - Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, lebih tinggi dari kasus virus corona atau Covid-19.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, sejak Januari hingga April 2020, tercatat sudah ada 254 kasus DBD, dengan dua kematian.

Sedangkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Sumedang, hingga saat ini, Minggu (30/5/2020), baru ada 12 kasus, dengan nol kematian.

UPDATE Covid-19 Jateng Hari Ini: 571 Pasien Masih Dirawat, 769 Dinyatakan Sembuh

Kasus Covid-19 Indonesia Belum Menurun, Data 31 Mei: 24 Jam Tambah 700 Orang, 293 Pasien Sembuh

Ratusan Dokter Umum dan Gigi Jalani Tes Swab, Dinkes Kota Semarang: Hasilnya Belum Keluar

Beroperasi Mulai 19 Juni, Freeder Trans Semarang Rute BSB Mijen Menuju Kampus Unnes

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dr. Reny K Anton mengatakan, kasus DBD tertinggi terjadi pada Maret dengan 114 kasus.

"Sebelumnya pada Februari ada 2 orang meninggal dunia karena DBD," ujar Reny kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (31/5/2020).

Reny menuturkan, kasus DBD paling tinggi terdapat di tiga wilayah kecamatan yaitu di Sumedang Selatan, Tanjungsari, dan Jatinangor.

Reny menyebutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang terus berupaya menurunkan angka kematian akibat DBD ini.

Salah satu caranya, kata Reny, membuat aksi perubahan untuk perubahan kinerja organisasi, dengan Sistem Informasi Terpadu Surveillance dan DBD (Situs DBD) berupa tools form pencatatan dan pelaporan sederhana dengan Google Form.

Reny menuturkan, melalui Google Form ini, para petugas surveillance, petugas Puskesmas, dan petugas kesehatan di RSUD Sumedang akan mudah dan cepat melaporkan kasus DBD yang ditemukan.

"Sehingga pencegahan penyebaran, pengendalian, penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," sebut Reny.

Reny mengatakan, pelaporan ini juga memadukan koordinasi dari program terkait lainnya.

Seperti penyuluhan kesehatan lingkungan yang sangat berperan.

Sehingga menjadi panduan bagi lintas sektor. Misalnya, saat akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus dilakukan sebelum tindakan fogging.

Operasional Kereta Api Luar Biasa Diperpanjang Hingga 7 Juni, Simak Skema Terbaru Keberangkatan

Pasca Mobilnya Hantam Rumah di Rembang, Kapolsek Iptu SY Dicopot, Ditahan di Mapolda Jateng

Vivo Y30 Usung Desain Ultra O Screen, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

Sepatu Ramah Lingkungan Bakal Diluncurkan Tahun Depan, Kolaborasi Adidas dan Allbirds

"Di sini nanti akan terlihat bagaimana peran camat hingga RT/RW dalam menggerakkan dan mengerahkan masyarakat untuk ikut PSN." tambahnya.

Reny menambahkan, mengingat saat ini masih musim pancaroba, agar terhindar dari penyakit demam berdarah, warga disarankan untuk melakukan pencegahan melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Yang paling penting adalah bagaimana kita melakukan tindakan pencegahan atau preventif dan menjalankan PHBS," kata Reny.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Sumedang, Kematian Akibat DBD Lebih Tinggi dari Covid-19", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved