Berita Regional

Viral Polisi Indonesia Pukuli Warga Tak Bermasker, Dapat Dukungan Warga Tapi Berurusan Dengan Propam

Kejadian polisi pukuli warga yang tidak memakai masker ternyata tidak hanya terjadi di India.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Sejumlah anggota Polda Maluku menggelar razia penertiban warga yang tidak mengenakan masker di kawasan Pasar Mardika Ambon, Kamis (28/5/2020). Tampak bokong warga warga yang tidak mengenakan masker dipukuli anggota polisi dengan rotan.(Tangkapan layar) 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Kejadian polisi pukuli warga yang tidak memakai masker ternyata tidak hanya terjadi di India.

Di Indonesia kejadian serupa juga terjadi, takpelak jepretan kamera warga membuat aksi itu viral di media sosial.

Meski banyak netizen yang memberi dukungan terhadap penertiban bagi warga yang bandel itu, namun perbuatan yang dilakukan oknum polisi dari Polda Maluku tersebut dianggap melanggar ketentuan.

Sebab, di tengah pandemi corona saat ini polisi diminta tetap menggunakan pendekatan secara humanis.

Bantu Pemkab Purbalingga, BNN Sumbang Masker dan Ikut Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Sosok Ruslan Buton, Pernah Tersangkut Kasus Pembunuhan Dipecat TNI hingga Dijerat Pasal Berlapis

Pengguna Knalpot tak Standar di Kebumen Terancam Pidana

Dua Orang Reakrif, Pasar dan Toko Modern di Kalibening Banjarnegara Ditutup Sementara

Dalam rekaman video yang viral di media sosial tersebut terlihat sejumlah anggota polisi membawa tongkat rotan dan bersenjatakan laras panjang.

Saat melihat warga yang tak memakai masker, kemudian oleh oknum polisi tersebut dipanggil dan dipukul bokongnya menggunakan tongkat rotan.

Dari penelusuran yang dilakukan Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di kawasan Pasar Mardika, Ambon, pada Kamis (28/5/2020).

“Itu kejadiannya kemarin. Memang harus tegas begitu karena di sini banyak pedagang yang melawan."

"Padahal Ambon ini sudah zona merah,” kata Ical salah satu pedagang Pasar Mardika kepada Kompas.com.

Saat dikonfirmasi terkait rekaman video tersebut, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat membenarkannya.

Tongkat rotan yang digunakan untuk memukul warga yang bandel tersebut milik Satpol PP.

“Itu rotan atau pentungan yang mereka gunakan itu milik Satpol PP ya,” katanya.

Meski demikian, pihaknya tak berkomentar lebih jauh terkait sikap represif yang dilakukan anggotanya tersebut.

Terlebih dikaitkan mirip polisi India.

“Saya tidak bilang begitu (mirip) polisi India, itu yang menilai wartawan."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved