Berita Tegal
Sejak Januari 2020 4 Orang di Kabupaten Tegal Meninggal Karena DBD
Penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tegal sampai Mei 2020 ada sebanyak 213 kasus.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Jika dijumlah dengan satu Kecamatan maka total ada 18 kasus DBD.
Setelah itu di Kecamatan Kramat ada 18 kasus dan Bangungalih ada 5 kasus jadi total ada 23 kasus.
Sedangkan di Kecamatan Slawi ada 15 kasus dan meninggal satu orang.
Kecamatan Lebaksiu ada 29 kasus, sedangkan wilayah puskesmas Lebaksiu ada 19 kasus, Kambangan 10 kasus dan meninggal satu orang, jadi total ada 58 kasus.
Selanjutnya, wilayah Puskesmas Margasari ada 13 kasus dan di Kesambi ada 11 kasus, jadi total ada 24 kasus DBD.
Terakhir di wilayah Balapulang ada 11 kasus dan di Kalibakung ada 9 kasus, jadi total ada 20 kasus DBD.
• Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti Minta Pilkada Serentak Bulan Desember Dikaji Ulang
• Gadis 4 Tahun Ditemukan Sekarat Tanpa Busana Dengan Luka Sayatan di Leher, Pelaku Siswa SMP
• Ayah Nekat Mudik ke Magelang, Bayi 9 Bulannya Tertular Virus Corona
• Jumlah Kematian ODP dan PDP di Indonesia 3 Kali Lebih Besar Dari Positif Covid-19
"Jadi sebenarnya untuk kasus DBD tahun ini belum masuk Kejadian Luar Biasa (KLB), karena jumlah kasusnya tidak mengalami peningkatan. Namun peningkatan terjadi pada jumlah kematiannya, dari tahun lalu dua orang sedangkan tahun ini empat orang," ujarnya.
Maka, Ari menyebut, dengan adanya peliburan sekolah atau kebijakan untuk belajar di rumah saja, kemungkinan sekolah-sekolah tidak dilakukan PSN.
Sehingga menjadi sarang nyamuk-nyamuk, apalagi melihat musim nya yang tidak jelas. Kadang hujan, nanti panas, hujan lagi, dan seterusnya. Sehingga populasi nyamuk juga meningkat.
Mengingat, ada sedikit saja genangan air bisa dijadikan tempat untuk bertelur nyamuk.
"Sejak Januari - Mei 2020, Fogging (pengasapan) sudah dilakukan sebanyak 56 fokus (titik). Di lokasi yang ditemukan kasus DBD paling banyak seperti Suradadi, Kramat, Margasari, dan Lebaksiu," pungkasnya. (dta)