Teror Virus Corona

24 Perawat di Poliklinik Tertular Virus Corona Dari OTG yang Masih Misterius

24 Perawat di poliklinik RSUD Kota Depok terjangkit virus corona, semua perawat itu justru tidak menangani pasien corona.

Editor: Rival Almanaf
TribunJateng.com/Hermawan Handaka
Foto Ilustrasi : Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang, sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. 

"Langkah ke depan, kalau benar-benar harus dibuka poli (non-Covid-19) untuk kebutuhan pasien, nanti kita lengkapi semua tenaga kesehatan-nya APD lengkap. Ini jadi pelajaran juga buat kami," jelas Idris kepada wartawan, Jumat.

Idris menambahkan, ia dan jajaran juga akan berdiskusi mengenai evaluasi poli-poli yang diizinkan beroperasi di RSUD Kota Depok.

Sebelumnya, beberapa poli non-Covid-19 di RSUD Kota Depok memang tetap buka untuk melayani pasien dengan keluhan dan riwayat penyakit lain, namun tak melayani rawat inap dan tak buka setiap hari.

"Rencana kami, beberapa poli yang tidak signifikan kami tutup, tapi yang signifikan kita buka, misalnya untuk menangani ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dan spesialis penyakit dalam yang memang rutin, utamanya jantung dan sebagainya," ungkap Idris.

Sementara itu, Devi menekankan evaluasi pada mekanisme penapisan/screening awal pasien.

Bill Gates Dikabarkan Ditangkap FBI Dengan Tuduhan Terorisme Biologis

Cuma Dapat Gaji 15 Persen Saat Pandemi, Kapten PSCS Cilacap M Arifin Bisnis Kuliner Ayam

Korban Tewas Virus Corona Pasar Kobong Justru Dari Luar Semarang, Begini Kronologi Penyebarannya

Kabar Gembira Kini RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Sudah Punya Laborat Uji Swab Virus Corona

Sebab, kembali lagi, ia menduga bahwa sumber penularan Covid-19 terhadap 24 perawat di RSUD Kota Depok akibat pasien di poliklinik.

Peristiwa ini setidaknya menunjukkan bahwa ada masalah dalam mekanisme penapisan, baik screening yang kurang ketat atau pasien yang kurang jujur.

"Di awal screening, lebih meng-anamnesa (pemeriksaan riwayat pasien) untuk bertanya soal kontak mereka, bagaimana aktivitasnya, kerjanya, dan keluarganya, screening lebih ketat," ujar Devi.

"Kami minta pasien-pasien secara jujur mengatakan bahwa dia ada gejala atau dicurigai PDP (pasien dalam pengawasan)," lanjut dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Pembawa Virus Corona Tak Tunjukkan Gejala, Tularkan Covid-19 ke 24 Perawat di Depok", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved