Berita Banjarnegara

Kisah Dokter Muda Cantik Layani Dua Nenek Buta di Banjarnegara, Ternyata Putri Seorang Kiai

Kisah Dokter Muda Cantik Layani Dua Nenek Buta di Banjarnegara, Ternyata Putri Seorang Kiai. ia adalah putri Khayatul Makky atau gus khayat

Penulis: khoirul muzaki | Editor: yayan isro roziki
Tribunbanyumas.com/Khoirul Muzaki
Minachun Syania, petugas medis dari Rumah Sakit Islam Banjarnegara memeriksa nenek tuna netra di rumahnya Desa Pucungbedug Banjarnegara. Dokter muda lulusan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) itu dikenal punya jiwa sosial yang tinggi. 

Hal ini tetap ia lakuan di tengah masa pandemi virus corona. Ia prihatin, di tengah wabah virus corona, banyak orang takut mengunjungi rumah sakit, bahkan hanya untuk sekadar kontrol.

Padahal ada banyak warga yang membutuhkan pemeriksaan atau kontrol rutin hingga mengambil obat ke rumah sakit.

Bagi pasien gangguan jiwa misalnya. Mereka tidak boleh putus mengonsumsi obat secara teratur dalam kondisi apapun.

Hal inilah yang mendasari dokter spesialis jiwa Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara itu nekat blusukan ke kampung-kampung.

Ia khawatir wabah corona ini membuat pasien ODGJ berhenti mengonsumsi obat, sehingga kondisinya memburuk.

Di sisi lain, ia memaklumi kekhawatiran masyarakat untuk datang ke rumah sakit cukup tinggi.

Jika warga takut ke rumah sakit, Seno rela "jemput bola" mendatangi pasien gangguan jiwa di rumahnya.

"Saat ini wabah virus corona membuat takut masyarakat untuk datang ke rumah sakit. Kami mencoba untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat," katanya.

Meski sebenarnya, menurut dia, warga tidak perlu takut untuk berobat atau kontrol kesehatan di rumah sakit.

Pasalnya, di tempatnya bertugas, RSI Banjarnegara, penanganan pasien infeksius dan non infeksius telah dipisahkan.

Beberapa waktu lalu, ia ditemani tim kesehatan rumah sakit mendatangi pasien Desa Singamerta Kecamatan Sigaluh Banjarnegara, Jumat (10/4).

Bukan hanya mengedukasi agar pasien gangguan jiwa tetap konsumsi obat, pihaknya memeriksa langsung, serta memberikan obat yang dibutuhkan pasien.

Pihaknya bekerjasama dengan Puskesmas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan aparat di desa.

"Kami terus berupaya dan berusaha untuk melakukan kegiatan serupa secara periodik, mingguan maupun bulanan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved