Larangan Mudik 2020
746 Pekerja Migran Masuk Jateng Mulai Besok, Ini Skema Dinkes Sambut Mereka
Mulai besok Senin (18/5/2020) sekira 746 pekerja migran yang bakal masuk ke Jawa Tengah hingga 23 Mei 2020.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menyebut, bakal ada sekira 746 pekerja migran yang bakal masuk ke Jawa Tengah mulai besok, Senin (18/5/2020).
Para pekerja migran ini dijadwalkan tiba di Jawa Tengah hingga 23 Mei 2020.
Untuk itu, menyikapi pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19, Dinkes Jateng sudah menyiapkan sejumlah skema.
• Update Virus Corona Jateng, Minggu 17 Mei: Angka Kematian Meningkat
• Tanda Beban Tenaga Medis Makin Berat, Lalu Menyerah? Pasang Tagar Indonesia Terserah di Medsos
• 23 ASN Disdikbud Purbalingga Terbukti Tidak Netral, KASN: Karir Mereka Terancam Tersendat
• Tol Yogyakarta-Cilacap, Pemkab Minta Exit Tol Patimuan Dialihkan ke Kedungreja
Baik pencegahan maupun pemeriksaan dini bagi para pekerja migran yang datang dari berbagai negara tersebut di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
"Yang masuk ke Jawa Tengah jumlahnya cukup banyak. 746 orang dari berbagai negara."
"Nah ini harus kami kelola sebaik-baiknya."
"Karena kalau tidak, ini juga akan bisa menyebabkan terjadinya penularan baru," kata Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (17/5/2020).
Di sisi lain, ratusan pekerja tersebut nantinya juga akan di karantina terlebih dahulu oleh Dinkes Jateng.
Paling cepat 14 hari sebelum dipersilakan melanjutkan perjalanan ke kampung halamannya.
"Kami sudah siapkan karantina di tingkat provinsi. Ada di kampus PPSDMD Srondol."
"Lokasi itu kami siapkan untuk pekerja migran yang akan masuk ke Jawa Tengah," kata Yulianto.
"Tentunya dimulai dari pemeriksaan kesehatan dan tes-tes laboratorium yang akan kami lakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang."
"Setelah itu, mereka harus masuk karantina terlebih dahulu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Yulianto menegaskan, pasca para pekerja migran ini kembali ke kampung halamannya, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mengaplikasikan anjuran pemerintah.
Utamanya adalah program Jogo Tonggo.
"Dari situlah nanti program itu diperlukan. Sepeti diketahui program ini adalah bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian Covid-19."
"Yang mana kegiatannya itu mulai dari pendataan."
"Lalu masyarakat juga harus hidup sehat, dan disiapkan tempat karantina baik di tingkat RW, desa, kelurahan."
"Juga karantina atau isolasi mandiri," pungkasnya. (F Ariel Setiaputra)
• Hubungi Saja Nomor Ini, Bila Masyarakat Jumpai Bansos Tidak Tepat Sasaran di Purbalingga
• Bantuan Sosial Kemensos Rp 600 Ribu Sudah Cair, Simak Cara dan Syarat Warga Semarang Mengambilnya
• Jangan Tergiur Harga Murah, Ditemukan Telur Tidak Layak Konsumsi di Banyumas
• Pasien Sembuh Covid-19 Wajib Isolasi Mandiri 28 Hari, Dinkes Banjarnegara: Antisipasi Kambuh Lagi