Berita Kesehatan

Disebut Mengandung Banyak Cacing Pita, Amankah Mengonsumsi Daging Babi?

Disebut Mengandung Banyak Cacing Pita, Amankah Mengonsumsi Daging Babi? karena sejatinya cacing pita juga sering ditemukan di daging sapi

Meat At Billy's via TribunWow.com
Ilustrasi daging babi. 

Daging babi memang mengandung cacing pita yang bernama Taenia solium. Tentunya parasit ini akan berbahaya jika masuk ke tubuh manusia. Namun, cacing pita tidak hanya dimiliki babi. Kerap juga ditemukan pada daging sapi, namanya Taenia saginata.

TRIBUNBAYUMAS.COM - Hampir tiap Ramadan dan mejelang Idul Fitri, isu soal daging babi menyedot perhatian masyarakat.

Tak terkecuali Ramadan di tengah pandemi corona seperti saat ini.

Dalam beberapa hari terakhir, daging babi tengah menjadi pembahasan hangat.

Hal ini bermula dari kasus penjualan daging babi yang dibuat seolah mirip daging sapi di Bandung.

Terlepas dari kasus tindakan pidana yang dilakukan oleh penjual tersebut, daging babi sendiri disebut-sebut berbahaya untuk di konsumsi karena mengandung cacing pita.

Hasil Pemeriksaan BPOM Ungkap Kandungan Nasi Anjing, Polisi: Tidak Ada yang Mengharamkan

Waspada 4 Retail Modern Di Semarang Kedapatan Jual Makanan kadaluwarsa

Awas Produk Pangan Kadaluarsa di Banyumas, Sehari Saja Loka POM Temukan 200 Item

Swalayan Modern di Tegal Masih Jajakan Makanan Kadaluwarsa

Tapi apakah daging babi benar-benar berbahaya untuk di konsumsi?

Dr dr Tan Shot Yen, M Hum menyatakan, daging babi memang mengandung cacing pita yang bernama Taenia solium.

Tentunya parasit ini akan berbahaya jika masuk ke tubuh manusia. Namun perlu diketahui, cacing pita tidak hanya dimiliki babi.

Parasit ini juga kerap ditemukan di daging sapi, namanya Taenia saginata.

Dokter Tan menjelaskan, bila masuk ke tubuh manusia cacing pita akan menyerap nutrisi yang seharusnya untuk menyehatkan tubuh dan mendorong tumbuh kembang anak.

Utamanya yang diambil adalah zat besi.

"Cacing pita kan beda dengan cacing gelang dan kremi yang perawakannya kecil-kecil."

"Cacing pita pada hewan kaki empat itu gede-gede, jadi nyedot lebih banyak nutrisi, terutama zat besi," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Meski demikian, daging babi tetap bisa dikonsumsi asalkan terjamin higienis mulai dari kebersihan saat proses pemotongan hewan, penyimpanan, pembekuan, saat dijual, hingga dipersiapkan untuk di masak.

Selain itu, dari sisi keamanan pangan juga terjamin yakni mencakup kebersihan hewan sejak hidup.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved