Berita Regional
Pembagian Bansos Ricuh, Kantor Desa Dirusak Warga
Pembagian bansos berlangsung ricuh, kantor desa dirusak warga. Peristiwa tersebut terjadi di Provinsi Sumatera Barat.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Pembagian bansos berlangsung ricuh, kantor desa dirusak warga.
Peristiwa tersebut terjadi di Provinsi Sumatera Barat tepatnya Kabupaten Pesisir Selatan di nagari atau Desa Rawang Gunuang Malelo, Kecamatan Sutera.
Ratusan warga yang didominasi kaum emak-emak ini protes ke kantor wali nagari atau kepala desa Rawang Gunuang Malelo, Kamis (7/5/2020).
Akibatnya, kantor wali nagari rusak.
• UPDATE Kasus Corona di Kabupaten Tegal, Satu Pasien Positif Covid-19 dan Dua PDP Meninggal Dunia.
• Fakta Baru Pembunuhan Mayat Dalam Kardus, Pelapor Pertama Justru Diduga Sebagai Pelaku
• Polisi Ungkap Fakta Lain Misteri Surat Cinta Mayat Wanita dalam Kardus, Bujuk Orang Lain Mengaku
• Pegawai Pusat Grosir di Sleman Positif Corona 57 Lainnya Reaktif, Pengunjung Diminta Rapid Test
Empat kaca jendela kantor itu pecah yang diduga akibat dilempari warga.
"Benar kemarin sempat ricuh dan kita hentikan pembagian bantuan JPS dari provinsi ini," kata Wali Nagari Rawang Gunuang Malelo, Aprizal yang dihubungi Kompas.com, Jumat (8/5/2020).
Aprizal mengatakan warga yang protes tersebut mempertanyakan kenapa mereka tidak mendapatkan bantuan JPS itu.
"Mereka datang protes kenapa tidak dapat."
"Padahal di jenis bantuan lain mereka akan dapat. Mereka tidak sabar," kata Aprizal.
Aprizal merinci ada tiga jenis bantuan yang akan diterima warga terdampak Covid-19 di nagarinya yaitu JPS dari Kemensos, JPS dari Kemendes dan dari provinsi Sumbar.
"Dari tiga jenis bantuan itu warga tidak boleh ganda menerima."
"Nah, mereka yang protes ini warga penerima bantuan terdampak Covid-19 ini, tapi bukan dari provinsi."
"Ada dari Kemensos dan Kemendes," jelas Aprizal.
Tiga jenis bantuan, baru satu yang cair Bantuan JPS yang sudah cair adalah dari provinsi untuk 148 warga.
Sedangkan dari Kemensos dan Kemendes belum cair.
Bantuan tersebut diserahkan oleh petugas PT Pos yang didampingi wali nagari dan perangkatnya
"Kemarin sudah sempat dibagikan kepada 49 orang oleh petugas pos di kantor."
"Masing-masing Rp 1,2 juta untuk dua bulan pertama selama tiga bulan," kata Aprizal.
Aprizal mengatakan hari ini pihaknya akan menggelar rapat dengan pihak kecamatan dan Badan Musyawarah (Banmus) nagari untuk membahas kelanjutan pembagian bantuan yang tertunda.
• Saksikan 3 Jenazah Rekan Kerja Dibuang ke Laut, Pengalaman Pahit ABK Indonesia di Kapal China
• Apa Maksud Jokowi Minta Masyarakat Indonesia Hidup Berdamai dengan Virus Corona?
• Pemerintah Akan Buka Kembali Industri, Sekolah, Mall Hingga Restoran Pada Tanggal Ini
• Berkat Penelusuran Facebook, Misteri Penemuan Kerangka Manusia yang Dibunuh Sejak Februari Terungkap
"Kita akan rapat dengan pihak kecamatan dan Banmus membahas persoalan ini."
"Masih ada 99 kepala keluarga yang belum sempat diserahkan," jelas Aprizal.
Untuk kerusakan kantor, menurut Aprizal pihaknya juga akan membuat laporan ke polisi karena ada asset negara yang rusak.
"Kita buat laporan ke polisi. Apakah kaca yang pecah itu sengaja dilempari atau pecah karena berdesakan, kita belum tahu," kata Aprizal. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembagian Bansos JPS Sumbar Ricuh, Warga Rusak Kantor Desa",