Berita Ekonomi Bisnis

Merasa Tagihan Listrik Naik Berkali Lipat? Simak Cara Cek, Hitung, dan Klaimnya

Anda mengalami kondisi dimana merasa tagihan rekening listrik mendadak naik, bahkan mungkin berkali lipat dari sebelumnya?

Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Petugas PLN Rayon Kendal memperlihatkan sampel meteran siaga di kantornya, Selasa (5/5/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Anda mengalami kondisi dimana merasa tagihan rekening listrik mendadak naik, bahkan mungkin berkali lipat dari sebelumnya?

Secara resmi sebelumnya oleh PT PLN dibantah apabila ada kenaikan tarif listrik yang beberapa hari ini dikeluhkan para pelanggan.

Keterangan resmi yang dikeluarkan PLN pada Rabu (6/5/2020) malam, adanya kenaikan tarif listrik yang dikeluhkan pelanggan adalah penyesuaian tagihan listrik di bulan-bulan sebelumnya.

Daripada Mangkrak, Taman Wisata Disulap Jadi Tempat Karantina Pemudik di Banyumas

Ombudsman Soroti Netralitas ASN Disdikbud Purbalingga, Siti Farida: Mirip Kasus di Sukoharjo

Saya Ikhlas Kembalikan BLT Rp 600 Ribu Ini, Bupati Banyumas: Ini Benar-benar Luar Biasa

Bantuan Warga Terdampak Covid-19 Belum Ada yang Cair, Pemkab Purbalingga: Masih Pendataan

Pihaknya pun mengaku telah melakukan sosialisasi kepada pelanggan PLN terkait penyesuaian tersebut.

"Sudah (sosialisasi). Kami beberapa kali buatkan rilis terkait hal ini."

"Termasuk juga ke unit-unit PLN," kata Executive Vice President Communication and CSR PLN, I Made Suprateka seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (7/5/2020).

Dia mengatakan, berdasarkan data PLN, konsumsi daya di tingkat rumah tangga selama Maret dan April 2020 memang cenderung meningkat.

Itu lebih dari akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penghitungan Listrik PLN

Untuk lebih jelasnya, bisa memperhatikan skema penghitungan tarif listrik dari PLN berikut ini.

Karena penerapan kebijakan social distancing, petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung.

Untuk itu, tagihan didasarkan pada penghitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, dan Februari).

Pada Maret 2020, masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah.

Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan riil dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata selama tiga bulan).

Pertamina Juga Berikan Cashback Buat Sopir Angkot, Simak Cara Mendapatkannya

Kalau Ganti Meteran Listrik yang Rusak, Bayar atau Tidak? Ini Penjelasan Lengkap PLN

Bulan Kedua PLN Beri Listrik Gratis, Begini Cara Klaim Melalui WhatsApp

BLT Dana Desa Paling Lambat Awal Mei Sudah Cair, Bupati Kendal: Coret Jika Dapat Dobel Bantuan

Contoh simulasi penghitungan tagihan listrik PLN

Sebagai contoh, penggunaan listrik rata-rata seorang pelanggan selama Desember, Januari, dan Februari adalah 50 kWh.

Ketika PSBB dilakukan pada Maret, penggunaan naik menjadi 70 kWh.

Karena PLN menghitung rata-rata pemakaian adalah 50 kWh, selisih 20 kWh belum ditagih.

Kemudian, selisih 20 kWh tersebut baru dimasukkan pada tagihan April.

Cek Jadwal dan Prosesnya

Jadi, jika pemakaian listrik pada April sebesar 90 kWh, maka akan ditambahkan sebesar 20 kWh selisih tagihan pada Maret 2020 yang belum tertagih.

Sehingga, total tagihan yang harus dibayar oleh pelanggan di Mei adalah 90+20=110 kWh untuk tagihan April.

"Untuk tagihan di Mei dihitung dari tagihan di April yang ter-pending dikarenakan PSBB."

"Petugas PLN tidak melakukan pengecekan karena PSBB jadi perhitungan di April itu berdasarkan dari rata-rata Desember, Januari, dan Februari." jelas Made.

Aturan Wajib Dipatuhi Pemdes, BLT Dana Desa Dilarang Berbentuk Sembako

Dinsos Cilacap Memang Berencana Piloks Rumah Warga Penerima PKH

Semestinya Malu, Sudah Mampu Tapi Masih Terima Bantuan PKH, Dinsos Cilacap: Tolong Undur Diri

Awas Lagi Marak, Kasus Penculikan Anak di Kota Tegal, Pelaku Gunakan Sepeda Onthel

Cara cek dan komplain tagihan jika tidak sesuai

Sebelumnya, seperti diberitakan sebelumnya oleh Kompas.com, media sosial ramai dengan keluhan warganet mengenai tagihan listrik yang lebih tinggi pada bulan ini.

Keluhan tersebut dapat dengan mudah ditemukan di Twitter.

Tidak hanya satu-dua orang saja yang mempertanyakan hal ini.

Sejumlah warganet yang mengeluhkan hal itu mengaku sudah menghemat penggunaan listrik, dan pemakaiannya sama seperti bulan-bulan sebelumnya.

Salah satunya disampaikan oleh akun @windaasaaffffff.

"Listrik dirumah 900 va non subs yang tertulis tarif tetap tapi tagihan bisa naik 50% @pln_123 bahkan ada yang 2x lipat dari biasanya.

Mau protes gimana juga gak akan merubah tagihan listrik.

Seenggaknya jangan bebani kami ditengah pandemi seperti ini, tidak semuanya mampu," tulisnya.

Twit serupa juga disampaikan oleh akun lainnya.

@pln_123 Yth PLN, kenapa tagihan rekening listrik saya naik hampir dua kali lipat, padahal saya memakai listrik seperti biasa walau saat ini banyak di rumah, tolong jelaskan apa ada kenaikan tarif Yg tanpa kami ketahui, atau ada hal lain, terus terang kami kaget dan keberatan... — Zetri (@Zetri) May 3, 2020

Terkait hal tersebut, PLN siap menerima keluhan pelanggan.

Terutama jika pelanggan merasa ada ketidaksesuaian antara tagihan dengan tarif yang ditagihkan dengan meteran di rumah.

"Jika merasa ada ketidaksesuaian, bisa langsung melaporkan ke Call Center 123, namun sebenarnya semua data terecord dengan baik," kata Made Suprateka.

Bagi pelanggan yang ingin melakukan pengecekan terhadap catatan pemakaian listrik bisa dilakukan melalui Aplikasi PLN Mobile.

Atau bisa pula melalui website www. pln.co.id, dan Contact Center PLN 123. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tagihan Listrik Naik? Ini Simulasi Penghitungannya dari PLN"

KABAR GEMBIRA, PDAM Kota Tegal Beri Diskon Tagihan Air Selama Dua Bulan, Simak Ketentuan Ini

Sempat Berstatus Nol Kasus Covid-19, Brebes Mendadak Berzona Merah

Alhamdulillah, Remaja 19 Tahun Asal Adipala Cilacap Negatif Corona, Total Ada Tiga PDP Hari Ini

Bupati Banyumas: Silakan WhatsApp Saya Bila Ada Bansos Salah Sasaran, Ini Nomornya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved