Larangan Mudik 2020
Daripada Mangkrak, Taman Wisata Disulap Jadi Tempat Karantina Pemudik di Banyumas
Tak hanya hotel atau aula gedung pemerintahan, objek wisata di Kabupaten Banyumas pun turut serta disulap menjadi lokasi karantina pemudik.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Tak hanya hotel atau aula gedung pemerintahan, objek wisata di Kabupaten Banyumas pun turut serta disulap menjadi lokasi karantina pemudik.
Selain itu, pemanfaatan objek wisata tersebut sekaligus upaya merawat fasilitas di dalamnya agar tak menjadi mangkrak pasca dilarangnya beroperasi karena virus corona (Covid-19).
Ya, berbagai cara juga dilakukan pemerintah desa untuk menyiapkan tempat karantina bagi warganya yang terpaksa mudik dari wilayah zona merah virus corona (Covid-19).
• Saya Ikhlas Kembalikan BLT Rp 600 Ribu Ini, Bupati Banyumas: Ini Benar-benar Luar Biasa
• ASN Disdikbud Purbalingga Diduga Tidak Netral, Tersebar Video Dukung Bakal Calon Bupati Petahana
• Awas Lagi Marak, Kasus Penculikan Anak di Kota Tegal, Pelaku Gunakan Sepeda Onthel
• Bupati Banyumas: Silakan WhatsApp Saya Bila Ada Bansos Salah Sasaran, Ini Nomornya
Seperti terlihat di Desa Sikapat, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pemerintah desa di kaki Gunung Slamet ini menyulap Taman Randu Bengkong menjadi tempat karantina.
Deretan gazebo yang biasanya digunakan untuk kongkow diubah jadi tempat tidur.
Lengkap dengan kasur dan bantal serta ditutup dengan kelambu warna merah untuk menghalau udara malam.
Gazebo tersebut menghadap langsung ke kolam renang yang luas.
Sementara di sekelilingnya terdapat taman dengan berbagai macam tanaman.
Kepala Desa Sikapat, Sunar Suchedi mengatakan, taman wisata milik desa itu diubah menjadi tempat karantina sejak Senin (4/5/2020).
Tujuan utamanya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari para pemudik.
"Mungkin di lingkungan ada tetangga yang tidak senang kalau karantina di rumah."
"Kadang-kadang ada (pemudik) yang mbandel juga."
"Kalau di taman kan enggak banyak orang, karena wisata ditutup," kata Sunar.
Sunar mengatakan, taman wisata yang dibangun pada 2017 itu terpaksa ditutup sejak pertengahan Maret 2020 karena adanya pandemi Covid-19.
• Pengguna Sabu Banting Setir Jual Pil Hexymer, Sasar Remaja dan Anak Jalanan di Kebumen
• Aturan Wajib Dipatuhi Pemdes, BLT Dana Desa Dilarang Berbentuk Sembako
• Semestinya Malu, Sudah Mampu Tapi Masih Terima Bantuan PKH, Dinsos Cilacap: Tolong Undur Diri
• Dinsos Cilacap Memang Berencana Piloks Rumah Warga Penerima PKH