Berita Kesehatan
Pertama di Jateng, Tes Swab Tanpa Pasien Turun dari Kendaraan, Konsep Lantatur RSND Undip Semarang
Laboratorium tes pemeriksaan sampel swab untuk menentukan positif atau negatif corona seseorang di Jawa Tengah bertambah lagi, kini di RSND Undip.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan Laboratorium Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang sebagai laboratorium tes virus corona (Covid-19) dengan alat PCR.
Artinya, laboratorium tes pemeriksaan sampel swab untuk menentukan positif atau negatif corona seseorang di Jawa Tengah bertambah lagi.
Sebelumnya, Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga dan Rumah Sakit UNS Surakarta terlebih dahulu diberikan restu Kemenkes.
• Makin Diperketat Pengawasan WNA di Salatiga, Begini Upaya Badan Kesbangpol Saat Ini
• Insentif GTT-PTT Kabupaten Semarang Jadi Sembako, Diberikan Orangtua Siswa Terdampak Covid-19
• Jalur Tengkorak Simpang Hanoman Semarang Dibongkar, Diturunkan Lima Meter Agar Makin Datar
• Warga Kabupaten Semarang Dirawat di RSUD Boyolali, Terkonfirmasi Positif Corona
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meresmikan laboratorium PCR RSND Undip Semarang terkejut dengan model pelayanan pemeriksaan spesimen swab.
Yakni menggunakan konsep lantatur (pelayanan tanpa turun) atau drive-thru.
"Ini keren, sangat inovatif. Kami rasa model tes PCR seperti ini yang pertama di Jawa Tengah," kata Ganjar kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (22/4/2020).
Saat simulasi, ditunjukkan bagaimana pasien yang akan tes tidak perlu turun dari kendaraan.
Pasien yang datang mengendarai mobil cukup berhenti di depan lobi rumah sakit.
Setelah itu, petugas yang lengkap dengan APD dan peralatan medisnya, langsung datang menghampiri.
Tanpa harus turun dari mobil, pasien tersebut langsung diambil spesimennya dan bisa langsung pulang.
Selain mempercepat, konsep lantatur itu dinilai Ganjar dapat meminimalisasi penularan Covid-19.
Dengan model itu, pasien tidak perlu berkerumun di ruang tunggu dan bertemu dengan banyak orang.
• Praktis Tersisa Dua Kereta di PT KAI Daop V Purwokerto, Tiket Tujuan Jabar dan Jakarta Dibatalkan
• Ibadahlah di Rumah Selama Ramadan Khusus Tahun Ini, Simak Imbauan PBNU
• Rumah Dinas Kades Pekiringan Disulap Jadi Ruang Karantina, Tampung Pemudik Asal Purbalingga
• PWNU Jateng Soal Ibadah Ramadan: Para Kiai Tiap Daerah Lebih Tahu Kondisi Maslahat bagi Jamaah
"Ini bagus, selain mempercepat proses, tidak banyak orang yang bersinggungan."
"Kalau duduk dan mengantri, kan bahaya. Kadang, tidak tahu bahwa pasien itu positif atau tidak," tegasnya.
Menurutnya, dengan dijadikannya RSND Undip Semarang sebagai laboratorium PCR, penanganan Covid-19 di Jawa Tengah diharapkan akan semakin cepat.
Keluhan lamanya proses pengecekan swab, kata dia, dapat diatasi dengan penambahan laboratorium ini.
"Dengan hasil cepat, sehingga nantinya, pasien yang terindikasi Covid-19 dapat diambil keputusan segera."
"Yang positif segera dirawat, yang negatif dipulangkan dan tempatnya bisa digunakan untuk pasien lain," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSND Undip Semarang, Sutopo Patriajati mengatakan, saat ini lab PCR di tempat itu mampu melayani 90-100 sampel swab perhari.
Ke depan, pihaknya akan terus menambah kapasitas dan jumlah pengecekan.
"Kalau SDM dan alatnya ditambah, kami pasti bisa lebih banyak sampel yang diperiksa."
"Ke depan kami akan berusaha memenuhi itu," ucapnya.
Disinggung mengenai model drive thru dalam pengecekan swab, Sutopo mengatakan memang untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
"Ini inovasi kami untuk mempercepat dan juga mengutamakan aspek keamanan."
"Tentu akan kami tingkatkan lagi agar semakin baik," katanya. (Mamduh Adi)
• Korban PHK Kendal, Daru Bersama Istri Bikin Mie Ayam Mika, Seporsi Cuma Rp 5.000
• Lagi, Pasutri di Banjarnegara Positif Covid-19, Warga Purwanegara Riwayat Klaster Gowa
• 320 Peserta Itjima Ulama Gowa Asal Banyumas Selesai Rapid Test, Hasilnya 40 Orang Dikarantina
• Sembuh! Balita Positif Corona di Purbalingga, Awal Diajak Nenek ke Jakarta