Virus Corona Banyumas

Jelang Pensiun PNS Ini Malah Jadi Tersangka, Provokasi Warga Tolak Jenazah Korban Corona di Banyumas

Polresta banyumas menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penolakan pemakaman jenazah korban virus corona. satu tersangka adal pns jelang pensiun

Istimewa/net.
Ilustrasi tersangka - Polresta Banyumas menetapkan tiga orang tersangka kasus penolakan jenazah korban virus corona. Satu orang tersangka merupakan PNS yang telah memasuki masa jelang pensiun, satu perangkat desa, dan seorang lainnya buruh. 

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap tiga orang yang diduga sebagai provokator dalam insiden penolakan pemakaman jenazah pasien virus corona (Covid-19) di Kabupaten Banyumas, beberapa waktu lalu.

"Penyidik Polresta Banyumas sudah menetapkan tiga tersangka penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar F Sutisna.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/4/2020), ketiga pelaku, kata dia, merupakan provokator yang menyebabkan jenazah akhirnya dimakamkan di lahan milik Pemkab Banyumas.

Atau tepatnya di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

Atas perbuatan mereka, pelaku dijerat Pasal 212 dan 214 KUHP, serta Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Penangulangan Wabah.

Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah pasien positif corona awal dikebumikan di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Selasa (31/3/2020) malam.

Kemudian terpaksa dipindah ke lokasi lain.

Pembongkaran makam itu pun dipimpin langsung Bupati Banyumas, Achmad Husein, Rabu (1/4/2020) pagi karena adanya penolakan dari warga desa setempat.

Termasuk juga dari wilayah desa tetangga, yaitu Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Pasca insiden itu, Bupati Banyumas Achmad Husein meminta maaf kepada masyarakat atas penolakan pemakaman pasien positif corona (Covid-19) yang terjadi di sejumlah tempat.

"Saya mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian pemakaman."

"Mungkin karena kami kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat dengan baik," kata Husein melalui video di akun Instagram pribadinya.

Husein mengatakan, penularan corona lebih berbahaya antara orang yang masih hidup.

Pasalnya, penularan dapat terjadi melalui bersin dan batuk.

"Sebab orang hidup itu bisa bicara, bisa batuk dan bisa bersin. Sedangkan orang meninggal tidak bisa sama sekali," ujar Husein.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved