Virus Corona Jateng
Kisah Warga Sekampung di Grobogan Jadi ODP, Gara-gara Satpam Bagi Nasi Bancakan, Tunggu Rapid Test
Kisah Warga Sekampung di Grobogan Jadi ODP, Gara-gara Satpam Bagi Nasi Bancakan selamatan 40 hari wafatnya sang ibu, warga kampung Tunggu Rapid Test
"Jadi, harusnya menjalani isolasi mandiri. Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari ibunya meninggal. Hasil tracing ada banyak orang yang sempat kontak, nanti mereka akan kita rapid test."
TRIBUNBANYUMAS.COM - Warga sekampung di Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan menjadi orang dalam pemantauan (ODP) virus corona.
Ini terjadi setelah seorang satuan pengamanan (Satpam) yang bekerja di RSUP dr Kariadi pulang kampung dan bagi-bagikan nasi bancakan kepada warga kampung tersebut.
Kini warga kampung itu menunggu rapid test virus corona, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Usut punya usut, satpam tersebut belakangan dinyatakan positif virus corona, setelah hasil tes swab yang bersangkutan keluar pada Selasa (14/4/2020).
Selain bagi-bagi nasi bancakan selamatan 40 hari ibunya yang wafat, satpam itu juga main voli dan bertemu banyak orang di kampung tersebut.
• Pria-Wanita Tewas Tanpa Busana di Solo, Korban Pembunuhan Berencana, Incar Rp725 Juta Milik Korban
• Video Tetangga Sambut Gembira Kiki Hayati, Sebulan Temani Anak Positif Corona di RS
• Jelang Pensiun PNS Ini Malah Jadi Tersangka, Provokasi Warga Tolak Jenazah Korban Corona di Banyumas
• Bupati Cilacap Jenguk Pasien Sembuh Virus Corona di Kesugihan, Pastikan Tidak Dikucilkan Warga
Padahal, ia seharusnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Warga kampung lakukan rapid test
Saat dilakukan pelacakan (tracing), pria 24 tahun itu ternyata sempat berkontak dengan warga kampung.
Rencananya, sejumlah warga diminta melakukan tes kilat atau rapid test virus corona.
"Tracing masih diupayakan. Selain keluarga, ada banyak orang yang sempat kontak dengan orang itu."
"Nanti, mereka akan kita rapid test," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, Slamet Widodo, Selasa (14/4/2020).
• Lisa Kendalikan 600 PSK Prostitusi Online di Berbagai Kota, Tarif Sekali Kencan hingga Rp25 Juta
Acara tahlilan dan main voli
Pria yang bekerja sebagai satpam RSUP dr Kariadi Semarang itu sebenarnya pernah dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala Covid-19.
Setelah dirawat beberapa hari, dia keluar dari rumah sakit dengan catatan wajib menjalani karantina mandiri di rumah dinas Direktur RSUP dr Kariadi.
Namun, pria tersebut tidak tertib dan justru pulang kampung sebelum masa isolasinya selesai.
Alasannya, dia ingin mengikuti acara 40 harian ibunya yang sudah meninggal.
"Jadi, harusnya masih menjalani isolasi mandiri. Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari ibunya meninggal," ungkap Slamet.
Pada hari Minggu dan Senin, 12-13 April 2020, dia juga sempat bermain voli bersama kawan-kawannya di kampung.
Pria itu pun sempat membagikan nasi bancakan kepada warga terkait peringatan 40 hari kematian ibunya.
Dijemput petugas
Ketika dirawat sebelum pulang kampung, pasien tersebut sempat diambil sampel swab tenggorokannya.
Baru pada Selasa (14/4/2020) hasilnya keluar dan positif.
Petugas RSUP dr Kariadi kemudian segera mendatangi dan menjemputnya untuk kembali diisolasi.
"Benar, hasil swab-nya baru keluar dan hari ini dijemput untuk menjalani perawatan. Jadi kini total ada dua warga Grobogan yang positif Covid-19," kata Slamet. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Satpam Positif Corona Malah Mudik dan Bagi Nasi di Masa Isolasi, Warga Kampung Bakal Lakukan Rapid Test
• Diserang Terduga Teroris, Satu Anggota Polisi Tertembak. Kabur, Senjata Api Pelaku Terjatuh
• Jangan Klik Tautan! Beredar Pesan Berantai Pemerintah Gratiskan Internet, Kominfo: Hoaks, Penipuan
• Tiga Tersangka Penolak Jenazah Korban Corona di Banyumas Tak Ditahan, Ini Kata Polisi
• Bupati Budhi Minta Warga Banjarnegara Eks-Peserta Ijtima Ulama Segera Lapor