Teror Virus Corona
Cegah Corona, Ini Beberapa Hal yang Harus Kamu Lakukan Jika Hasil Rapid Test Positif atau Negatif
Rapid test atau uji cepat merupakan salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki antibodi terhadap Covid-19 atau tidak.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Semakin meluasnya sebaran virus corona di Indonesia membuat kita semakin was-was.
Apakah diri kita positif atau tidak, tidak ada yang tahu. Terlebih mayoritas penderitanya tidak memiliki gejala.
Namun masih bisa menularkan kepada orang lain.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kita terinfeksi atau tidak adalah dengan melakukan rapid test.
• Prakiraan Cuaca BMKG di Purwokerto dan Kabupaten Banyumas, Minggu 12 April 2020
• Data Kementerian Tenaga Kerja: 150 Ribu Orang Menjadi Korban PHK, Jutaan Orang Kena Imbas
• WHO Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Penyebaran Corona, Begini Tanggapan Pemerintah
• Ingin Bebas Karena Takut Tertular Virus Corona, Narapidana di Manado Ngamuk dan Bakar Lapas
Rapid test atau uji cepat merupakan salah satu jenis pemeriksaan untuk mendeteksi apakah seseorang memiliki antibodi terhadap Covid-19 atau tidak.
Di beberapa wilayah, rapid test telah dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan seseorang terpapar virus corona.
Penggunaan rapid test umumnya dilakukan terhadap mereka yang memiliki kontak erat dengan orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Meski demikian, alat ini tidak sepenuhnya valid ketika digunakan untuk melakukan tes karena dapat memunculkan negatif palsu ataupun positif palsu karena beberapa alasan.
Setelah menjalani rapid test, hasil yang akan muncul kemungkinannya dua: positif dan negatif.
Apa yang harus dilakukan jika rapid test menunjukkan positif atau negatif?
Jika hasil rapid test positif
Melansir informasi yang dibagikan Kementerian Kesehatan RI melalui akun Instagram-nya, @kemenkes_ri, hal yang harus dilakukan saat hasil rapid test positif adalah:
Jika tidak ada gejala seperti demam, batuk, tenggorokan gatal dan sesak napas, maka harus berada di rumah untuk melakukan isolasi mandiri.
Hubungi layanan digital health untuk berkonsultasi.
Beberapa contoh layanan konsultasi digital health di antaranya SehatPedia, Halodoc, Alodokter, SehatQ, KlikDokter, ProSehat, doktersehat, Good Doctor, Docquity dan sebagainya.