Berita Semarang
Warga Ngadirgo Semarang Keberatan Ada TPU Khusus Pasien Corona, Berikut Dua Alasan Utama Mereka
Penolakan warga tersebut lantaran lahan yang bakal dijadikan makam khusus corona sangat berdekatan dengan permukiman warga.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Beberapa waktu lalu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menunjuk sebuah lahan di wilayah Kelurahan Ngadirgo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang untuk dijadikan lokasi pemakaman khusus pasien virus corona.
Penunjukan tersebut ternyata memantik sikap keberatan (penolakan) dari warga setempat.
Sikap tersebut diperlihatkan oleh warga melalui cara membentangkan kain putih sepanjang sekira 8 meter bertuliskan "Kami warga Ngadirgo menolak keras pemakaman Covid-19 di TPU Ngadirgo", Senin (6/4/2020).
• Sudah Pulang Dinyatakan Sembuh, PDP Wanita Asal Mrebet Purbalingga Meninggal Hari Ini
• Satu Lagi, PDP Terkonfirmasi Positif Corona di Banyumas, Riwayat Pernah Jenguk Pasien Asal Cilacap
• New York Mulai Gali Kuburan Massal, Tercatat Kasus Virus Corona Tertinggi di Dunia
• Apapun Bisa Disulap Jadi RS Darurat Covid-19, Ganjar: Terpaksanya Tenda Bisa Digunakan
Kain tersebut dibentangkan di akses jalan masuk menuju pemukiman warga sehingga mereka yang dari luar Ngadirgo, tidak bisa masuk ke wilayah tersebut.
"Betul, warga pasang spanduk itu sebagai bentuk keberatan terhadap penunjukan Ngadirgo sebagai lokasi pemakaman khusus pasien virus corona yang meninggal," terang Lurah Ngadirgo, Karyoso saat dihubungi Tribunbanyumas.com, Jumat (10/4/2020).
Menurut Karyoso, penolakan warga tersebut lantaran lahan yang bakal dijadikan makam khusus corona sangat berdekatan dengan permukiman warga.
Yakni berjarak hanya sekira 10 meter antara permukiman dengan lahan yang akan dijadikan makam itu.
Sedangkan warga yang bermukim di dekat lahan pemakaman ada sekira 160 kepala keluarga (KK).
Itu masuk ke dalam wilayah RW 9 dan RW 1 Kelurahan Ngadirgo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
"Akses jalan ke lahan pemakaman juga hanya ada satu jalur yang hanya bisa dilalui satu mobil."
"Sehingga ketika ada pasien yang dimakamkan ke lahan tersebut harus melalui permukiman warga," paparnya.
Karyoso menyebut, lahan milik Pemkot Semarang yang akan dijadikan makam khusus corona berada di sebelah sisi kanan desa.
Adapun luasan lahan tersebut sekira 9.000 ribu meter persegi.
Lokasi makam khusus tersebut persis bersebelahan dengan TPU warga setempat.
"Pada intinya hanya ada dua alasan keberatan warga."