Berita Semarang

Warga Ngadirgo Semarang Keberatan Ada TPU Khusus Pasien Corona, Berikut Dua Alasan Utama Mereka

Penolakan warga tersebut lantaran lahan yang bakal dijadikan makam khusus corona sangat berdekatan dengan permukiman warga.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI KELURAHAN NGADIRGO
Warga Kelurahan Ngadirgo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang melepas bentangan spanduk penolakan terkait wilayah mereka yang akan dijadikan tempat pemakaman khusus pasien corona, Selasa (7/4/2020). 

"Pertama makam dekat dengan permukiman warga. Kedua, akses jalan ke makam melewati rumah warga," terangnya.

Pemkab Banjarnegara Siapkan Lahan 1 Hektare, Makamkan Jenazah Pasien Virus Corona

Grup Medsos Antar Profesi Paling Rentan Disusupi Informasi Hoaks, Pakar IT: Juga Cepat Tersebar

Mohon Maaf, Pendaftaran Pernikahan Sementara Tidak Dilayani, Kota Tegal Berlaku Mulai 1 April

Tagihan Air PDAM Warga Salatiga Terdampak Virus Corona Dibebaskan Tiga Bulan

Tolak Jika Dari Luar

Di sisi lain, ternyata warga Ngadirgo tidak menolak pemakaman pasien virus corona di wilayah tersebut.

Namun dengan catatan, jenazah tersebut merupakan warga asli Ngadirgo.

Namun, menurut Karyoso, pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada warga.

Seperti terkait jenazah pasien positif corona sudah tidak membawa virus atau tidak berbahaya.

Warga juga diminta menyadari tempat pemakaman yang dijadikan makam khusus jenazah pasien corona merupakan lahan milik Pemkot Semarang.

Bukan TPU yang digunakan warga, seandainya ada asumsi tersebut.

"Kami pihak kelurahan terus menjembatani antara Pemkot Semarang dengan warga."

"Persoalan ini adalah masalah kemanusiaan, memang perlu pendekatan lebih dalam ke warga agar mereka memahaminya," katanya.

Sementara itu, Babinsa Ngadirgo, Serda Sigit Pancoro mengatakan, situasi wilayah Ngadirgo telah kondusif.

Meskipun para warga sempat melayangkan protes dengan membentangkan spanduk, akhirnya mereka berkenan melepasnya.

Bentangan spanduk penolakan tersebut dilepas oleh warga setelah adanya mediasi antara warga, kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibas, Selasa (7/4/2020).

"Mereka lalu mengganti spanduk protes dengan spanduk berisi sosialisasi tentang anjuran memakai masker," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/4/2020).

Menurut Serda Sigit, warga sebenarnya bukan menolak pemakaman jenazah pasien virus corona.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved