Teror Virus Corona
Sudah Pulang Dinyatakan Sembuh, PDP Wanita Asal Mrebet Purbalingga Meninggal Hari Ini
Warga Purbalingga yang awalnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona, meninggal dunia, Jumat (10/4/2020) siang.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Warga Purbalingga yang awalnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona, meninggal dunia, Jumat (10/4/2020) siang.
PDP tersebut adalah warga Kecamatan Mrebet, berjenis kelamin wanita, dan berusia 34 tahun.
Dilihat dari riwayat kesehatannya, wanita tersebut diketahui pula berstatus kasus orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Informasi tersebut disampaikan Kepala Puskesmas Mrebet, Mujiman kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/4/2020).
• New York Mulai Gali Kuburan Massal, Tercatat Kasus Virus Corona Tertinggi di Dunia
• Apapun Bisa Disulap Jadi RS Darurat Covid-19, Ganjar: Terpaksanya Tenda Bisa Digunakan
• Pemkab Banjarnegara Siapkan Lahan 1 Hektare, Makamkan Jenazah Pasien Virus Corona
• Mohon Maaf, Pendaftaran Pernikahan Sementara Tidak Dilayani, Kota Tegal Berlaku Mulai 1 April
"Pasien itu pernah dirawat di rumah sakit karena PDP. Ternyata pula dia juga mempunyai riwayat ODHA," jelas Mujiman.
Menurut Mujiman, bila dilihat dari riwayat perjalanan atau mobilitasnya, PDP tersebut mengalami sakit seusai pulang dari Jakarta.
Setelah berada di Purbalingga, PDP itu mengalami sakit batuk serta pilek.
"Yang bersangkutan kemudian dirawat di RSUD Dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga."
"Di rumah sakit itu, dia ditetapkan sebagai PDP virus corona. Di sana, pasien tersebut dirawat selama sekira dua pekan," tuturnya.
Hingga akhirnya, lanjut Mujiman, pasien tersebut dinyatakan telah sembuh dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
"Kami dari pihak Puskesmas diminta untuk menjemput dan hingga kini terus memonitor perkembangan kesehatannya," jelasnya.
Namun, bebernya, pada Kamis (9/4/2020), kondisi pasien tersebut drop.
"Jumat (10/4/2020) sekira pukul 11.30, kami dari pihak Puskemas mendapat kabar dari keluarganya bahwa kondisi pasien makin lemah."
"Informasi dari pihak rumah sakit, hasil tes swab terhadap pasien tersebut juga belum keluar hingga saat ini," terangnya.
Dikatakannya, diketahui yang bersangkutan juga memiliki riwayat ODHA adalah dari pihak keluarga.
"Informasi dari pihak keluarga, pasien tersebut sudah sejak lama memiliki riwayat ODHA tersebut."
"Keluarganya juga mempunyai riwayat ODHA sama dengan pasien," tutur dia.
Ia mengatakan, pasien tersebut menghembuskan napas terakhir pada pukul 12.00 di rumah.
"Kami kemudian membawanya ke RSUD Dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga untuk pemulasaran jenazah."
"Dilakukan di sana karena yang bersangkutan pernah berstatus PDP. Jenazah kemudian dimakamkan di TPU setempat sekira pukul 16.00," terangnya.
• Kamu Bisa Mendaftar Mulai Besok, Simak Syarat dan Tahap Dapatkan Kartu Prakerja
• Seluruh Provinsi di Indonesia Kini Sudah Terpapar Virus Corona
• Mesin Pengangkut Batubara Terbakar, PT SBI Cilacap: Operasional Dihentikan Sementara
• Grup Medsos Antar Profesi Paling Rentan Disusupi Informasi Hoaks, Pakar IT: Juga Cepat Tersebar
Dipulangkan Karena Sembuh
Sebelumnya, warga Kecamatan Mrebet tersebut merupakan satu dari enam PDP yang dipulangkan karena dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit pada Sabtu 21 Maret 2020.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono mengatakan, satu PDP di antaranya adalah yang dirawat RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto.
PDP tersebut dinyatakan negatif virus corona, kondisi kesehatan juga semakin membaik.
Sementara, lanjutnya, lima PDP di RSUD Dr R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pun demikian.
Namun kelima PDP tersebut harus menjalani karantina di rumah sembari menunggu hasil swab.
Catatan Kasus PDP Meninggal
Meninggalnya kembali warga Purbalingga itu menambah deretan kabar duka dalam wabah virus corona di Indonesia.
Sebelumnya pula, dari kecamatan yang sama, yakni Kecamatan Mrebet, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Dia adalah PDP berjenis kelamin laki-laki usia 24 tahun.
PDP itu juga mempunyai riwayat mobilisasi bekerja di Jakarta.
"Yang bersangkutan mudik dari Jakarta pada 19 Maret 2020."
"Dia (PDP) itu saat di kampungnya woro-woro (cerita) bila majikannya sakit virus corona," tutur Camat Mrebet, Arief Handoyo kepada Tribunbanyumas.com, Senin (6/4/2020).
Arief menuturkan, sesampainya di kampung halaman, PDP tersebut tidak langsung memeriksakan diri ke Puskemas setempat.
Namun sejak 27 Maret 2020 pihak Puskesmas mendatangi rumah PDP untuk dilakukan pemeriksaan.
"Yang bersangkutan itu sehat saat diperiksa."
"Kakaknya yang baru pulang dari Jakarta malah suhunya tinggi yakni 38 derajat Celcius," jelasnya.
Menurutnya, saat itu yang bersangkutan masih berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Selama di kampung halamannya yang bersangkutan bergaul bersama teman-temannya.
"PDP tidak mengisolasi diri di rumah," tuturnya.
Namun, kata dia, pada Minggu (5/4/2020) malam, yang bersangkutan mengalami sakit dan langsung dirujuk ke Puskemas II Mrebet di Desa Serayu Larangan.
PDP mengalami batuk, sesak napas, dan muntah darah.
"Malam itu juga PDP langsung dirujuk ke RS Siaga Medika Purbalingga," ujarnya.
Arief mengatakan, pada Senin (6/4/2020) sekira pukul 10.00, PDP dirujuk ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Kemudian PDP dikabarkan meninggal dunia pada pukul 11.00.
"PDP ini belum keluar hasil swabnya. Keluarga yang bersangkutan juga telah ditraccing dan dilakukan rapid test."
"Ada enam orang diperiksa, termasuk kakaknya yang saat itu juga sedang sakit panas," terangnya.
Ia menuturkan, jenazah kemudian dimakamkan di TPU Desa Pagerandong sekira pukul 17.00.
Proses pemakaman dibantu warga melalui prosedur kesehatan yang berlaku terhadap jenazah pasien virus corona.
"Proses pemakaman tidak ada penolakan. Warga justru ikut membantu."
"Namun, sesuai prosedur, warga tersebut juga didata dari pihak Puskesmas," tukasnya.
Sehingga, total setidaknya hingga Jumat (10/4/2020) ini, ada sekira enam PDP Kabupaten Purbalingga yang telah meninggal dunia. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Satu Lagi, PDP Terkonfirmasi Positif Corona di Banyumas, Riwayat Pernah Jenguk Pasien Asal Cilacap
• Pesan Mendikbud: Pelajar Bisa Belajar di Rumah Melalui TVRI, Selama Tiga Bulan Mulai 19 April
• Cuti Bersama Hari Raya Idulfitri Digeser Akhir Tahun
• Nuria Kurniasih Meninggal, Perawat RSUP Kariadi Semarang, PPNI: Saat Jalankan Tugas Kemanusiaan