Berita Kriminal
Perhiasan Lansia Dilucuti Oleh Orang yang Mengaku Mendata Penerima Bansos Wabah Corona
Seorang lansia di Sukabumi menjadi korban perampokan dengan modus orang akan mendata penerima bantuan di tengah wabah corona.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang lansia di Sukabumi menjadi korban perampokan dengan modus orang akan mendata penerima bantuan di tengah wabah corona.
Aksi perampokan terjadi di Kampung Rancabungur RT 01/RW 04 Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Korban perampokan adalah tiga orang lanjut usia (lansia), yakni Tajudin (97) dan istrinya Aisyah (75).
Sementara, satu korban lainnya adalah dan Nensih (60) yang merupakan tetangga Tajudin dan Aisyah.
• Anggota Dewan Diduga Mabuk dan Naiki Mobil Ugal-ugalan, Pengakuannya: Cuma Minum Wine
• Kabar Baik, Dalam Sehari 10 Orang Pasien Positif Corona di Semarang Sembuh
• ODP Corona di Yogyakarta Tembus Angka 3 Ribu Setelah Ribuan Pemudik Tiba di Gunungkidul
• Sebut Muslim yang Tidak Salat Jumat saat Pandemi Corona Jadi Kafir, Seorang Khatib Ditangkap Polisi
Para perampok memanfaatkan program pendataan penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah bagi warga akibat wabah virus corona di Sukabumi.
Para lansia kehilangan beberapa jenis perhiasan emas seperti kalung, gelang dan cincin dengan berat sekitar 30 gram.
Pelaku diketahui dua orang dengan mengendarai dua unit sepeda motor.
Satu di antara sepeda motor yang digunakan pelaku terlihat memakai plat nomor berwarna merah.
Para pelaku awalnya mengaku sebagai pegawai Kecamatan Pelabuhanratu.
Saat dikonfirmasi, Camat Palabuhanratu Ahmad Syamsul Bahri membenarkan informasi bahwa telah terjadi aksi kejahatan yang memanfaatkan program pembagian bansos untuk masyarakat.
Saat ini perkaranya sedang dalam penyelidikan kepolisian.
"Informasi yang saya terima, awalnya ada orang mengaku sebagai pegawai kecamatan mendatangi rumah korban untuk mendata bantuan terkait Covid-19," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com Rabu (8/4/2020).
Dia menuturkan, para pelaku awalnya mendatangi rumah pasangan suami istri yang sudah lansia.
Saat itu, di rumah tersebut juga ada seorang tetangga yang sedang berkunjung ke rumah korban.
Pada saat itu, seorang pelaku memotret para korban.
Namun, sebelumnya pelaku menyuruh dua korban untuk melepas perhiasan yang dikenakan.
"Alasannya melepas perhiasan agar tidak terlihat sebagai orang kaya."
"Lalu perhiasan disimpan dekat televisi. Setelah pemotretan dilanjut ke dapur," kata Syamsul.
Menurut Syamsul, ketiga warga akhirnya menyadari telah tertipu dan perhiasannya dicuri setelah kedua pelaku meninggalkan rumahnya.
"Para korban akan mengambil perhiasannya yang disimpan dekat televisi, sudah tidak ada," ujar dia.
• Simak Daftar Alamat Warteg yang Memberikan Makan Gratis Saat Pandemi Virus Corona
• Keluar Sebentar ke Supermarket, Ayah Pulang Membawa Virus Corona dan Tularkan ke Bayinya
• Lebih Miris Dari Angkutan Berbasis Online, Angkutan Umum Omzet Ambrol Hingga 100 Persen
• Barcelona Potong Gaji Messi dkk Hingga 70 Persen, Real Madrid Cuma 20 Persen
Syamsul mengimbau kepada para kepala desa agar menyampaikan kewaspadaan dan kehati-hatian kepada seluruh ketua rukun tetangga (RT) agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Menurut dia, Kecamatan Palabuhanratu tidak mempunyai program pemberian bantuan khusus terkait Covid-19.
Selain itu, apabila ada program bansos, verifikasi dan validasi pasti melibatkan ketua RT masing-masing.
"Tidak ada kegiatan foto-foto, pendataan oleh ketua RT, bukan dari kecamatan maupun desa," kata Syamsul. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lansia di Sukabumi Dirampok oleh Pelaku yang Pura-pura Mendata Bansos",