Teror Virus Corona
Cerita Petugas Pemakaman Khusus Pasien Corona, Rasa Cemas Hilang Setelah Kuburkan Seorang Dokter
Selain petugas medis, mereka yang juga rawan terpapar karena kedekatan dengan pasien corona adalah para petugas pemulasaraan.
Para petugas makam langsung bersiap menggunakan alat pelindung diri (APD) beberapa saat sebelum kedatangan jenazah.
"Saya ingat itu jenazah pertama itu dokter, kita langsung siap-siap pakai APD lakukan pemakaman," tutur Ujang.
Tak sampai satu jam proses pemakaman selesai, hal itu dikarenakan tak banyak prosesi.
Proses pemakaman dilakukan dengan prosedur sesuai anjuran WHO, selain petugas makam menggunakan APD lengkap.
Cairan disinfektan selalu disemprotkan ke area pemakaman baik sebelum maupun sesudah proses pemakaman.
Pihak keluarga juga hanya boleh menyaksikan dari kejauhan berjarak sekitar 5 meter.
Usai pemakaman dokter itu, rasa cemas dan keraguan itu hilang seketika.
Hal itu dikarenakan ia berpandangan dokter saja yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 rela mempertaruhkan nyawanya.
Bahkan sampai rela hanya didatangi tiga orang keluarganya saja saat proses pemakaman.
"Itu jadi kekuatan saya buat tetap jalani ini, sekarang saya sama teman-teman sudah biasa dan tidak lagi jadi beban karena sudah tidak cemas lagi," imbuhnya.
Ia juga telah meyakinkan istrinya atas pekerjaan yang berisiko ini.
Dirinya bersyukur istri, keluarga bahkan tetangganya sudah memahami pekerjaannya.
Mereka dijelaskan meski beresiko terpapar Covid-19, akan tetap pekerjaanya dijalankan sesuai SOP yang ketat.
Proses pemakaman juga dilakukan berdasarkan protap dari lembaga kesehatan dunia WHO.
Sebelum itu juga jenazah sudah dilapisi plastik berlapis dan dimasukkan ke dalam peti.