Teror Virus Corona
Santri Ponpes di Kendal Positif Corona, Hasil Tes Swab Belum Keluar Malah Diperbolehkan Pulang
Satu pasien terkonfirmasi positif corona (Covid-19) dan kini telah dirawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan Kabupaten Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Satu pasien terkonfirmasi positif corona (Covid-19) dan kini telah dirawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan Kabupaten Kendal.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay kepada Tribunbanyumas.com, Senin (6/4/2020).
Ferinando menerangkan, pasien positif corona tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia 10 tahun.
Dia adalah santri di sebuah pondok pesantren (ponpes) yang berada di Kecamatan Kaliwungu Selatan.
• Digagas Gerakan 35 Juta Masker di Jateng, Ganjar: Sekaligus Lawan Oknum Pedagang Jual Harga Tinggi
• Sopir Penabrak H Supono Mustajab Tertangkap, Bersembunyi di Banjarnegara, Keluarga Tolak Berdamai
• Tim Mahasiswa UNW Kabupaten Semarang Bagikan Hand Sanitizer Berstandar WHO
• Ijab Kabul Digelar di Balai Desa, Kondisi Dusun Lockdown di Purbalingga, Pengantin Kenakan Jas Hujan
"Atas perintah dan seizin Bupati Kendal, kami diminta menyampaikan berita data pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan Kendal."
"Remaja tersebut mondok di Kaliwungu Selatan, Kendal," terang Ferinando kepada Tribunbanyumas.com, Senin (6/4/2020).
Lebih lanjut, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Surakarta (Solo) pada 28 Maret 2020.
Pasien positif corona tersebut diajak jalan-jalan oleh orangtuanya ke Surakarta.
Adapun tempat tinggal remaja tersebut berasal dari Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Seusai dari Surakarta, remaja tersebut mengalami gejala batuk dan demam.
Kemudian dirawat di sebuah rumah sakit rujukan pada 31 Maret 2020.
Saat itu pasien tersebut menjalani isolasi hingga 4 April 2020.
"Gejala klinisnya membaik dan sembuh. Pasien tersebut kemudian diperbolehkan pulang."
"Namun itu sebelum dilakukan tes swab," terangnya.
Sehari setelahnya, Minggu (5/4/2020) malam, petugas Dinkes Kabupaten Kendal mendapatkan laporan hasil tes swab ternyata menyatakan pasien tersebut terkonfirmasi positif corona."
"Petugas medis pun bergegas menjemput remaja tersebut di ponpes pada Senin (6/4/2020), pagi untuk kemudian diisolasi kembali," tuturnya.
Sementara kondisi pasien saat ini dinyatakan stabil dengan pengawasan tim medis.
"Petugas Puskesmas setempat saat ini juga sedang mendata kontak tracking dengan pasien untuk ditindaklanjuti," katanya.
• Janji Bupati Banjarnegara Kepada Perantau, Melindungi Mereka Agar Tidak Diusir Apalagi Dikucilkan
• Achmad Husein Minta Maaf: Saya Terlambat Edukasi Warga Banyumas, Kondisi Jenazah Pasien Corona
• Kedua Warga Cilacap Positif Corona Miliki Riwayat Perjalanan dari Lembang Bandung, Ini Kata Bupati
• Penyemprotan Disinfektan Bukan Rekomendasi WHO, LIPI Beri Solusi Cara Aman Cegah Virus Corona
Ferinando menambahkan, dengan terkonfirmasinya 1 pasien positif corona yang dirawat di Kabupaten Kendal, menambah jumlah pasien menjadi 3 orang.
Dua pasien di antaranya adalah warga Kabupaten Kendal yang berdomisili di Kota Semarang dan dirawat di rumah sakit di Kota Semarang.
Hanya saja, ia menegaskan hanya ada 1 pasien positif Covid-19 yang kini dirawat di rumah sakit rujukan di Kendal.
"Dua orang yang lalu memang warga Kendal, tetapi domisili di Kota Semarang."
"Bekerja dan dirawat di rumah sakit Semarang," katanya.
Berdasarkan data yang diterimanya, di Kendal terdapat 18 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sembuh (negatif) corona 9 pasien.
115 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 5 orang tanpa gejala (OTG) dan Pelaku Perjalanan Daerah Terjangkit (PPDT) pulang dan tiba di Kendal sebanyak 7.324 orang.
Pihaknya pun mengajukan alokasi dana penanganan virus corona kepada Pemkab Kendal sebesar Rp 14 miliar.
Jumlah tersebut dialokasikan kepada 6 rumah sakit selama 3 bulan ke depan.
Lebih rinci, jumlah itu digunakan di rumah sakit darurat untuk pembelian obat, alat pelindung diri (APD).
Insentif petugas yang merawat di ruang isolasi, membayar biaya perawatan selama di rumah sakit dengan sepenuhnya ditanggung pemerintah.
Katanya, tiap pasien Covid-19 dialokasikan Rp 10 juta untuk penanganan hingga sembuh.
Hal tersebut berdasar pengalaman penanganan pasien positif corona di rumah sakit membutuhkan anggaran sekira Rp 7 juta hingga Rp 8 juta tiap orang.
"Kami juga sudah siapkan rusunawa untuk isolasi pasien positif. Namun masih dalam tahap persiapan," terangnya. (Saiful Ma'sum)
• Sagimin Pulang ke Sumpiuh Banyumas, 18 Hari Jalani Isolasi Akibat Corona, Ini Cerita Bahagianya
• PDP Asal Kejobong Juga Meninggal, Bupati Purbalingga: Perempuan Usia 54 Tahun
• Mulai Hari Wajib Gunakan Masker! Achmad Yurianto: Lindungi Diri Sendiri dan Orang Lain
• Khawatir Ada Longsor Susulan, 60 Warga Karangpucung Cilacap Mengungsi