Berita Viral
Kisah Mulyono Tertipu Rp700 Ribu, Diantar dari Solo Naik Ambulans, Disawer Rekan Ojol Rp2 Juta
Kisah Mulyono Tertipu Rp700 Ribu, Diantar dari Solo Naik Ambulans, Disawer Rekan Ojol Rp2 Juta
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: yayan isro roziki
Pengemudi ojol di Purwokerto, Mulyono, kaget bukan kepalang. Kabar ia tertipu Rp700 oleh penumpang yang diantarkannya hingga Solo begitu cepat menyebar ke teman-teman ojol lain di Solo Raya.
Rekan-rekan ojol itu mengantarkan Mulyono naik ambulans, lalu berganti pick up, hingga rumah dan memberi saweran lebih dari Rp2 juta.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Kisah pilu pengemudi ojek online (ojol) yang biasa mangkal di sekitar terminal Purwokerto, Mulyono (59), viral di media sosial.
Betapa tidak, driver ojol asal Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas itu ditipu penumpang, yang diantarkannya hingga ke Solo, dengan jarak kurang lebih sejauh 230 kilometer.
Sesampainya di Solo, driver ojol itu tak mendapat uang sepeserpun, dari Rp700 ribu yang dijanjikan penumpangnya. Ia hanya mendapai sandal jepit penumpang itu, yang ditinggalkan di masjid.
Namun, di balik musibah itu 'nasib mujur' masih menghampiri Mulyono. Kebaikan Tuhan, katanya.
Mulyono ditolong, diantarkan pulang, hingga mendapat saweran dari rekan-rekan driver ojol lain di Solo. Uang 'saweran' yang terkumpul mencapai Rp2 juta.
Atau, nilainya hampir 3 kali lipat dari upah yang seharusnya ia terima dari penumpang yang melarikan diri tersebut.
• Kisah Pilu Ojol di Purwokerto, Dijanjikan Bayaran Rp700 Ribu hanya Dapati Sandal Jepit di Masjid
• Dirawat di Rumah Singgah, Pasien Positif Virus Corona di Banjarnegara Membaik, Bupati: Lebih Tenang
• PDP Asal Kejobong Juga Meninggal, Bupati Purbalingga: Perempuan Usia 54 Tahun
• Tidak Patuh, Empat ODP Purwokerto Dijemput Paksa, Hasil Rapid Test Positif
Berikur kisah Mulyono, yang dituturukannya kepada wartawan TribunBanyumas.com.
Mulyono mengaku menyanggupi orederan offline ke Solo dari penumpang tersebut, meski awalnya ragu.
Semua itu bukan tanpa sebab, sudah sekitar 2 hari Mulyono tidak mendapat orderan.
Diceritakan, saat sedang tidur di pangkalan terminal Bulupitu Purwokerto, seorang temannya membangunkan dan memberitahu ada yang ingin memesan ojek online.
Mendengar kabar itu Mulyono kemudian bangun dan setengah girang akhirnya ada orderan baginya di hari itu.
Namun bukan untuk mengantarkan di area Purwokerto dan Banyumas, melainkan ke Solo yang jarak tempuhnya kurang lebih 230 kilometer.
Sempat heran Mulyono hanya bisa menjawab jika orderan sejauh itu tidak bisa melalui aplikasi, sebab maksimal jarak tempuhnya hanyalah 30 kilometer.
• Diajak Ibu Beli Pulsa, Bocah 5 Tahun Ini Menghilang. Keesokan Hari Ditemukan Tewas di Gorong-gorong
Penumpang itupun menawarkan orderan secara opang atau offline saja.
Hingga akhirnya setelah proses tawar menawar pembayaran jatuh di angka Rp700 ribu.
"Waktu itu penumpangnya bilang secara terang-terangan akan dibayar di rumah dan istrinya yang akan membayar.
Dan kebetulan dia juga tidak membawa handphone (Hp)," kata Mulyono kepada TribunBanyumas.com, Senin (6/4/2020).
Sejak awal Mulyono mencoba memastikan apakah orang tersebut memang benar akan membayar apa tidak.
Dia kemudian mencoba meminta nomer handphone istri dari si penumpang, tetapi orang itu justru tidak hafal dengan nomor istrinya sendiri.
• Kisah Heroik Tiga Bocah, Sumbangkan Uang Koin Hasil Pecahkan Celengan untuk Beli APD Paramedis
Karena merasa curiga, Mulyono kemudian menurunkan penumpang tersebut di daerah Buntu, Kemranjen dan menawarkan untuk naik bus saja dari Jurusan Bandung langsung Jogja-Solo.
Sayangnya penumpang itu tidak mau, karena dengan naik bus otomatis harus membayar dulu, sedangkan penumpang itu tidak membawa uang sama sekali.

Mulyono terkejut mengetahui jika penumpang itu tidak membawa uang sama sekali.
"Saya tanya sama dia bahwa mau benar-benar bayar apa tidak, tetapi dia menjawab katanya tidak akan menipu saya karena saya sudah tua," ungkap Mulyono.
Saat perjalanan menuju Solo, penumpang itu sempat meminjam uang kepada Mulyono untuk membeli air mineral.
"Saya bilang sudah 2 hari tidak narik, dan baru ada orderan malah orang itu pinjam uangnya ini bagaimana, saya sepanjang jalan jadi kepikiran karena kasihan."
• PM Inggris Dilarikan ke Rumah Sakit, Positif Virus Corona, Memburuk Setelah 10 Hari Isolasi Mandiri
"Saya merasa kejam benar, saya mungkin bisa membohongi orang itu, tapi saya tidak bisa membohongi Tuhan bahwa sebenarnya saya mengantongi uang," katanya.
Karena tidak tega akhirnya Mulyono memberikan uang Rp20 ribu untuk membeli air mineral untuk penumpang itu dan dirinya sendiri.
Mulyono berangkat dari Purwokerto pada Sabtu (4/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIB siang dan sampai Solo pukul 18.00 WIB.
Dalam perjalanan memang tidak ada obrolan mendalam satu sama lain.
Mulyono bercerita jika setiap ada orderan jauh dia selalu meminta KTP dan alamatnya, namun sayangnya tidak pada saat itu.
Sesampainya di Solo, Mulyono dan penumpang itu berhenti di Masjid Zainudin.
Penumpang itu kemudian, menawarkan kepada Mulyono supaya makan terlebih dahulu karena kebetulan di dekat masjid ada warung angkringan.
"Saya sudah curiga, dan akhirnya saya mengikutinya saja sampai masjid, karena bilangnya mau salat dulu," tambahnya.
• Tarmijan Tewas Tersambar Petir saat Kendarai Sepeda Motor, Pulang dari Mencari Jerami
Ketika makin curiga dan masih mengamati dari luar akhirnya Mulyono masuk ke dalam masjid.
Setelah di cek ke dalam masjid orang itu sudah tidak ada dan keluar lewat pintu samping ke belakang masjid.
Pemuda kelurahan setempat sempat membantu mencari namun sayang tidak ketemu.
Mulyono kemudian bercerita kepada pemilik warung angkringan tentang kejadian yang menimpanya itu.
Hingga akhirnya datang linmas kelurahan setempat dan membawanya ke kantor kelurahan Banjarsari.
Begitu sampai kantor kelurahan betapa kagetnya Mulyono karena sudah berkumpul para ojek online banyak sekali.
"Ya Allah kaget aku, driver ojek online sudah banyak yang berkumpul."
Ketika sudah kumpul, mereka menggalang dana, saweran, agar saya dapat pulang," tambanya.
"Salah seorang pengurus ojol menginisiasi menggalang dana melalui kardus yang uangnya itu dikumpulkan melalui para pengemudi ojek online yang hadir."
• Warga di Banyumas yang Tidak Kenakan Masker Didenda Rp20 Ribu, Pemkab Distribusikan 1 Juta Masker
"Siapa saja yang ikhlas bisa menyumbang ke Mulyono supaya punya uang saku kembali ke Purwokerto."
"Syukur-syukur dapat terkumpul hingga Rp700 ribu sebagai ganti uang pembayaran atas penumpang yang menipu tersebut."
"Alhamdulilah yang yang terkumpul justru melebihi Rp700 ribu mas."
"Tidak sampai setengah jam uang di dalam kardus itu terkumpul hingga Rp2 juta lebih," ungkapnya.
Mulyono awalnya menolak, tetapi hal itu adalah bagian dari sumbangan dan bantuan dari teman-teman ojek online di Solo.
Setelah itu Mulyono kemudian pulang ke Purwokerto diantarkan dengan naik mobil Ambulan sampai ke Klaten.
• PSBB Wabah Virus Corona, Kegiatan Masyarakat Apa Saja yang Dibatasi? Berikut Penjelasan Kemenkes
Sampai di Klaten, Mulyono dialihkan dengan ke kendaraan lain, yaitu mobil pick up.
Motor Mulyono dimasukan ke atas pick up dan ia diantarkan hingga ke rumahnya, di RT 6 RW 1 Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Mulyono tidak menyangka akan mendapat bantuan seperti itu.
Sebelumnya dia mempunyai pikiran bahwa uang Rp 700 ribu hasil orderannya itu akan digunakan membeli beras, untuk persediaan keluarga.
"Sejak di Purwokerto saya ada rencana membeli beras paling tidak 50 kilogram buat persediaan, karena kondisi saat ini sedang sepi penumpang."
"Harapan itu sempat pupus karena sampai Solo saya kena tipu," katanya.
Namun pertolongan Tuhan itu nyata dan memang pasti adanya, karena mendapat bantuan dari teman ojol lainnya.
• Hari Ini Klaim Token Listrik Gratis Melalui WA Bisa Dilakukan. Simak, Begini Caranya
• Viral Keluarga Jenazah PDP Corona Mengamuk Ingin Makamkan Sendiri Kerabatnya, Begini Kata Polisi
• Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya
• Satu PDP Virus Corona di Purbalingga Meninggal Dunia, Dinkes: Dua Bulan Lalu di Jogja, Sesak Napas
Mulyono justru berpesan supaya jika penipu itu tertangkap jangan di hakimi.
"Saya justru kasihan apalagi jika dia sudah punya keluarga dan anak, dan masuk penjara.
Yang terpenting ini menjadi pembelajaran bagi saya dan alhamdulillah sudah mendapat gantinya," pungkasnya.
Mulyono baru 4 bulan menjadi tukang ojek online, karena sebelumnya dia hanyalah ojek pangkalan terminal.
Selepas peristiwa tersebut, banyak yang berempati padanya.
Para komunitas ojek online dari dari berbagai daerah menelfon dan memberikan batuan.
Bagi siapa saja yang berempati dan ingin membantu maka dapat menghubungi nomor Mulyono secara langsung ke nomor 081225557029. (jti)
Caption:
Mulyono (59) ojek online yang mengalami penipuan saat ditemui di rumahnya di RT 6 RW 1 Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, pada Senin (6/4/2020).