Teror Virus Corona
Kabur Saat Dirawat di RS Rujukan Corona, Pasien yang Tinggal di Ungaran Timur Kini Meninggal Dunia
Sempat kabur saat dirujuk ke rumah sakit yang menangani corona, seorang pasien akhirnya meninggal dunia.
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Sempat kabur saat dirujuk ke rumah sakit yang menangani corona, seorang pasien akhirnya meninggal dunia.
Pasien tersebut meninggal di RSUD Ungaran, namun ia belum ditetapkan sebagai ODP, PDP, atau bahkan pasien positif corona.
Pemkab Semarang pun belum dapat menyimpulkan pasien tersebut positif corona atau tidak.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Mundjirin, menjelaskan, pasien tersebut berasal dari Sragen dan tinggal di Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
• Khabib Keluar dari UFC 249 Karena Corona, Calon Lawan: Dia Kabur, Melarikan Diri
• Alasan Kades di Banyumas Terima Jenazah Pasien Corona: Bayangkan Penolakan Itu Menimpa Keluarga Anda
• 316 Pekerja dari Italia Tidak Dikarantina Setelah Datang di Bali
• Akhirnya PDP Covid-19 di Banyumas Tidak Bertambah, Bupati: Orang Mati Tidak Menularkan Virus Corona
"Yang bersangkutan bekerja di Kabupaten Semarang," jelasnya di posko Covid-19 di komplek Kantor Bupati Semarang, Kamis (2/4/2020).
Mundjirin menjelaskan, sejak Selasa (31/3/2020) kemarin orang tersebut dikabarkan sakit, dan dibawa ke RS SMC Telogorejo Kota Semarang.
Dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan kemudian dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang yang merupakan rujukan untuk pasien corona.
"Namun yang bersangkutan malah melarikan diri, ke Ungaran Timur padahal sudah disarankan untuk diperiksa," jelasnya.
Kemudian, Rabu (1/4/2020) pukul 4 pagi yang bersangkutan menuju ke RSUD Ungaran untuk diperiksa.
"Datang ke IGD, dan kemudian meninggal dunia," kata Mundjirin.
Dari informasi dari petugas medis di RSUD Ungaran, dilaporkan orang tersebut memiliki riwayat penyakit jantung.
"Namun kepastian apakah dia positif corona atau tidak, kita tak dapat memastikan karena belum sempat diperiksa," jelas dia.
Menurutnya saat ini di Kabupaten Semarang, jumlah ODP ada 334 orang.
Sementara jumlah PDP ada 9 orang.
Sedangkan yang berhasil sembuh dari virus Corona ada satu orang berasal dari Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Ani Rahardjo, menambahkan, orang tersebut di RSUD Ungaran sudah meninggal maka pihaknya tak pernah dapat melakukan penanganan terkait corona terhadapnya.
• Hari ke 4 Isolasi Wilayah di Tegal: Pengendara Sepeda Motor Hindari Pemeriksaan Lewat Jalan Tikus
• Desa di Sokaraja Banyumas Ini Siap Terima Jenazah Pasien Corona yang Ditolak
• Tak Kunjung Pulang Setelah Pamit Bercocok Tanam, Petani Banyumas Ditemukan Tewas di Kebun
• Berikut Prakiraan Cuaca di Cilacap Kamis 2 April 2020
"Artinya kami tidak bisa simpulkan yang bersangkutan itu ODP atau PDP, positif atau negatif corona," kata dia.
Meski begitu Ani menjelaskan ada beberapa standar langkah yang dilakukan Dinkes Kabupaten Semarang terkait permasalahan tersebut.
Di antaranya mengecek tempat tinggal yang bersangkutan di Ungaran Timur, dan keadaan sekitar rumah.
"Meski begitu kami tak bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan positif Corona atau atau tidak," kata dia. (Ahm)