Berita Tegal
Hari ke 4 Isolasi Wilayah di Tegal: Pengendara Sepeda Motor Hindari Pemeriksaan Lewat Jalan Tikus
Seusai isolasi wilayah diterapkan di Kota Tegal, banyak pengendara sepeda motor mencari jalan pintas atau jalan tikus.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM,TEGAL - Seusai isolasi wilayah diterapkan di Kota Tegal, banyak pengendara sepeda motor mencari jalan pintas atau jalan tikus.
Mereka tidak melewati akses masuk yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Tegal, di Jalan Proklamasi Kota Tegal.
Para pengemudi memilih melewati jalan pintas, tinimbang harus melalui Jalan Proklamasi dan mengikuti cek kesehatan.
Satu di antaranya pemasangan beton movable concrete barrier (MCB) di Jalan Sumbodro Kota Tegal.
• Desa di Sokaraja Banyumas Ini Siap Terima Jenazah Pasien Corona yang Ditolak
• Tak Kunjung Pulang Setelah Pamit Bercocok Tanam, Petani Banyumas Ditemukan Tewas di Kebun
• Simak Pedoman Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah Korban Virus Corona dari Fatwa MUI
• Berikut Prakiraan Cuaca di Cilacap Kamis 2 April 2020
Para pengendara dari Jalan Sumbodro maupun Jalan Werkudoro, memilih melintasi jalan di depan Pasar Langon yang mestinya digunakan untuk lahan parkir.
Seorang juru parkir, Edo (46) mengatakan, sejak hari pertama diberlakukan isolasi wilayah para pengendara sudah menggunakan jalan depan Pasar Langon sebagai akses lalu lintas.
Akibatnya, menurut Edo, terjadi kemacetan di lahan parkir Pasar Langon.
"Jadi setiap pagi setelah jalan ditutup. Saya bukannya mengawasi parkir, malah ngatur lalu lintas. Macet, kalau pagi mulai 07.30 WIB," kata Edo kepada tribunjateng.com, Kamis (2/4/2020).
Edo mengatakan, sempat ada pengendara motor yang kemudian menabrak kendaraan yang terparkir.
Saat ditanya menurut Edo, pengendara itu sedang gugup.
Ia pun menegur pengedara tersebut jika jalan yang dilaluinya bukan jalan umum, melainkan lahan parkir.
"Harusnya ada jalan untuk lewat sepeda motor. Akhirnya, yang pada mau parkir dan masuk ke pasar pada komplain. Jadi aku memohon biar itu dibukalah," ungkapnya.
Seorang padagang kaki lima (PKL), Udin (40) mengatakan, kebijakan isolasi wilayah di Kota Tegal kurang efektif.
Ia menilai, para pengendara yang melintas di depan pasar termasuk dampak kebijakan isolasi wilayah.
Mau tidak mau, pengendara melalui jalan pintas meskipun bukan jalan umum.