Berita Banyumas

Sedih Saksikan Insiden Pemakaman Pasien Virus Corona, Ahmad Tohari: Bukan Watak Orang Banyumas

Budayawan sekaligus sastrawan asli Banyumas, Ahmad Tohari mengingatkan kepada seluruh masyarakat supaya kembali kepada watak welas asih.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Budayawan sekaligus sastrawan asli Banyumas, Ahmad Tohari mengingatkan kepada seluruh masyarakat supaya kembali kepada watak welas asih.

Menurutnya, watak asli orang Banyumas yang sebenarnya adalah welas asih.

Pesan itu disampaikannya setelah dia mendengar adanya penolakan dari beberapa warga Banyumas terkait pemakaman seorang jenazah pasien virus corona di lingkungan permukiman tempat tinggal mereka.

Alhamdulillah, Tiga PDP RSUD Cilacap Dinyatakan Negatif, Pramesti: Mereka Sudah Dipulangkan

Pasien Positif Corona Meninggal di Purwokerto Sempat Membaik, Rekan Saat Outbound Sembuh di Solo

Innalillahi, Pemuda Meninggal di RSUD Cilacap, Diskominfo: Berstatus PDP Sejak 21 Maret

Cerita Betty Tan di Purwokerto, Galeri Gaun Pengantin Disulap Jadi Tempat Produksi APD Tenaga Medis

"Jujur saya sedih. Orang Banyumas itu terkenal karena welas asih."

"Jangan lagi ternodai karena hal seperti itu," ujar Ahmad Tohari kepada TribunBanyumas.com, Rabu (1/4/2020).

Tohari berpandangan, penolakan penguburan jenazah pasien Covid-19 adalah tindakan yang tidak benar dan keliru.

Menurutnya, penanganan jenazah tersebut pasti sudah dilakukan sesuai prosedur medis yang sangat aman.

"Masyarakat Banyumas harus kembali ke watak legowo dan marilah bersikap baik kepada siapapun," tandasnya.

Pesan inti yang ingin disampaikan Ahmad Tohari adalah jangan sampai karena ketakutan yang berlebih justru menghilangkan rasa kemanusiaan itu sendiri.

Jenazah Covid-19 jelas punya hak yang sama dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di desanya.

Pemkab Banyumas melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga telah memainkan peran penting untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Selain itu tokoh masyarakat, tokoh agama harus berperan dalam memberikan edukasi dan pemahaman yang sebenarnya. 

"Intinya jangan sampai masyarakat kehilangan rasa kemanusiaan karena ketidaktahuan serta ketakutan yang berlebihan."

"Tokoh agama, tokoh desa bisa memberikan pelajaran harus bersikap manusiawi," imbuhnya.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengenakan APD putih saat memimpin langsung pemakaman jenazah covid-19 yang sempat mendapatkan penolakan warga, Rabu (1/4/2020).
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengenakan APD putih saat memimpin langsung pemakaman jenazah covid-19 yang sempat mendapatkan penolakan warga, Rabu (1/4/2020). (PEMKAB BANYUMAS)

Kalau Tak Bisa Ditunda Apalagi Ngebet Nikah, Kemenag Buka Pendaftaran Secara Online, Begini Caranya

Swab Keluar Kemarin Hasilnya Positif, Warga Tegal Berstatus PDP Meninggal Pekan Lalu

Ini Tiga Fenomena Langit Sepanjang April, Jangan Sampai Kelewatan Menyaksikannya

BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba di Jateng, Berpotensi Muncul Hujan Es

Terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto kembali menegaskan sekaligus meyakinkan kepada masyarakat.

"Penanganan pasien virus corona itu sudah melalui proses yang aman dan sesuai standar. Termasuk ketika pasien tersebut meninggal," tandasnya.

Perlu diketahui, sekiranya ada tiga lapis pengamanan proses pemulasaran jenazah pasien virus corona.

"Pertama itu adalah jenazah dimandikan. Setelah itu didisinfektan. Kemudian dibungkus plastik dan dikafani."

"Setelah didisinfektan langsung dibungkus lagi dengan plastik kedap air agar tidak bocor."

"Barulah dimasukkan ke dalam kotak jenazah."

"Kotak jenazah itu juga dibungkus plastik sehingga tidak mungkin menulari lagi," ujar Sadiyanto.

Pihaknya menekankan, penularan virus corona paling rawan adalah melalui droplet atau cipratan bersin.

"Keamanan sudah luar biasa, tenaga pemakaman juga sudah dibekali dengan perlengkapan keamanan sesuai standar," pungkasnya.

Sehingga, jenazah tersebut bisa dimakamkan di mana saja.

Menurutnya penolakan itu adalah karena masyarakat kurang menangkap secara baik informasi terkait virus corona. 

Ringankan Beban Keluarga PDP, Pemkab Cilacap Serahkan Bantuan Paket Sembako

Waktu Pengisian Diperpanjang, Sensus Penduduk Online Hingga 29 Mei 2020

Sekda Purbalingga Protes, Minta Pemprov Jateng Proposional Bagikan Rapid Test Virus Corona

30 Ribu Liter Cairan Disinfektan Disemprotkan di Kota Cilacap, Kapolres: Termasuk Jalan Gang

Bupati Banyumas Ikut Makamkan Pasien

Pada Selasa (31/3/2020), jenazah pasien positif corona sempat terlantar saat hendak dimakamkan di lingkungan tempat tinggalnya.

Terlantarnya jenazah tersebut karena ditolak atau ditentang warga setempat.

Mereka tidak ingin jenazah tersebut dikebumikan di lingkungan mereka.

Jenazah yang baru dikebumikan di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, pada Selasa (31/3/2020) malam juga terpaksa dipindah.

Bupati Banyumas, Achmad Husein bahkan memimpin sendiri pembongkaran makam pada Rabu (1/4/2020).

Hal itu akibat dari adanya penolakan dari warga desa setempat dan desa tetangga.

Yaitu di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Penolakan itu dipicu masih adanya rasa kekhawatiran jenazah masih bisa menularkan virus corona.

"Kami coba turun langsung karena hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah tersebut tidak berbahaya," ujar Bupati kepada TribunBanyumas.com, Rabu (1/4/2020).

Ya, jenazah pasien virus corona itu sempat mendapat penolakan di beberapa wilayah.

Seperti di Kecamatan Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, Patikraja, dan Wangon.

Jenazah adalah pasien positif corona asal Kecamatan Purwokerto Timur.

Pasien meninggal dunia di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto pada Selasa (31/3/2020) pagi.

Berkaca pada hal itu, Bupati Banyumas akan kembali mensosialisasikan secara terus-menerus agar masyarakat paham bahwa jenazah pasien virus corona itu bisa dikuburkan di mana saja.

Pemkab Banyumas juga sebelumnya telah menyiapkan tiga lahan sebagai alternatif tempat pemakaman khusus.

Namun sayangnya di ketiga lokasi tersebut ternyata jenazah mendapat penolakan dari warga. (Permata Putra Sejati)

Jam Malam Diberlakukan Hari Ini, Kapolresta Banyumas: Mulai Pukul 22.00 Hingga Subuh

13 Desa di Banyumas Sudah Jalankan Local Lockdown, Berikut Daftarnya

Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona

Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved