Teror Virus Corona
Update Virus Corona Cilacap 29 Maret, ODP Bertambah 121 Orang, PDP Jadi 27 Pasien
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus meningkat di Kabupaten Cilacap. Karenanya, Bupati meminta para perantau untuk tidak pulang dahulu.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus meningkat di Kabupaten Cilacap.
Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Minggu (29/3/2020), menginformasikan terdapat 427 ODP.
Secara rinci, 66 orang telah selesai pemantauan dan 361 orang dalam pemantauan.
Sebelumnya, Sabtu (28/3/2020), ODP di Kabupaten Cilacap tercatat sekira 306 orang.
Sementara itu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 27 orang.
• Bus Efisiensi Pangkas Keberangkatan di Terminal Cilacap, Menjadi Tiap Tiga Jam ke Yogyakarta
• Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi
• Tiga PDP Warga Cilacap Meninggal, Diskominfo: Kali Ini Santri Perempuan, Usia 13 Tahun
• Resmi Mulai Besok Senin, Local Lockdown Kota Tegal Selama Empat Bulan
9 orang di antaranya telah dinyatakan hasil laboratorium negatif dan 18 orang masih menunggu hasil laboratorium.
Untuk PDP yang meninggal dunia, sampai hari ini, Minggu (29/3/2020) berjumlah 2 orang.
Sedangkan pasien positif corona dan meninggal berjumlah 1 orang.
Sampai saat ini RSUD Cilacap masih merawat satu balita yang dinyatakan positif virus corona.
Dengan jumlah ODP yang meningkat pesat, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengimbau perantau untuk jangan pulang kampung terlebih dahulu.
Hal ini untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Tatto juga mengimbau kepada perantau yang sudah tiba di kampung halaman untuk periksa kesehatan di Puskesmas terdekat.
Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan jumlah perantau yang pulang kampung dipastikan lebih dari 5 ribu orang.
Berdasarkan pantaun Farid, Kamis (26/3/2020), tercatat ada sekira 5.018 perantau yang pulang kampung.
Jumlah itu terus meningkat, mengingat kondisi yang belum kondusif.
• PDP Warga Kendal Meninggal, Belum Sempat Uji Laboratorium, Pemakaman Sesuai SOP Virus Corona
• Bikin Kaget Warga, Tiwi Keliling Purbalingga Naiki Mobil Damkar, Sosialisasi Sekaligus Bagi Masker
• Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona

Bus Kena Dampak
Di sisi lain, adanya imbauan perantau untuk tidak pulang kampung terlebih dahulu secara langsung maupun tidak langsung berdampak kepada para perusahaan otobus (PO).
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Cilacap l, Alkori mengatakan, terjadi penurunan jumlah penumpang secara drastis akhir-akhir ini.
Hal ini terjadi sejak wabah virus corona kian merebak.
Baik langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap kondisi sepinya Terminal Cilacap.
Alkori menyampaikan, kendati santer berita banyak perantau asal Jabodetabek yang pulang kampung, itu tidak terlihat di Cilacap.
Berdasarkan catatan personel Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cilacap, jumlah penumpang dari Jakarta sangat sedikit, terlebih yang turun di Terminal Cilacap.
"Pada 25 Maret 2020, ada 20 bus yang datang dari Jakarta."
"Tetapi hanya menurunkan 5 penumpang di Terminal Cilacap."
"Sedangkan pada 26 Maret 2020, terdapat 19 bus, hanya menurunkan tiga penumpang," kata Alkori kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/3/2020).
Alkori memperkirakan, banyak penumpang yang sudah turun di dekat rumah masing-masing.
Atau, bisa jadi pula mereka turun di terminal bayangan.
Sehingga, kata dia, sulit mengetahui jumlah kenaikan perantau yang pulang kampung ke Cilacap melalui moda transportasi umum via darat tersebut.
"Kalau dilihat dari data kedatangan bus dan penumpang yang turun di Terminal Cilacap, jumlah penumpang malah mengalami penurunan drastis," tambahnya.
Bahkan penurunan penumpang juga dialami hampir semua jurusan.
Masing-masing perusahaan otobus (PO) di Terminal Cilacap juga terus mengurangi armada busnya.
Sebagai contoh untuk PO Efisien yang setiap satu jam menyediakan layanan perjalanan ke Yogyakarta, kini dipangkas menjadi tiga jam sekali.
"Sudah ada dua PO yang memilih tidak beroperasi, PO Riyan dan Sumber Alam."
"Sudah sekira seminggu ini berhenti, tidak beroperasi sementara waktu," katanya.
Yang jelas, tutur Alkori, banyak PO bus yang kena imbas dari wabah virus corona tersebut.
Terlebih di saat adanya kebijakan untuk sementara waktu berada di rumah. (Muhammad Yunan Setiawan)
• Nekat Gelar Resepsi Pernikahan, Wakapolres Kendal: Tak Segan Langsung Kami Bubarkan
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
• Video Warga Purwonegoro Banjarnegara Lockdown Kampung, Tutup Jalan Masuk Desa
• Karena WFH, Mobil Kamu Bisa Jadi Sarang Tikus, Ini Tips Mengatasinya