Wabah Virus Corona

Serahkan Alat Perlindungan Pernapasan ke Pasien Muda Corona, Seorang Pastor Akhirnya Meninggal Dunia

Karena banyaknya orang terinfeksi virus corona, alat bantu kesehatan di rumah sakit harus digunakan bergantian, salah satunya adalah alat perlindungan

Editor: Rival Almanaf
Oratorio Casnigo via BBC
Bapa Giuseppe Berardelli. Pastor berusia 72 tahun yang meninggal akibat virus corona di Italia pekan lalu. Dia menjadi pemberitaan karena sebelum meninggal, dia memilih memberikan respirator yang harusnya digunakannya ke pasien berusia muda yang sama sekali tidak dikenalnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM -  Karena hal itu seorang pastor di Italia meninggal karena Covid-19, setelah dia memilih memberikan respirator kepada pasien yang usianya lebih muda.

Bapa Giuseppe Berardelli wafat di rumah sakit Lovere, Bergamo, salah satu wilayah yang paling parah terdampak wabah virus corona.

Dilansir BBC Selasa (24/3/2020), setidaknya adalah 50 pastor yang meninggal karena Covid-19 d seantero Italia, dengan wilayah terparah di Lombardy.

Kejadian itu emaksa Roma menerapkan lockdown guna mencegah menyebarnya virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Krisdayanti dan Keluarganya Jalani Isolasi Sepulang dari Liburan di Luar Negeri

Simak Gejala Anda Tertular Virus Corona, Segera Lakukan Hal Ini Agar Mendapat Penanganan Cepat

Ibu dan Anaknya Siswi SMP Dicabuli Bergantian Oleh Seorang Dukun, Setelah Mengeluh Sakit Perut

Nanti Malam Purwokerto Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 25 Maret 2020

Adapun hingga Selasa ini, virus corona itu sudah menyebar ke lebih dari 160 negara, menjangkiti hampir 400.000 orang dan menewaskan 17.150 jiwa.

Siapa itu Pastor Berardelli?

Bapa Giuseppe Berardelli adalah gembala gereja utama di kota Casnigo.

Dia dilaporkan meninggal pekan lalu saat mendapat perawatan di Lovere.

Berdasarkan keterangan rumah sakit, gembala berusia 72 tahun itu menolak menggunakan respirator yang memang dibelikan oleh salah satu umat.

Dia memilih untuk memberikannya kepada pasien virus corona berusia muda, di mana Berardelli disebut tidak mengenalnya sama sekali.

Kabar kematiannya disampaikan oleh James Martin, imam di Serikat Jesuit sekaligus penulis buku Jesus: A Pilgrimage, di Twitter.

Martin mengumumkan kematian Berardelli dengan mengutip ayat Alkitab berbunyi

"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya".

Warga di Casnigo dilaporkan memberikan tepuk tangan dari jendela serta balkon apartemen begitu peti jenazah itu lewat untuk dimakamkan.

Pada Selasa, Paus Fransiskus memimpin doa bagi imam dan dokter yang gugur.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved