Teror Virus Corona

Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona, Percayakan Penanganan ke RSUD Setempat

Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona, Percayakan Penanganan ke RSUD Setempat: RSUD Kota Bogor

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. 

Bima Arya Wali Kota Bogor Positif Virus Corona, Percayakan Penanganan ke Rumah Sakit Setempat: RSUD Kota Bogor

TRIBUNBANYUMAS.COM, BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya, dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Kepastian Bima Arya positif virus corona berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada Selasa (17/3/2020).

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan hasil tes virus corona politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut diterima pada Kamis (19/3/2020) sore.

"Adapun hasil dari tes tersebut menunjukkan bahwa Walikota Bogor dinyatakan: Positif Corona. Walau mengalami gejala ringan," kata Dedie A Rachim seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima TribunnewsBogor.com.

Update Pasien Positif Corona, 19 Maret Ada 309 Kasus, Achmad Yurianto: Tersebar di 12 Provinsi

BREAKING NEWS, Penundaan Liga Inggris Diperpanjang, Hingga 30 April

Presiden Jokowi Singgung Puncak Bogor, Hasilkan 7 Arahan Penanganan Virus Corona, Ini Rinciannya

Rumah Sakit Darurat Corona Difungsikan Mulai Senin, Gunakan Empat Tower Wisma Atlet Jakarta

Kini, menurut Dedie, Bima Arya mempercayakan penanganan untuk isolasi di RSUD Kota Bogor selama 14 hari ke depan.

"Berbagai protokol yang berlaku sudah dijalankan sejak kunjungan ke luar negeri dan menjalankan
tugas," kata Dedie.

Tak hanya Bima Arya, lima pejabat yang menjadi rombongan kunjungan kerja ke Turki pun sudah menjalani tes virus corona.

"Yang dinyatakan positif dua orang, salah satunya Walikota Bogor," katanya.

Bima Arya, menurut Dedie A Rachim, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkat kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona Covid-19.

RSUD Cilacap Ditunjuk Jadi Rumah Sakit Rujukan Lini Kedua, Tampung Pasien Limpahan Purwokerto

"Bersama ini beliau menghimbau kepada seluruh warga Bogor dan publik secara luas untuk terus waspada, betul-betul menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati dalam tawakal dan munajat kepada Yang Maha Kuasa," katanya.

Selama Bima Arya diisolasi untuk penyembuhan virus corona, pemerintah Kota Bogor akan berjalan seperti biasanya.

"Pelaksanaan pemerintahan kota akan berjalan seperti biasanya, di bawah koordinasi Wakil Walikota, untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan, dengan tetap fokus pada penanganan dan pencegahan Pandemi Covid-19 lebih luas," kata Dedie A Rachim.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan bahwa protap pencegahan wabah virus corona (covid-19) akan diterapkan tak terkecuali kepada Bima Arya selama 14 hari.

Selain Bima Arya, yang dimonitor khusus oleh petugas kesehatan demi cegah penyebaran Covid-19 ini juga berlaku untuk istrinya dan rombongan Pemkot Bogor yang ikut dalam kunjungan ke luar negeri tersebut.

"Pak Bima sebagai kepala daerah kita berikan perhatian selama 14 hari ke depan setelah beliau mendarat, dilakukan proses monitoring pemantauan khusus oleh Dinas Kesehatan," kata Dedie A Rachim saat ditemui TribunnewsBogor.com di Stasiun Bogor, Minggu (15/3/2020).

Upaya PSCS Cegah Virus Corona, Mess Hingga Stadion Wijayakusuma Cilacap Disemprot Disinfektan

Dia menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan protokol treatment seseorang yang baru melaksanakan perjalanan ke wilayah-wilayah atau negara yang endemis.

Termasuk harus melewati pemeriksaan suhu dimana jika suhu diatas 38 derajat celcius maka treatment yang dilakukan akan berbeda pula seperti harus menjalani proses karantina.

"Tapi (Bima Arya) bukan dijemput masuk ke ambulans, tapi kita hanya asistensi, pendampingan sekaligus ini dijadikan contoh pembelajaran harus ada tingkat kehati-hatian tinggi."

"Apalagi sekarang sudah ditetapkan sebagai bencana nasional. Jadi tidak bisa lagi kita biasa-biasa aja, gak bisa," katanya.

“Total semua ada 30 ODP, 20 lainnnya negatif sedangkan 10 lainnya masih dalam pemantauan, termasuk Pak Bima Arya Sugiarto,” ujarnya saat ditemui di kediaman Wali Kota Bogor, Bima Sugiarto, Senin (16/03/2020) kemarin sore.

Cara Leo Messi Habiskan Waktu di Masa Karantina Mandiri: Saatnya Kumpul Bersama Orang Tercinta

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan pihaknya akan menuruti intruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes), walaupun sampai saat ini tidak ada gejala, sehat, suhu tubuh normal.

"Jadi tadi pas turun dari pesawat langsung ditembak suhu tubuhnya, normal tidak ada keluhan sama sekali, tapi sekali lagi untuk mengantisipasi tetap saya harus diawasi atau dipantau,” katanya.

Dilansir dari tayangan Kompas TV, Bima Arya tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Senin (16/3/2020) sore.

"Sudah dipindahkan sebagian alat-alat kelengkapan kerja seperti komputer, untuk video conference, dan besok saya akan melakukan breafing staf dengan dinas pendidikan, puskesmas, rumah sakit Bogor dengan video conference," tutur Bima, seperti yang dilansir Tribunnews.com.

Meskipun tidak merasakan keluhan apapun, Bima menyatakan dirinya tetap akan mengikuti protokol WHO dan melihat perkembangan selama 14 hari.

"Saya pasti harus ikut prosedurnya, protokolnya walaupun saat ini tidak ada keluhan tetap harus dipantau 14 hari, saya akan melihat perkembangan," ungkapnya.

"Sampai saat ini tidak ada keluhan, tapi mulai besok akan berkantor di rumah," sambungnya.

Disurati Arab Saudi Agar Bersabar, Kemenag Pastikan Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji Terus Jalan

Tahapan Pengawasan Penyebaran Virus Corona

Sebelumnya, Juri Bicara Penangan Corona Achmad Yurianto menjelaskan, seseorang yang masuk dalam kriteria ODP adalah orang-orang, Warga Negara Indonesia (WNI) sendiri maupun Warga Negara Asing (WNA), yang datang ke Indonesia dari negara lain.

"Semua orang yang masuk ke Indonesia, baik WNI atau WNA, dari suatu negara yang kita yakini negara itu sudah terjadi transmisi orang ke orang, bukan hanya China, namun juga Korea, Jepang, Singapur, maka kita masukkan di dalam kriteria orang di dalam pemantauan," terang Yurianto seperti yang dilansir Tribunnews.com dari Kompas TV, Rabu (4/3/2020).

Yurianto menegaskan, seseorang yang masuk kriteria ODP tidak dapat diartikan bahwa orang tersebut sakit.

"Tidak semua orang dalam pemantauan diterjemahkan semuanya sakit.

Ini kita pantau, tracking kita lakukan kemana saja dia selama di Indonesia," kata dia.

"Ini penting kalau suatu saat dia sakit kita bisa melacak cepat," terangnya. 

Selanjutnya, ketika ODP mengalami keluhan gejala influenza, maka orang tersebut akan segera dirawat.

Dengan demikian, statusnya kemudian berubah menjadi pasien dalam pengawasan.

"Nah kemudian kita gali betul dengan teliti apakah dia punya riwayat kontak positif dengan orang yang sudah pasti positif," lanjutnya.

Kerajaan Arab Saudi Minta Menag Tunda Seluruh Kontrak Berkait Pelaksnaan Ibadah Haji 2020 Ditunda

Yurianto menambahkan, apabila pasien dalam pengawasan itu memiliki riwayat kontak dengan orang yang positif terinfeksi corona, maka ia akan masuk dalam kriteris suspect.

Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah orang tersebut positif terjangkit virus corona atau tidak.

"Manakala dia memiliki riwayat kontak yang kita yakini kontak dengan orang yang positif (corona), kita masukkan dalam kriteria suspect," terang Yurianto.

"Ketika sudah masuk dalam kriteria suspect, kita harus melakukan konfirmasi virus sehingga kalau kita periksa dan hasilnya positif kita nyatakan positif," sambungnya.

Kegiatan Resmi Ditunda, Begini Kata Juru Bicara Ijtima Ulama Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia

Ditangkap Polisi, Produsen Gula Pasir Oplosan di Cilacap, Dijual di Warung dan Pasar Tradisional

PSIS Semarang Menang Dua Kali Berturut-turut, Charlie Hospital Beri Bonus Rp 100 Juta

Ganjar Geram Hoaks Soal Corona di Medsos Marak: Bercanda Tidak Seperti Itu!

Yurianto pun kembali menegaskan, seseorang yang masuk kriteria ODP masih dalam tahapan pemantauan untuk mewaspadai virus corona.

Oleh karena itu, belum dapat disimpulkan bahwa ODP tersebut terinfeksi virus corona.

"Jangan dimaknai orang dalam pemantauan itu dianggap semuanya sakit karena sebagian besar tidak sakit dan data ini semua sumbernya dari catatan imigrasi," terangnya. (*)

 Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul BREAKING NEWS : Wali Kota Bogor Bima Arya Positif

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved