Berita Kriminal
Detik-detik Pengamen Bunuh Teman Karena Tolak Patungan Miras, Sempat Gigit Polisi dan Rusak Borgol
Seorang pengamen jalanan tewas di tangan rekan-rekannya sendiri setelah enggan diajak patungan beli miras.
Ranai menegur Hardiansyah dengan kalimat 'Kalau uangnya ada keluarinlah."
"Enggak mungkin enggak punya, soalnya dari awal lu enggak ngeluarin uang."
Lantaran sama-sama dalam pengaruh alkohol, Hardiansyah membalas protes Ranai yang kini buron dengan kalimat kasar.
"Tapi dibalas dengan jawaban yang menurutnya menyinggung perasaan dengan gunakan kata-kata kasar sehingga tersangka tersinggung," tuturnya.
Tersinggung dengan jawaban korban, Ranai akhirnya terlibat cek-cok mulut dan berkelahi dengan Hardiansyah.
Arie menuturkan Ranai lalu meminta bantuan kepada Feggy dengan niat untuk menghabisi Hardiansyah.
"Tersangka (Feggy) menusukkan pisau tersebut ke ulu hati korban sebanyak satu kali."
"Kemudian pisau tersebut tersangka cabut dan langsung membuang pisau," lanjut Arie.
• Disurati Arab Saudi Agar Bersabar, Kemenag Pastikan Persiapan Pelaksanaan Ibadah Haji Terus Jalan
• Pria Ini Melapor ke Polisi Setelah Tahu Ternyata Disemprot dengan Hand Sanitizer dari Urin Sapi
3. Ditangkap Polisi
Usai membunuh Feggy kabur ke SPBU dekat RS Haji Jakarta lalu dibekuk personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur saat melakukan olah TKP.
Feggy dijerat pasal 338 KUHP tenang Pembunuhan, juncto 170 ayat 3 KUHP, subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Pengeroyokan.
"Ancaman hukumnya 15 tahun penjara. Untuk satu tersangka lagi sekarang masih dalam pengejaran anggota di lapangan," sambung dia.
4. Pinjam Pisau Tukang Pecel Lele
Feggy Sefrianda (26), dipastikan menghabiskan masa mudanya dalam penjara karena terbukti membunuh temannya, Muhammad Hardiansyah.
Dia mengaku menusuk Hardiansyah di bagian ulu hati hingga tewas karena tak terima korban ogah patungan membeli minuman keras (Miras).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/ilustrasi-penusukan.jpg)