Berita Kriminal
Detik-detik Pengamen Bunuh Teman Karena Tolak Patungan Miras, Sempat Gigit Polisi dan Rusak Borgol
Seorang pengamen jalanan tewas di tangan rekan-rekannya sendiri setelah enggan diajak patungan beli miras.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Seorang pengamen jalanan tewas di tangan rekan-rekannya sendiri setelah enggan diajak patungan beli miras.
Pengamen malang itu bernaman Muhammad Hardiansyah.
Ia biasa mengamen di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Muhammad Hardiansyah tewas dibunuh dua rekannya, Feggy Sefrianda (26) dan Ranai.
Pemicunya sepele, Muhammad Hardiansyah menolak patungan membeli minuman keras saat nongkrong.
Hal itulah yang menjadi motif Feggy dan Ranai menghabisi Hardiansyah pada Kamis (5/3/2020).
TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta terkait dengan pembunuhan itu.
• Kisah Pasien Kasus 03 Positif Covid-19 Ratri Anindyajati: Jangan Panik, Pasti Bisa Sembuh
• Bukan Cuma Ruang Isolasi, Pemkot Padang Siapkan Pulau untuk Karantina Warga yang Positif Corona
1. Ngamen Bareng
Sebelum berkelahi ketiganya sempat ngamen bareng di Jalan Raya Pondok Gede.
"Peristiwa diawali mereka mengamen bersama-sama, mengamen di sekitar Jalan Raya Pondok Gede."
"Hasilnya mereka sepakat belikan minuman keras," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi di Mapolrestro Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).
Dari hasil ngamen di sekitar Jalan Raya Pondok Gede, mereka membeli dua botol minuman keras jenis Intisari, rokok, dan makanan.
• Tiap Bulan Ada Tiga Koleksi Baru di Gerai Batik Keris, Ada Ini Khusus Maret
• Ada Warga Banyumas yang Ikut Ijtima Dunia di Goa, Kapolresta: Akan Kita Pantau Terus
2. Tolak Patungan Beli Miras
Saat ingin patungan membeli botol minuman ketiga, Hardiansyah menolak ikut patungan dengan alasan tak punya duit.
"Saat itu tersangka (Ranai) mengeluarkan Rp 30 ribu, tapi korban tak mengeluarkan uang sehingga tersangka menegur korban," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/ilustrasi-penusukan.jpg)