Berita Kesehatan
Corona Bukanlah Virus Mematikan di Dunia, Ini Buktinya
Sebagai penegasan, virus corona atau Covid-19 bukanlah suatu virus yang mematikan, meskipun penyebaran atau cakupannya luas.
Ebola pertama pada manusia diketahui terjadi di Sudan dan Kongo, tepatnya pada 1976.
Ebola ditularkan lewat kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, serta kontak langsung dari orang atau hewan yang terinfeksi.
Terdapat lebih dari satu jenis virus Ebola, dan tingkat bahayanya bervariasi.
Hal tersebut dijelaskan oleh Elke Muhlberger, pakar virus Ebola di Boston University.
Ia menjelaskan, salah satu jenis virus, yaitu Ebola Reston, tidak membuat orang sakit.
Namun, jenis Bundibugyo memiliki tingkat kematian sampai 50 persen, bahkan sampai 71 persen saat outbreak di Kongo.
3. Rabies
Meski pada 1920-an vaksin rabies telah ditemukan, tetapi kasusnya masih sangat banyak di India dan Afrika.
“Virus rabies menghancurkan sel-sel otak. Penyakit yang sangat, sangat parah,” tutur Muhlberger.
Kamu punya antibodi untuk memerangi rabies.
Namun, jika hewan tidak divaksin rabies dan terkena virus, kemudian menggigit kamu.
“Hampir bisa dipastikan 100 persen Anda akan meninggal,” lanjut dia.
• Peringatan Serius Bagi Gengster! Polisi Tak Segan Bertindak Tegas, Sekalipun Mereka Bawah Umur
• Update Jawa Tengah: 69 Pasien Berstatus Pengawasan, 6 Positif Virus Corona, 2 Meninggal
• Komandan Gengster 69 Dihadiahi Timah Panas, Kapolrestabes Semarang: Otak Pembacokan Setahun Lalu
• Ini Deretan Ponsel Terbaru Vivo, Harga dan Spesifikasinya Berlaku Maret
4. HIV
Dalam dunia modern saat ini, HIV bisa jadi virus paling mematikan.
Diperkirakan 32 juta orang meninggal karena HIV sejak penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada awal 1980-an.