Teror Virus Corona

Kisah Pesulap Asal Inggris di Semarang, Mau Ngisi Acara di Kapal Viking Sun, Tapi Malah Dilarang

Dia yang seharusnya dijadwalkan mengisi hiburan di atas Kapal Pesiar Viking Sun, harus menelan pil pahit karena kapal tidak diizinkan bersandar.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/HERMAWAN HANDAKA
Kapal Pesiar Viking Sun akhirnya dapat bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/3/2020) petang. Sebelumnya kapal tersebut dilarang atau ditolak oleh Pemkot Semarang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Nasib malang dialami seorang bule (turis) asal Inggris, Leo Ward.

Pria yang berprofesi sebagai pesulap ini harus terkatung-katung di Semarang tanpa ada kepastian.

Dia yang seharusnya dijadwalkan mengisi hiburan di atas Kapal Pesiar Viking Sun, harus menelan pil pahit karena kapal tersebut tidak diizinkan menurun apalagi menaikkan penumpang.

Dia mengatakan, kala itu dirinya mendapatkan panggilan untuk mengisi hiburan di atas kapal tersebut.

Kapal tersebut berangkat dari Darwin Australia.

Sehingga dirinya pun harus terbang dari Inggris ke Australia agar dapat menaiki kapal tersebut.

Pelantikan Perangkat Desa Bertarif, Capai Rp 80 Juta, Polres Purbalingga: Sisa Uang di Laci Kades

Pasien Asal Kaliajir Positif Corona, RSUD Margono Purwokerto Pastikan Hoaks, Ini Info Sebenarnya

Konsultasi Soal Virus Corona? Hubungi Dokter RSUD Margono Purwokerto, Ini Nomor Teleponnya

"Saya tiba di Darwin dan waktu saya tiba dengan waktu keberangkatan kapal sangat singkat."

"Saya butuh waktu untuk mempersiapkan barang bawaan saya. Sayangnya kapal tersebut sudah berangkat," ujarnya didampingi seseorang yang menerjemahkan bahasanya.

Kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (5/3/2020), dia kemudian bergegas menyusul ke Indonesia.

Karena destinasi wisatanya yakni Labuan Bajo, Semarang, Surabaya, dan Bali.

Penerbangan pertama yang ia lakukan adalah menuju Bali dari Australia.

Namun dikarenakan ada kendala di Bali, dirinya memutuskan untuk ke Semarang.

"Saya di Bali satu hari. Kemudian di Semarang sudah tiga hari untuk dapat naik ke kapal itu," ujarnya.

Namun sayangnya, setiba di Semarang dirinya tetap tidak dapat menaiki kapal itu.

Hal itu karena kapal tidak diizinkan untuk menaikkan apalagi menurunkan penumpang.

Menghadapi situasi seperti itu, dirinya berupaya tenang dan menyikapi secara dingin.

Menurutnya, saat ini memang dunia sedang khawatir dengan wabah virus corona, dirinya pun sangat memahaminya.

"Saya hanya minta kejelasan dari pihak agensi. Saya akan ke mana lagi dan kapan naik ke kapal tersebut," pungkasnya.

Penumpang Kapal Sehat

Terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang, dr Aryanti memastikan penumpang kapal pesiar Viking Sun semuanya dalam kondisi sehat.

Menurutnya, saat pihaknya melakukan pemeriksaan di atas kapal tersebut tidak ada penumpang ataupun kru kapal yang sedang berkondisi sakit ataupun menunjukkan gejala terjangkit virus corona.

Sebulan Rp 100 Ribu, Insentif Guru Agama di Jawa Tengah

Kodok dan Wedhus Ditangkap Polisi, Pesan Narkoba Via Online, Ngakunya Mau Dipakai Sendiri

Ditinggal Takziah, Dana BOS SMP Rp 150 Juta Raib, Pelaku Ditangkap di Cilacap

Dia mengungkapkan, pada saat pengecekan tersebut dikerahkan sekira 15 petugas KKP.

Dalam pengecekan itu pihaknya tidaklah asal-asalan.

Semuanya, baik penumpang maupun kru kapal diperiksa satu persatu.

"Kami periksa semuanya. Hampir tiga jam kami lakukan pengecekan. Kemudian laporan pemeriksaan itu kami sudah sampaikan kepada Menteri kesehatan (Menkes)."

"Termasuk pula kami tembuskan kepada  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Intinya, aman dan sehat," jelasnya.

Menurutnya, kapal tersebut merupakan salah satu kapal persiar terbaik di dunia.

Kapal tersebut juga memegang enam penghargaan pelayaran internasional.

Di sisi lain kapal tersebut juga memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap.

"Dilaporkan juga ada penumpang yang sakit jantung, namun sudah diobati."

"Tim dokter yang menangani di dalam kapal tersebut juga seorang profesor," terangnya.

Menurutnya, Pemkot Semarang tidak memberikan izin bersandar sebagai upaya memenangkan publik dan menjaga masyarakat Semarang dari serangan wabah Covid-19.

"Laporan kami juga diterima oleh Menkes RI, Gubernur juga merilis laporan tersebut. Begitu pula Wali Kota Semarang," pungkasnya.

Mahasiswa UMP Purwokerto Turun ke Jalan, Kampanye Lawan Virus Corona

Sungai Serayu Meluap, Rumah Warsinah Kebanjiran: Baru Kali Ini Lama Surutnya

Dinkes Banjarnegara: Tolong Laporkan Kami, Kalau Ada Warga Seusai Pulang dari Luar Negeri

Diizinkan Bersandar

Kapal pesiar Viking Sun yang sebelumnya tidak diizinkan bersandar oleh Pemkot Semarang akhirnya bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/3/2020) petang.

Kapal yang mengangkut sekira 738 penumpang itu pun telah bersandar.

Namun para penumpangnya tetap berada di atas kapal.

Kepala Cabang Cruise Asia by Destination Asia Yogyakarta, Nyoman Sudirman mengatakan, kapal pesiar berbendera Norwegia itu bersandar untuk keperluan logistik.

Hal itu digunakan untuk menempuh perjalanan selanjutnya.

"Hanya mengangkat logistik, penumpang tidak turun. Semua tour juga telah dibatalkan," ujarnya.

Menurutnya, kapal tersebut akan kembali melanjutkan perjalanannya ke Bali.

Sebab jika sesuai jadwal, kapal tersebut harus tiba di Bali pada 8 Maret 2020.

Pada 9 Maret 2020, banyak penumpang kapal yang hendak melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat dari Bali.

"Kami belum tahu kapan berangkat dari sini. Tapi menurut jadwal pada 8 Maret harus sudah sampai di Bali," jelasnya.

Dari pantauan yang dilakukan Tribunbanyumas.com, Kamis (5/3/2020) petang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, kapal pesiar berwarna putih dengan lambung berwarna biru itu bersandar pada pukul 17.30.

Tampak dari kejauhan beberapa forklift memasukkan barang masuk ke dalam kapal.

Beberapa petugas menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) lengkap, juga masuk ke dalam kapal tersebut.

Mobil ambulans pun juga disiagakan di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Masih Tunggu Hasil Jakarta, Ini Kondisi Terkini Empat Pasien Terduga Suspect Corona di Banyumas

Hamil Duluan, Faktor Tingginya Permintaan Dispensasi Nikah di Cilacap

Resep Hari Ini, Rutin Minum Susu Kunyit Bisa Cegah Pertumbuhan Kanker, Begini Cara Mudah Bikinnya

Sempat Ditolak Hendi

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi tersebut sempat menolak kedatangan kapal pesiar Viking Sun untuk merapat di Semarang.

Rencananya kapal berisi sekira 1.300 orang itu dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Kamis (5/3/2020).

Penolakan itu tampak dalam surat penundaan kunjungan kapal pesiar bernomor B/1201/443/2020 yang dikeluarkan Hendi per 5 Maret 2020.

Surat itu dikirimkan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas I Pelabuhan Tanjung Emas, Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Emas, dan Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Regional Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang didapat, di dalam kapal tersebut terdapat sebagian penumpang yang memiliki riwayat perjalanan mengunjungi negara-negara yang terjangkit Covid-19 atau virus corona.

Diketahui juga ada dua orang yang menderita sakit demam, batuk, dan pilek.

Hendi mengatakan, penolakan tersebut atas pertimbangan otoritas wilayah terkait kenyamanan dan keselamatan warga kota yang dipimpinnya.

“Setelah kami berembug (diskusi) dengan teman-teman Forkompinda Kota Semarang dan saling memberi info dengan Kemenkes RI, kami putuskan untuk tidak bisa mengizinkan kapal tersebut bersandar di Kota Semarang,” tuturnya.

“Kami tahu yang namanya virus corona cukup membuat sebagian pemikiran masyarakat agak tegang dan khawatir.

Kami ingin menetralkan situasi itu termasuk dengan menolak bersandarnya kapal pesiar yg pagi ini rencana merapat ke Semarang,” imbuhnya.

Hal itu sejalan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga menolak kedatangan kapal tersebut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Jumat (6/2/2020).

Dalam surat yang ditandatangani Hendi itu juga disebutkan, perlu ada pemeriksaan laboratorium selama dua hari bagi orang yang pernah berkunjung ke negara terjangkit corona.

Penolakan itu juga berlaku bagi kapal pesiar lain yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang berasal dan pernah singgah di negara terjangkit virus corona. (Dhian Adi Putranto/Reza Gustav)

Tiga Desa di Kecamatan Jeruklegi Bakal Dilintasi Tol Pejagan-Cilacap, Exit Tol di Sumingkir

Warung Jahe Rempah Mbah Jo Semarang, Bukti Kesaktian Wabah Virus Corona, Kewalahan Layani Pembeli

Bayi Kembar Tiga, Diketahui Eva Saat Usia Kandungan Lima Bulan, Joned Beri Nama Ketiga Anaknya Ini

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved